Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Faal » 12 Peran Psikologi dalam Biopsikologi Gangguan Mental

12 Peran Psikologi dalam Biopsikologi Gangguan Mental

by Tiffany

Tuhan telah menciptakan manusia beragam mulai dari yang sempurna, tidak sempurna dan sebagainya. Namun sempurna dalam arti 100% tentu saja tidak ada mengingat setiap manusia pasti memiliki kekurangan. Jika dia dianugerahkan cantik pasti dia memiliki sifat jelek, jika dia harus memiliki wajah yang biasa saja namun bisa jadi sikap atau sifatnya sangat membahagiakan dan menyenangkan banyak orang. Hal ini sebenarnya dipelajari, bagaimana sebuah sikap mental dihubungkan dengan fisik yang ada.

Bagaimana hal yang abstrak disambungkan dengan hal yang pasti. Ilmu ini dipelajari di psikologi, dimana manusia memiliki pemikiran yang kompleks bahkan sampai bisa menerima hal yang rumit seperti ini. Nah untuk itu dalam artikel ini akan diulas atau dibahas mengenai biopsikologi atau psikologi biologis dan juga peranannya dalam kehidupan manusia. Apa saja penjelasannya ?

Biopsikologi

Apakah anda pernah mendengar mengenai Biopsikologi ? Biopsikologi adalah sebuah metode pendekatan dalam dunia psikologi namun dari aspek biologi. Mengingat psikologi biasa menyerap ilmu sosial, sekarang berubah dari sisi sains atau sisi lain. Salah satunya mengenai ilmu penurunan sifat manusia, dimana dasarnya seseorang pasti mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Hal ini pasti berlaku dan tidak mungkin meleset, dari seluruh sifat dan sikap pasti ada salah satu yang menurun.

Contohnya saja yang bisa terlihat yaitu aspek tinggi badan, warna kulit warna mata keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahwa karakter seseorang serta tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.

Biopsikologi adalah psikologi yang dilakukan melalui pendekatan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Contohnya adalah Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur,  tekanan, getaran, dan propriosepsi serta hal lainnya.Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana. Namun selain kulit masih ada lagi indera lainnya. Sehingga semakin banyak susunan yang ada dalam tubuh semakin mungkin kegagalan dan mutasi terjadi.Sebagai contoh sifat pendiam, dominan dengan seseorang dan sebagainya.

Perkembangan Kesehatan Mental

Keberadaan penyakit mental telah ada sejalan dengan keberadaan manusia, walaupun ketika kehidupan manusia tidak semaju zaman sekarang. Bahkan ketika seorang manusia belum dapat memberikan istilah untuk menjelaskan keadaan mentalnya sendiri.

Ketika seseorang mengalami Gejala Gangguan Mental pada Remaja khususnya.  Atau masalah mental pada usia lain, tentunya ia akan membutuhkan orang lain untuk mengatasi masalahnya tersebut. Namun karena keterbatasan ilmu pengetahuan, pada zaman dulu masalah kesehatan mental seringkali dihubungkan dengan gangguan setan atau roh halus, atau gejala alam dan kemarahan para dewa. Berbagai macam penafsiran manusia mengenai kondisi mental seseorang menimbulkan berbagai macam cara untuk mengatasinya pula. Misalnya, orang yang menderita gangguan pasif agresif,  atau gangguan kepribadian histrionik, dianggap sebagai hal yang mistis.

Berikut ini Peran Psikologi dalam Biopsikologi Gangguan Mental :

1. Promosi 

Promosi gaya hidup sehat ( Health Promotion ) bisa saja dilakukan oleh para psikolog yang juga mempelajarai mengenai biopsikologi terutama gangguan mental. Klasifikasi Gangguan Mental sangat banyak sehingga seringkali banyak masyarakat awam yang tidak mengerti. Nah anda yang mempelajari psikologi tentu bisa membantu merancang program promosi maupun edukasi kesehatan yang sesuai bagi masyarakat, baik bagi para siswa maupun orang dewasa. Sehingga mengurangi kemungkinan adanya keturunan cacat mental hanya karena kesalahan gaya hidup. Fobia Sosial juga bisa menjadi salah satunya.

Banyak orang menganggap Gangguan Mental Organik dan jenis gangguan mental lain karena kesalahan anaknya. Faktanya, ibu atau orang tua yang tidak bisa mengurus kehamilan dengan baik. Seperti halnya terjatuh, makan-makanan yang salah, meminum obat sembarangan sampai menjalankan kehidupan yang salah.

