Home » Ilmu Psikologi » 7 Perbedaan Aspek dan Dimensi dalam Psikologi

7 Perbedaan Aspek dan Dimensi dalam Psikologi

by Arby Suharyanto

Dalam proses penyusunan alat ukur dari aspek dan dimensi, sebelum menulis item, penyusun skala baik itu orang umum atau psikolog biasanya mengeksplorasi teori mengenai konstrak yang hendak diukur (pengertian, aspek-aspek) sebelum menulis item. Ini adalah pendekatan penyusunan secara deduktif (top down), penyusunan alat ukur disetir oleh teori.

Ada juga penyusunan skala yang disetir oleh temuan-temuan hasil eksplorasi di lapangan. Namanya pendekatan induktif (bottom up). Kata aspek, dimensi, seringkali dipakai dalam konteks yang sama. Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengulas lengkap mengenai Perbedaan Aspek dan Dimensi dalam Psikologi sesuai konteks penyusunan alat ukur psikologi. Berikut selengkapnya.

1. Aspek dalam Pandangan Psikologi

Yang dimaksud dengan aspek dalam pandangan psikologi adalah penjabaran konstrak ukur yang lebih operasional sebelum dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator tindakan yang lebih operasional. Kebanyakan psikolog menamakan penjabaran ini sebagai aspek dalam pandangan psikologi. (Baca juga mengenai perbedaan motif dan motivasi dalam psikologi)

Aspek dalam pandangan psikologinya adalah food preference, friendship patterns, and language usage. Aspek dalam pandangan psikologi-aspek dalam pandangan psikologi inilah yang kemudian dijabarkan menjadi indikator atau item dalam skala.

Beberapa psikolog lainnya mengatakan bahwa penyusun skala cukup dari definisi teoritis yang didapatkan dari kajian literatur secara komprehensif. Definisi tersebut kemudian digunakan sebagai pedoman untuk pengembangan item (Schwab, 1980). (Baca juga mengenai perbedaan takut dan cemas dalam psikologi)

2. Dimensi dalam Pandangan Psikologi

Dimensi dalam pandangan psikologi biasanya menjelaskan adanya aspek dalam pandangan psikologi ukur unik yang memilki domain yang berbeda dengan aspek dalam pandangan psikologi lainnya. Untuk mengetahui bahwa aspek dalam pandangan psikologi tersebut merupakan dimensi dalam pandangan psikologi yang berbeda biasanya dilakukan analisis faktor.

Analisis faktor akan menghasilkan faktor-faktor (kadang dinamakan dengan dimensi dalam pandangan psikologi). Skala tersebut memiliki dimensi dalam pandangan psikologi lebih dari satu sehingga dinamakan dengan skala multidimensi dalam pandangan psikologi. (Baca juga mengenai perbedaan sikap dan perilaku dalam psikologi)

3. Contoh Aspek dalam Pandangan Psikologi

‎Aspek dalam pandangan psikologi adalah “komponen” penyusun sebuah variabel. Artinya, sebuah variabel tidak akan lengkap/ sempurna tanpa adanya keseluruhan komponen tersebut.

  • Psikolog ambil contoh sebuah rumah. Maka aspek dalam pandangan psikologinya adalah pintu, jendela, tembok, atap, dan lantai. Kapan pun salah satu aspek dalam pandangan psikologi tersebut tidak terpenuhi, maka tidak sempurna rumahnya. (Baca juga mengenai teori psikologi dalam kriminologi)
  • Contoh variabel psikologi: kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa terpribadi dari 4 aspek dalam pandangan psikologi:  writing, reading, speaking, listening.

Seseorang akan bisa dikatakan mahir berbahasa Inggris, kalau mampu memenuhi keempat aspek dalam pandangan psikologi itu. Tapi, jika ada seseorang yang mahir reading (bisa memahami bacaan in english), writing (mampu menulis (Baca juga mengenai dampak psikologis dari penderita kanker)

dalam bahasa inggris dengan susunan tata bahasa yang tepat), dan listening (mampu memahami percakapan verbal dalam English), maka dapat disebut dia bisa berbahasa Inggris, tapi tidak sempurna. Karena dia tidak bisa memenuhi semua aspek dalam pandangan psikologi secara sempurna.

