Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kognitif » 5 Faktor Psikologis dalam Perilaku Konsumen

5 Faktor Psikologis dalam Perilaku Konsumen

by Khanza Savitra

Untuk memutuskan produk mana yang dibeli seseorang cenderung melakukan pertimbangan. Pertimbangan ini dasarnya banyak, bisa dikarenakan kebutuhan, daya tarik, hingga faktor psikologis dalam diri yang serigkali tidak disadari.

Psikologi membentuk karakter seseorang sehingga dia menjadi unik. Keunikan ini juga berdampak pada pilihan-pilihannya dalam memenuhi kebutuhan.

Misalnya saja dari sekian banyak pasta gigi, seseorang memilih merk A dibanding merk B. Keputusan ini bisa didasari oleh macam-macam yang sebelumnya telah disebutkan. Oleh karena itu, kali ini dosenpsikologi.com akan membahas apa saja faktor dalam perilaku konsumen?

1. Persepsi

Faktor psikologis dalam perilaku konsumen yang pertama adalah persepsi. Persepsi yang merupakan sebuah proses bagi seseorang untuk memilih, mengorganisir pikirannya, dan menafsirkan simbol-simbol untuk menjadi pesan yang akhirnya ditangkap oleh diri orang tersebut.

Dalam perilaku konsumen, persepsi menjadi faktor psikologis yang memengaruhi karena dengan adanya persepsi konsumen dapat menentukan selera hingga keputusan dalam mengonsumsi sesuatu.

Namun meskipun mendapatkan stimulus yang sama, konsumen satu dengan lainnya sangat mungkin untuk mempersepsika hal yang sama tersebut menjadi berbeda. Hal ini disebabkan persepsi memiliki tiga proses persepsual antara lain:

  • Perhatian Selektif

Tahapan ini menjelaskan bagaimana seseorang melakukan seleksi atas banyaknya informasi yag diterima sebagai bahan pertimbangan untuk mentukan perilaku.

  • Distorsi Selektif

Tahapan selanjutnya adalah distorsi selektif. Pada tahapan ini seseorang akan menginterpretasikan informasi yang ia terima sesuai dengan apa yang ia yakini. Keyakinan itu bisa terbentuk dari proses pembelajaran yang ia lalui selama ini.

  • Retensi Selektif

Yang terakhir adalah retensi selektif yang merupakan kecenderungan seseorang demi mempertahankan sikap dan kepercayaan mereka melalui informasi yang mereka terima.

2. Proses Belajar

Seperti yang banyak disebutkan sebelumnya bahwa manusia pada hakikatnya selalu belajar untuk mengembangkan diri mereka menjadi lebih baik. Dalam hal ini proses belajar juga menentukan bagaimana konsumen berperilaku.

Misalnya saja seorang perempuan yang membeli produk kecantikan merk A karena rekomedasi banyak orang. Namun setelah digunakan produk tersebut tidaklah cocok. Maka di sini proses belajar berperan dalam membentuk perilaku konsumen.

Pertama konsumen belajar untuk percaya berdasarkan testimony orang-orang. Lalu yang kedua konsumen belajar untuk lebih telili dan memperkaya pengalaman mereka untuk berkembang dan lebih selektif dalam memilih. (Baca juga: Psikologi Industri dan Organisasi )

3. Kepercayaan

Bagaimana seseorang bisa percaya? Tentunya semua itu dibangun oleh proses belajar. Sebab kepercayaan adalah sebuah pemikiran yang sifatnya deksriptif dan terjalin secara perlahan.

Kepercayaan konsumen akan suatu produk akan mendorong dirinya untuk memutuskan dan memilih produk yang ingin digunakan. Dalam tahapan tertentu seseorang bahkan rela menyusahkan diri mereka sendiri hanya untuk mendapatkan produk yang sudah mereka percayai.

4. Motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor psikologis dalam perilaku konsumen. Sebab dengan adanya motivasi maka konsumen juga memiliki dorongan yang kuat terhadap suatu pilihan. Motivasi biasanya didukung oleh dua kebutuhan, yaitu biogenik da fisologis.

Biogenik adalah kebutuhan di mana indikatornya berdasarkan kebutuhan biologis seperti adanya rasa lapar, haus, atau lelah. Sedangkan kebutuhan fisologis adalah kebutuhan yang didasari faktor psikologis seperti keinginan untuk diakui, keinginan untuk terlihat baik, dan keinginan mempertahankan eksistensi. (Baca juga: Faktor Psikologis dari Proses Pembentukan Kepribadian)

5. Sikap

Setelah adanya keyakinan maka sikap untuk menentukan apa yang akan dipilih menjadi faktor psikologis dalam perilaku konsumen. Menuru Kotler, sikap merupakan kecenderungan konsisten untuk menyukai atau tidak atas sebuah ide dan juga objek.

Dalam penentuan sikap ada tiga komponen penting yang tidak boleh dilewatkan. Ketiga komponen itu antara lain sebagai berikut:

  • Komponen Afektif: Jika komponen kognitif merupakan bentuk dari opini, maka komponen afektif adalah komponen yang menitikberatkan pada emosional dari sikap yang terbentuk.
  • Komponen Perilaku: Seperti namanya hal ini merupakan bentuk konkret dari sikap seseorang. Bagaimana ia memilih untuk menanggapi sesuatu dengan pola tingkah yang dibuat.

Demikian penjelasan terkait apa saja faktor psikologis dalam perilaku konsumen yang bisa dijadikan acuan bagi para produsen, atau penjual agar mampu mengamati apa yang konsumen inginkan.

You may also like