2. Identifikasi

Mempelajari mengenai psikologi maka membiasakan diri untuk mau dan bisa mengidentifikasi penyebab kemunculan penyakit dan diagnosis kondisi kesehatan individu/disfungsi lain. Dalam ilmu tidak ada kebetulan, semua bisa dipelajari dan ada penjelasan jelasnya. Seringkali manusia menginginkan sebuah penjelasan dibandingkan hanya menerima dengan lapang dada saja.

Nah, praktisi psikologi kesehatan dapat membantu praktisi kesehatan lain untuk menentukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemunculan. Dengan ilmu inilah gangguan mental secara biopsikologi juga diharapkan bisa diterima, dari sisi psikologis seperti kepribadian pasien, gaya hidup, agar lebih masuk akal.

3. Pencegahan

Pencegahan dan perawatan terhadap penyakit tidaklah mudah, terutama jika kronis maka peran psikologi untuk menyemangati dan membantu mereka agar sembuh. Praktisi psikologi kesehatan dapat membantu menyusun program-program pencegahan maupun perawatan terhadap penyakit melalui pendekatan psikologis, kalaupun pasien yang ditangani merupakan mereka yang cacat mental minimal anda bisa menjelaskan mengapa sang anak bisa mengalami kendala dan masalah tersebut.

Misalnya saja pencegahan agar tidak terjadi adanya keturunan gangguan mental dan juga bagaimana alur terjadi sehingga bisa dicegah dan dihindari.

4. Mempelajari Lingkungan Menerima Penderita Gangguan Mental

Banyak orang yang sulit menerima adanya penderita gangguan mental di lingkungan. Namun dengan adanya biopsikologi setidaknya mereka tidak akan menyalahkan penderita atas apa yang mereka alami.

5. Mempelajari Secara Logika

Biasanya banyak orang yang menyatakan bahwa gangguan mental kutukan dan sebagainya. Sehingga penderita dijauhkan dan juga diasingkan. Padahal dengan biopsikologi maka akan membantu mereka memahami bahwa gangguan mental bisa dipahami secara logika dan bisa terjadi pada siapa saja.

6. Menjelaskan cara menangani anak gangguan mental dari sisi biologis

Biopsikologi mungkin bisa membantu mereka yang memiliki keluarga dengan gangguan mental agar tahu Cara Mendiagnosis Gangguan Kesehatan Mental Pada Anak yang tepat agar tidak salah.

7. Menjelaskan bagaimana alur gangguan mental bisa menurun atau terjadi dalam keturunan

Tak jarang anak yang menderita gangguan mental diasingkan oleh keluarga sendiri. Adanya biopsikologi menjelaskan bahwa mereka bisa saja menjadi bibit atau menurunkan gangguan tanpa disadari.

8.  Memberikan empati pada penderita atau keluarga

Memberikan rasa empati merupakan hal tersulit bagi mereka yang tidak punya hati. Untuk itu, adanya biopsikologi membantu kita memahami dan memberikan rasa empati bukan justru menghardik dan sejenisnya.

9. Mencari metode terbaik untuk menangani penderita

Mencarikan metode terbaik untuk menangani mereka bisa jadi alternatif atau sebuah solusi untuk keluarganya. Jika diingat memang gangguan mental akan sulit untuk sembuh. Namun dengan biopsikologi setidaknya mereka mendapatkan terapi.

10. Membantu menerima penderita dalam lingkungan sosial

Lingkungan sosial bisa dibilang lingkungan yang paling kejam. Dimana lingkungan tersebut bisa saja mengeliminasi dan menerima orang dari berbagai sudut pandang. Jika hal ini terjadi, jelas penderita gangguan mental akan mengalami kesulitan.

11. Menelusur riwayat yang bisa menyebabkan gangguan mental 

Menelusuri riwayat dari mana gangguan mental mungkin bisa membantu. Karena biasanya banyak keluarga yang penasaran dan heran bagaimana bisa gangguan mental terjadi kepada anak atau keturunan mereka.

12. Membantu penderita dan keluarga agar tidak berputus asa atau menyerah

Biopsikologi memang menjabarkan bagaimana gangguan mental terjadi. Namun dengan ilmu ini juga bisa membantu penderita dan keluarga untuk tidak berputus asa, mengingat gangguan mental terkadang bukan hal yang disengaja.

13. Menerima penderita apa adanya

Menerima penderita apa adanya merupakan peran terakhir dalam biopsikologi di gangguan mental. Menerima penderita gangguan mental mungkin secara teori mudah namun faktanya banyak yang tidak bisa. Dengan biopsikologi banyak non penderita yang bisa menalar mengapa mereka berbeda dan lebih bisa menerimanya.

Demikian penjelasan terkait apa saja peran psikologi dalam biopsikologi Gangguan mental. Semoga artikel ini mampu mengurangi jumlah pasien yang mengalami gangguan mental.

You may also like