Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 17 Cara Mendidik Anak Usia 8 Tahun Agar Disiplin dan Mandiri

17 Cara Mendidik Anak Usia 8 Tahun Agar Disiplin dan Mandiri

by Devita Retno

Usia 8 tahun adalah masa dimana kebanyakan anak akan mulai berkembang dengan menunjukkan cara berpikir kritis yang lebih baik , perbaikan dalam metode pemecahan masalah, dan makin meluasnya rentang bidang yang menjadi perhatiannya.

Banyak dari anak usia 8 tahun yang mulai menginginkan sejumlah kebebasan dan kemandirian. Walaupun demikian, disamping segala hal yang telah diajarkan dan ditanamkan orang tua, sesekali anak usia 8 tahun masih akan melupakan hal tersebut.

Akan ada masanya anak terlihat berkelakuan lebih dewasa dari usianya dan ada pula saat ketika anak seolah – olah mengalami kemunduran dalam kemandiriannya. Anak usia 8 tahun sudah ingin memisahkan diri dari masa taman kanak – kanaknya, namun mereka juga belum dapat menyelaraskan diri dengan anak yang lebih besar. Usaha mereka untuk mempelajari kemampuan baru bisa menjadi hal yang membuat anak perlu berjuang keras.

Pendidikan untuk Anak Usia 8 Tahun

Pada masa – masa ini, penanaman akan disiplin sangat perlu dilakukan  agar menjadi tonggak bagi perkembangan mental anak yang sudah mulai beranjak meninggalkan masa kanak – kanaknya. Mereka seringkali akan mendebat orang tua dan bahkan mengetes batas kesabaran Anda. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk cara mendidik anak usia 8 tahun yaitu:

1. Aktif dalam urusan sekolah

Usia 8 tahun merupakan tahun dimana anak mulai menghadapi berbagai tes di sekolah dan juga memasuki tahapan pelajaran yang lebih rumit. Tuntutan pada pelajaran sekolah anak pun akan meningkat. Anak bisa saja mulai mengalami masalah perilaku karena merasa tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolahnya. Pada saat inilah orang tua perlu lebih aktif lagi di sekolah dengan mengetahui apa saja tugas sekolah anak, dan juga materi apa yang diajarkan serta bagaimana tingkah laku dan hubungan anak di sekolah dengan teman serta gurunya.

2. Bantu anak untuk lebih percaya diri

Pada usia ini, anak mungkin juga akan merasa rendah diri dengan membandingkan pencapaian teman – temannya dengan dirinya sendiri. Kerap kali mereka bisa merasa rendah diri karena merasa tidak dapat menyamai kemampuan teman – temannya yang lebih.

Penting untuk meyakinkan anak bahwa dengan latihan dan usaha yang cukup dapat menjadi cara mendidik anak agar cerdas, mereka dapat mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik. Jelaskan kepada anak bahwa kemampuan setiap orang berbeda – beda, karena itu ia tidak bisa mengharapkan untuk memiliki kemampuan yang sama persis dengan orang lain.

3. Pertahankan wibawa Anda

Penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang berhasil mendidik dengan wibawa akan mendapatkan hasil yang bagus suatu saat kelak. Orang tua perlu memperhatikan aspek emosional anak namun juga tetap menegakkan peraturan yang ada dengan tegas dan juga mempertahankan pemberian konsekuensi pada setiap aturan yang dilanggar, penting untuk cara mendidik anak yang keras kepala. Seringkali orang tua menyerah pada intimidasi anak karena tidak ingin direpotkan oleh kerewelan anak, padahal pola asuh semacam itu kelak dapat merusak kepribadian anak.

4. Berikan perhatian yang positif

Cara mendidik anak balita, cara mendidik anak usia 2 tahun dan cara mendidik anak usia 3 tahun dapat dilakukan dengan pemberian perhatian positif dari orang tua. Anak – anak bergantung pada orang tua untuk keamanan dan kepastian. Salah satu cara untuk memberikan rasa aman kepada anak adalah dengan memberikan banyak perhatian yang positif. Sisihkan sedikit waktu Anda untuk berbincang dengan anak setiap hari agar anak dapat merasakan perhatian penuh orang tua dalam satu hari.

