Home » Gangguan Psikologi » 6 Gangguan Jiwa Pada Lansia – Penyebab

6 Gangguan Jiwa Pada Lansia – Penyebab

by Khanza Savitra

Gangguan jiwa memang bukan penyebab kematian terbesar di dunia, namun jika dibiarkan terus menerus tentu saja hal tersebut akan membahayakan jiwa pasien sertaorang lain yang ada di sekitarnya. Gangguan jiwa dapat menyerang siapapun, baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga kaum lansia sekalipun.

Pada kaum lansia, fase kehidupan yang mereka jalani ini tidak hanya meliputi pada aspek biologis saja, namun juga pada aspek sosial dan psikologis. Perubahan yang terjadi dalam rentang usia lansia ini dikenal dengan perubahan senesens dan senilitas. Perubahan senesens merupakan perubahan-perubahan yang normal terjadi karena adanya perubahan fisik yang diakibatkan pertambahan usia. Sedangkan untuk perubahan senilitas merupakan perubahan patalogik permanen yang mana ditandai dengan semakin memburuknya kondisi fisik saat usia lanjut.

Sementara itu, terdapat perubahan lainnya yang dihadapi kaum lansia pada sisi klinik, seperti kesehatan jiwa serta bidang sosial. Oleh sebab itu lah kaum lansia memiliki resiko yang cukup tinggi mengalami masalah pada fisik dan mental.  Nah berikut ini ada beberapa gangguan jiwa yang sering terjadi pada kaum lansia.

1. Gangguan Depresif

Gangguan ini seringkali menyerang orang-orang yang masuk dalam kategori usia lansia. Gejala-gejala yang sering terlihat pada gangguan ini adalah penurunan pada kondisi fisik dan kosentrasi serta ada gangguan tidur yaitu terlalu cepat bangun pagi dan seringkali terbangun, nafsu makan yang menurun, penurunan berat badan yang dratis, serta masalah-masalah pada tubuh lainnya.

2. Gangguan Demensia

Faktor resiko yang mempengaruhi gangguan demensia ini memang dikarenakan usia, riwayat penyakit keluarga, serta jenis kelamin (kebanyakan wanita). Perubahan yang sangat khas terjadi adalah pada memori, bahasa, kognisi, hingga kemampuan visuospasial. Namun pada gangguan demensia juga seringkali ditemukan gangguan perilaku seperti wandering, restlessness, kekerasan, impulsif, dan gangguan tidur.

3. Gangguan Kecemasan

Yang termasuk gangguan kecemasan ini dapat berupa gangguan panik, ketakutan, fobia, gangguan kecemasan menyeluruh, obsesif kompulsif, serta gangguan stress pasca trauma. Gejala-gejala yang dapat terlihat pada kaum lansia memang tidak akan separah pada kaum remaja maupun dewasa yang lebih muda namun memiliki efek yang sama.

Gangguan kecemasan memang dapat muncul ketika masa remaja dan pertengahan namun juga pada beberapa kasus akan muncul ketika usia 60 tahun. Untuk pengobatan memang harus disesuaikan dengan kondisi penderitanya. Biasanya psikoterapi dan farmakoterapi menjadi salah satu cara yang efektif sebagai cara mengatasi Anxiety Disorder .

4. Gangguan Neurosis

Gangguan ini  dialami 10-20% kaum lanjut usia. Gangguan ini memang agak sukar untuk dikenali pada kaum lansia karena sering disangka sebagai gejala faktor usia yang sudah tua. Pada sebagian kasus, gangguan ini memang sudah ada pada masa mudanya. Namun beberapa kasus lainnya gangguan ini baru dirasakan saat memasuki masa lanjut usia. Gangguan neourosis yang terjadi pada kaum lansia memiliki kaitan yang erat dengan masalah psikososial.

5. Gangguan Mania dan Bipolar

Angka penderita gangguan mania dan bipolar memang sering bertambah seiring dengan pertambahan usia. Kebanyakan kasus bipolar memang dimulai sebelum menginjak usia 50 tahun, bahkan sebenarnya kemuculan diatas usia 65 tahun dianggap sebagai sebuah hal yang tidak wajar. Bila gangguan ini terjadi setelah usia 65 tahun, maka kemungkinan penyebabnya adalah adanya patofisiologik etiologik yang cukup mencolok. kemungkinan hal ini diakibatkan adanya efek samping konsumsi obat-obatan ataupun gangguan demensia konkomitan.

Konsumsi Litium pada kaum lansia memang lebih berbahaya dikarenakan dapat memicu morbiditas dan perubahan faali. Sehingga pelru diperhatikan dalam pemberian obat-obatan untuk kaum lansia dalam pengobatan gangguan kejiwaan ini. Terutama pada litium yang mana dapat menimbulkan pengaruh SSP yang lebih peka bagi kaum manula. Karena faktor-faktor ini lah penting untuk dilakukan pemantauan kadar serum yang dilakukan lebih sering untuk kaum manula.

6. Gangguan Skizofrenia

Gangguan skizofrenia adalah gangguan jiwa dalam skala yang cukup berat dan gawat yang dapat dialami semenjak usia masih muda dan kemudian berlanjut menjadi kronis dan gawat saat menginjak usia lansia. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari segi fisik, psikologis, hingga sosial budaya. Skizofrenia pada kaum lansia dapat terjadi hingga 1% dari kelompok usia lansia. Ciri-ciri skizofrenia yang terjadi pada kaum lansia dapat ditandai dengan adanya gangguan pada alam pikiran yang mana membuat pasien terasa terganggu pikirannya.

Karena hal inilah yang menyebabkan penderitanya mengalami emosi yang labil, sehingga merasa cemas, mudah marah, bingung, mudah salah paham , dan lainnya. Biasanya gangguan ini juga disertai dengan gangguan perilaku, yang mana ditandai dengan macam-macam halusinasi, gangguan kemampuan ketika menilai realita, sehingga menyebabkan penderitanya tidak mengetahui tentang waktu, orang, maupun tempat.

Nah itu tadi beberapa hal yang termasuk dalam gangguan kejiwaan yang sering dialami oleh kaum lansia. Tentu saja jika gangguan-gangguan tersebut terjadi pada kerabat dan keluarga anda, segera lakukan terapi sakit jiwa yang mana dilakukan oleh pskiater dan psikologis. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Berikut penjelasan mengenai Demensia oleh dr Maria Irene Hendrata,Sp.KJ

You may also like