Home » Ilmu Psikologi » Penerapan Psikologi Transpersonal dalam Tingkah Laku       

Penerapan Psikologi Transpersonal dalam Tingkah Laku       

by Fitri Febri

Suatu  cabang-cabang psikologi yang menganalisa topik-topik yang berhubungan dengan aspek tingkah laku dimana sangat berkaitan erat dengan pengalaman transpersonal manusia. Psikologi transpersonal manusia pada hakekatnya terdiri dari dua bagian yakni, struktur personal dan transpersonal. Struktur transpersonal terbagi menjadi intuisi, psikis, mistik dan integrasi transpersonal.

Psikologi transpersonal sama dengan psikologi humanistik yakni berfokus pada dimensi spiritual manusia yang mengandung kemampuan luar biasa yang tidak diperhatikan oleh psikologi kontemporer. Kajian pada psikologi transpersonal mengarah pada bidang mistis dan kebatinan yang dialami oleh agamawan seperti kyai, pastur, bikhu atau orang yang sengaja mengolah dunia batinya. Hasil dari penelitian mengungkakan bahwa bidang kebatinan adalah bidang kebatinan yang dapat dikaji tanpa ada unsur syirik.

Cabang-Cabang Psikologi Transpersonal

  1. Kelompok mistis magis: Menurut kelompok ini, kesadaran transpersonal berkaitan dengan dukun dan shaman di masa lalu.
  2. Kelompok psiko fisiologis: Mereka kebanyakan akan menolak konsep perkembangan dan peningkatan kesadaran dan lebih suka menganalisa kesadaran secara psikologis dengan mempelajari tingkah laku dalam psikologi transpersonal.
  3. Kelompok transpersonalis postmodern: Kelompok ini sangat menerima adanya kisah-kisah para dukun shaumanisme dan mistikus dan menegcam filsafat perennial yang mengatakan bahwa pengalaman mitik sebagai totaliter dan fasis.
  4. Kelompok integral: Selain kelompok ini menerima seperti pada kelompok sebelumnya, mereka juga mengakui adanya konsep psikologi tarnspersonal dari aliran pramodern dan postmodern.

Penerapan Psikologi Transpersonal dalam Tingkah Laku       

Gagasan yang diambil dari psikologi transpersonal berbeda dengan psikologi perkembanganpsikologi olahragapsikologi sosialpsikologi faalpsikologi forensik yakni dengan melihat manusia sejajar denga pandangan religius. Jika dari psikoloanalisis, manusia adalah sosok negatif yang dipengaruhi oleh pengalaman traumatis masa kecil maka dalam behaviorisme, manusia adalah sosok sehat secara mental dan manusia adalah aspek spirituaal dalam psikologi transpersonal.

Psikologi transpersonal sendiri memperhatikan terhadap manusia dengan diakui, dipahami dan direalisasi terhadap keadaan kesadaran, spiritual dan transenden. Yang perlu diketahui bahwa psikologi transpersonal bukanlah agama, ideologi atau metafisika atau New Age seperti praktik aura, srystal, aromatherapy, kajian UFO dan lainnya. Ia juga menjelaskan hal-hal di luar kondisi psikis yaitu :

  • Telepati atau komunikasi langsung antar mind dengan mind manusia
  • Calirvoyance atau objek fisik yang berkontak langsung
  • Precognition atau melihat kejadian masa depan
  • Psikokinesis atau ming yang mampu mempengaruhi benda tanpa kontak fisik

Behaviorisem sendiri adalah disiplin ilmu yang didirikan oleh John B. Watson yang mengungkapkan bahwa semua perilaku manusia adalah hasil pengondisian dan lingkungan adalah pembentukan perilaku manusia dengan kebiasaan tertentu.

Mental manusia dalam pandangan behaviorisme adalah psikologi stimulus respon (S-R) dimana manusia adalah kertas kosong yang siap untuk diisi dan ditulis apapun. Lingkungan adalah faktor yang mempengaruhi tingkah laku tersebut. Adapun juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yakni fajtor biologis dan faktor situasioanal.

1. Faktor Biologis

Manusia adalah makhluk biologis yang akan lapar bila tidak makan, membutuhkan lawan jenis untuk melakuakan kegiatan reproduktif. Beberapa struktur seperti struktur genetis akan berpengaruh pada kecerdasan, sensasi dan emosi, sturktur syaraf berpengaruh untuk mengolah informasi dan jiwa manusia.

Hormonal berpengaruh pada mekanisme biologis da psikologis. Perilaku manusia yang merupakan bawaan adalah bercumbu, memberi makan, merawat anak, makan, minum, seksual dan lain-lain.