Dengan memastikan selalu memberikan waktu untuk anak, Anda akan mengurangi resiko anak melakukan perbuatan yang dilakukannya untuk mencari perhatian, juga akan lebih mudah untuk Anda meyakinkan anak agar dapat mengikuti peraturan.

5. Berikan pujian dan penghargaan

Ketika anak melakukan suatu hal yang baik, berilah ia pujian dan kata – kata penyemangat yang baik. Katakan bahwa anak telah berusaha dengan baik untuk melakukan perbuatan tersebut daripada menyatakan bahwa ia melakukannya dengan baik.

Memberi penghargaan untuk setiap usaha baik anak akan memberinya motivasi dan dorongan yang dibutuhkan untuk terus mencoba bersikap dengan baik dan sesuai aturan, dan juga berguna untuk membangun karakter serta kepribadian anak, dan cara mendidik anak agar berani dan mandiri sejak dini.

6. Ciptakan sistem reward

Memberikan reward atau penghargaan akan membantu anak mengatasi keinginannya untuk melanggar peraturan atau melakukan sesuatu hal yang negatif. Jika Anda ingin anak melakukan perbuatan tertentu secara berkelanjutan, misalnya bangun pagi tepat waktu untuk pergi ke sekolah, maka berikan anak satu keleluasaan apabila ia dapat melakukannya selama beberapa waktu dengan lancar. Contohnya, mengizinkan anak untuk tidur beberapa menit lebih lama dari jam tidurnya yang biasa. Pemberian reward juga dapat menjadi cara mendidik anak agar  mandiri.

7. Berikan tugas di rumah

Memberikan anak tugas di rumah akan membentuk rasa tanggung jawab dan disiplinnya dengan baik. Cara mendidik anak usia 8 tahun antara lain dengan memberikannya tugas rumah yang sesuai dengan usianya, misalnya menyiram tanaman, membereskan kamarnya, atau bahkan mencuci piringnya sendiri setelah makan, dapat menjadi cara membentuk karakter anak usia dini.

8. Gunakan kata – kata positif

Jelaskan semua hal kepada anak dengan menggunakan kata – kata yang positif. Misalnya, ketika anak ingin menonton televisi namun tugasnya membersihkan kamar belum selesai. Daripada mengatakan bahwa anak tidak dapat menonton televisi jika belum membereskan kamar, katakan bahwa ia baru bisa menonton televisi ketika kamarnya sudah selesai dirapikan.

9. Buat peraturan dengan kesepakatan anak

Kebanyakan anak usia 8 tahun sudah menginginkan kebebasan yang lebih, maka sangat penting untuk menanamkan kepada anak agar ia dapat memegang kepercayaan orang tua yang memberinya kebebasan tersebut. Sepakati batasan apa yang tidak boleh dilanggar dan konsekuensi apa yang akan diterima anak jika ia melanggar batasan yang Anda buat.

10. Berikan konsekuensi

Ketika anak melanggar peraturan, cara mendidik anak usia 8 tahun yang penting adalah dengan memberikannya konsekuensi atas perbuatannya sendiri. Hal ini tentu bertujuan agar anak dapat menyadari resiko yang ada dari setiap tindakan yang diambilnya dan juga merupakan pola asuh anak usia dini yang tepat. Contohnya, Anda dapat mengurangi waktunya menonton televisi, bermain gadget, atau bahkan mengurangi uang saku anak jika ia melanggar peraturan.

11. Berikan time out

Cara mendidik anak usia 8 tahun dengan time out terkadang diperlukan untuk memberikan anak waktu menenangkan dirinya sendiri ketika sedang bersikap emosional atau marah.Namun jangan marah jika anak menolak mematuhi waktu time out sebagian atau menolak melakukan time out sama sekali. Anda bisa menggantinya dengan pemberian konsekuensi.