4. Aspek dalam Pandangan Psikologi Merupakan Intensitas

Kita diajarkan bahwa aspek dalam pandangan psikologi sama dengan aspek dalam pandangan psikologi. Tapi, yang psikolog pahami dari literatur teranyar dalam pengukuran psikologis, kedua hal tersebut berbeda. Psikolog masih belum memahami definisi “aspek dalam pandangan psikologi” secara baik. Tapi, definisi aspeksionalnya, aspek dalam pandangan psikologi adalah intensitas dan frekuensi dari sebuah indikator.

5. Contoh Aspek dalam Pandangan Psikologi

  • Makna-makna yang berbeda dikenakan pada kelompok-kelompok yang berbeda. Kelompok-kelompok itu disebut “aspek dalam pandangan psikologi”
  • Suatu aspek dapat terpribadi dari satu aspek dalam pandangan psikologi atau lebih
  • Aspek lebih abstrak dari aspek dalam pandangan psikologi
  • Aspek adalah gambaran mental atau persepsi yang merangkum gagasan, pengamatan, atau perasaan yang mirip.
  • Maknanya bisa amat berbeda satu sama lain.
  • Misalnya aspek tentang kecantikan, kekayaan, kecemerlangan, pendidikan.

6. Dimensi dalam Kehidupan Sehari Hari

Menurut Luthans (2006), terdapat tiga keadaan psikologis yang dapat meningkatkan keterlibatan dimensi dalam psikologi seseorang, yaitu:

  • Dimensi dalam psikologi berarti. Dimensi dalam psikologi berarti secara psikologis adalah dimensi dalam psikologi diterima melalui energi fisik, kognitif, dan emosional. Dimensi dalam psikologi berarti adalah merasakan pengalaman bahwa tugas yang sedang didimensi dalam psikologi adalah berharga, berguna dan atau bernilai.
  • Rasa aman. Rasa aman secara psikologis muncul ketika seseorang mampu menunjukkan atau berdimensi dalam psikologi tanpa rasa takut atau memiliki konsekuensi negatif terhadap citra pribadi, status, dan atau karier. Dimensi dalam psikologi aman dan percaya dibangun dengan situasi yang telah diperkirakan, konsisten jelas tanpa ancaman.
  • Dimensi dalam psikologi ketersediaan. Dimensi dalam psikologi ketersediaan secara psikologis berarti seseorang merasa bahwa sumber-sumber yang memberikan kecukupan fisik personal, emosional, dan kognitif tersedia pada saat-saat yang dibutuhkan.

7. Aspek dalam Kehidupan Sehari Hari

Menurut Luthans (2006), terdapat empat aspek dalam pandangan psikologi kehidupan sehari hari seseorang, yaitu sebagai berikut:

  • Kehidupan adalah minat hidup yang utama

Kehidupan sehari hari akan muncul bila kehidupan dirasakan sebagai sumber utama terhadap harapan seseorang dan sumber kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang menonjol (salient need) seseorang. Kebutuhan yang menonjol ini akan menguat bila kehidupan dipersepsikan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sehingga akan membuat seseorang menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kehidupannya.

  • Berpartisipasi aktif dalam kehidupan

Partisipasi aktif akan terjadi bila seseorang diberikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam besehari hari seperti kesempatan mengeluarkan ide-ide, membuat keputusan yang berguna untuk kesuksesan perusahaan, kesempatan untuk belajar, mengeluarkan kepsikologan dan kemampuannya dalam besehari hari, sehingga partisipasi aktif ini akan berpengaruh pada hasil sehari hari dan hasil yang memuaskan akan mempengaruhi rasa berharga pada pribadinya.

  • Menganggap performa sebagai hal yang penting bagi harga pribadinya

Usaha sehari hari yang ditampilkan menggambarkan seberapa jauh seseorang yang terlibat pada kehidupannya akan menganggap pentingnya kehidupan tersebut bagi self-esteem atau rasa keberhargaan pribadi pada pribadi seorang. Hal ini bisa terlihat dari seberapa sering seseorang memikirkan tentang kehidupannya yang belum terselesaikan setelah jam sehari hari selesai, masalah yang belum selesai menjadi pusat konsep pribadi yang berlaku dalam hati.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bisa menambah wawasan sobat mengenai perbedaan dimensi dan aspek dalam psikologi, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, Terima kasih.

You may also like