2. Faktor Situasional

  • Faktor ekologis

Kelompok determinisme lingkungan bahkan mengungkap bahwa keadaan alam akan berpengaruh pada gaya hidup dan tingkah laku manusia. Pandangan ini juga bahkan telah diuji dalam berbagai penelitian ilmiah.

  • Faktor rancangan dan arsitektural

Diketahui bahwa suatu rancangan arsitektur dpat berpengaruh pada jalinan komunikasi antar penghuninya. Osmond dan Sommer bahkan telah mengelompokkan desain bangunan yang mendorong adanya interaksi dan rancangan bangunan yang mencegah adanya interaksi bahkan pengaturan ruangan juga bisa berpengaruh pada pola perilau di tempat tersebut.

  • Faktor temporal

Dari tengah malam sampai pukul 4, manusia berada dalam fungsi tubuh paling rendah tetapi pendengaran tajam. Pukul 10, orang introvert memiliki konsentrasi dan daya ingat manusia berada di puncaknya dan pada pukul 3, orang ekstrovert mengalami puncak analisis dan kreativitas.

Kegiatan manusia juga banyak dipengruhi oleh waktu seperti makan, sekolah, bekerja, istirahat atau berlibur sesbab pesan yang harusnya disampaikan pagi hari akan berlain makna jika disampaikan malam hari.

  • Suasana “perilaku”

Menurut Roger Barker dan kawan-kawan, lingkungan dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan suasana “perilaku” contohnya pesta, runagan kelas, toko, rumah ibadah, pemandian, bioskop. Di masjid, tidak akan berteriak keras atau di dalam pesta, seseroang tidak akan melakuakn upacara ibadah. Bahkan saat dalam kampanye di lapangan akan berbeda dengan kampanye yang diadakan di ruang rapat partainya.

  • Teknologi

Teknologi juga berpengaruh pada perilaku manusia. Revolusi teknologi sering berdampak pada revlusi perilaku sosial. Alvin Tofler mengungkapkan tiga tahap peradaban manusia akibat dari perkembangan teknologi. Lingkunagn teknologis terdiri dari sistem energi, produksi dan distribusi yang membentuk perilaku sosial.

Hal ini juga menyebabkan pola-pola informasi yang menyebar berpengaruh pada kejiwaan setiap manusia. Marshall Mc Luhan mennyatakan bahwa bentuk teknologi komunikasi lebih penting dari isi medianya. Contohnya, saat mesin cetak bisa mengubah asnggota warga tribal menjadi manusia yang bisa berpikiran logis, nmaun televisi kembali membawa manusia ke kehidupan neo-tribal.

  • Faktor-faktor sosial

Faktor-faktor yang berfungsi untuk mengatur perilaku manusiasering diterapkan oleh masyarakat, kelompok dan organisasi. Dalam suatu organisasi, hubungan antar ketua dan anggota diatur oleh norma-norma kelompok. Besar kecilnya organisasi berpengaruh pada komunikasi antar anggota. Usia, kecerdasan, biologis akan mempengaruhi pola pola perilaku sosial. Melalui segi komunikasi, teori penyebaran inovasi dan kritik menunjukkan keadaan sistem komunikasi pada struktur sosial.

  • Lingkungan psikososial

Sejauh mana lingkungan akan memberikan kesenangan atau kekecewaan akan mempengaruhi perilaku kita saar berada dalam lingkungan. Lingkungan bisa disebut dengan iklim. Dalam suatu organisasi, lingkungan psikososial menunjukkan adanya kebebasan individu, pengawasan yang ketat dan kemajuan tingkat keakraban. Studi komunikasi organisasional menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh pada hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan dan orang-orang pada posisi sama.

  • Stimuli yang mendorong

Peneliti psikologi sosial seperti Fredericson dan Bouffard menganalisa gejala kendala situasi yang berpengaruh pada kelayakan yang melakukan perilaku tertentu. Terdapat kondisi yang memberikan rentangan suatu kelayakan perilaku yang permisif (mengijinkan) yakni mengijinkan orang untuk melakukan banyak hal tanpa adanya rasa malu serta situasi restriktif (membatasi) yakni untuk mencegah seseorang berperilaku seenaknya.

Misalnya, pada situasi permisif atau mengijinkan yakni saat seseorang berada di taman maka dia akan lebih mudah berekspresi, sedangkan pada situasi restriktif atau membatasi yakni saat seseroang sedang berada dalam masjid atau gereja maka dia akan lebih bisa menjaga sikap dan ucapan saat mereka berada di dalamnya.

Demikian peranan psikologi transpersonal dalam tingkah laku. Psikologi memiliki jenis psikologi terbuka antara lain. Psikologi Pendidikan , Psikologi OlahragaPsikologi Kepribadian, psikologi remaja, psikologi sosial, Psikologi Islam, psikologi kesehatan dan seterusnya.  Semoga bermanfaat.

You may also like