12. Siapkan menu makanan sehat

Pada usia berapapun anak akan tetap memerlukan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Memang mungkin saja pada usia ini anak akan mulai merasa ingin mencicipi beragam makanan yang ia lihat dan tidak semuanya merupakan makanan yang sehat atau aman dimakan. Terlebih lagi jika teman – temannya banyak yang menyukai jenis makanan tersebut.

Untuk itu, Anda harus pintar menjelaskan kepada anak mengenai bahaya makanan yang tidak sehat dan apa saja keuntungan yang didapat jika kita memperhatikan asupan makanan. Pemberian contoh pola makan yang benar dari orang tua juga akan sangat berguna.

13. Tentukan jadwal tidur anak

Tidur merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi tahap perkembangan anak. Pastikan anak mematuhi jadwal tidurnya dengan benar dan tidak mengalami kekurangan tidur sehingga merusak kegiatannya sehari – hari dan juga beresiko mengganggu kesehatan serta tumbuh kembangnya.

14. Beri kegiatan di luar ruangan

Bergerak merupakan salah satu kegiatan yang sangat dibutuhkan anak untuk menyalurkan energinya dengan baik. Anda dapat memberi anak kesempatan untuk beraktivitas di luar ruangan agar ia dapat membangun otot dan koordinasi tubuhnya dengan baik. Beraktivitas di luar ruangan juga baik untuk anak agar mendapatkan udara segar yang dibutuhkan untuk perkembangan paru – parunya.

15. Berikan contoh yang baik

Cara mendidik anak usia 8 tahun dengan benar salah satunya adalah dengan pemberian contoh yang dapat ditirunya. Sebagaimana kita ketahui, anak belajar dengan meniru. Akan sulit mengajarkan disiplin kepada anak jika Anda sendiri tidak dapat melakukan hal – hal yang diharapkan kepada anak. Maka orang tua harus memberi contoh disiplin yang baik agar dapat ditiru oleh anak. Jika Anda mengajarkan disiplin namun tidak memperlihatkan sikap yang sama, maka jangan harap anak akan mau mengikuti arahan dari Anda.

16. Ajarkan sopan santun

Mampu bersopan santun juga merupakan bagian dari cara mendidik anak usia 8 tahun mengenai disiplin. Mengetahui adab kesopanan yang pantas dan etika untuk bertingkah laku yang benar akan membantu anak kelak untuk memasuki lingkungan masyarakat dan mendidiknya agar dapat mengetahui cara menempatkan diri yang tepat dimana saja. Anak yang sopan tentu akan mudah disukai dan diterima dalam pergaulan.

17. Ajarkan anak untuk tepat waktu

Ketepatan waktu juga merupakan salah satu aspek dari kedisiplinan dan juga merupakan cara mendidik anak usia 8 tahun dengan baik. Anak yang dapat menyelesaikan tugas dan kegiatannya sehari – hari dengan tepat waktu juga merupakan anak yang disiplin dan bisa diandalkan, sebab ia fokus pada tugas dan tanggung jawabnya sendiri.

Cara mendidik anak usia 8 tahun agar disiplin perlu dilakukan dengan kesabaran dan kelembutan dari orang tuanya. Sebaiknya tidak mendidik anak dengan amarah ataupun pemaksaan agar anak dapat mengikuti peraturan yang ada dengan sukarela, dan bukan karena takut kepada kemarahan orang tua.

Anak akan dapat menyadari bagaimana caranya untuk menghormati orang tua dan juga semua orang lain apabila orang tua bisa mengajarinya dengan lemah lembut dan dengan penjelasan yang masuk akal untuk membuka kemampuan logika anak.

Kemarahan dan pemaksaan justru tidak akan membuat anak memahami alasan dibalik semua peraturan yang ada sehingga akan sulit bagi anak untuk selalu mengikuti peraturan dengan kesadarannya sendiri.

You may also like