Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sastra » 3 Pendekatan Psikologi Dalam Belajar Bahasa

3 Pendekatan Psikologi Dalam Belajar Bahasa

by Khanza Savitra

Pendekatan psikologi dapat didefinisikan sebagai asumsi-asumsi yang teoritis dan diyakini psikologi-psikologi tertentu serta saling berhubungan menyangkut tentang pengajaran diri dan hakikat belajar dalam diri seseorang. Dalam setiap paham psikologi, tentunya memiliki keyakinan-keyakinan tertentu akan belajar. Ada banyak pandangan yang berbeda mengenai belajar, termasuk dalam belajar bahasa. Yang dimaksud dengan belajar bahasa merupakan proses penguasaan bahasa yang baik, entah itu bahasa pertama ataupun bahasa kedua. Dalam ilmu psikologi, ada pendekatan-pendekatan khusus yang digunakan dalam belajar bahasa. Nah kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pendekatan psikologi dalam belajar bahasa.

1. Pendekatan Behaviorisme

Teori belajar behavioristik merupakan teori perkembangan perilaku yang mana dapat diamati, diukur, dan dihasilkan dari respon pelajar terhadap sebuah rangsangan. Tanggapan kepada rangsangan ini lah yang kemudian diperkuat dengan adanya umpan balik baik itu positif maupun negatif pada perilaku kondisi yang diinginkan. Pengertian belajar adalah pembentukan asosiasi yang terjadi antara si

Para ahli psikologi belajar bahasa yang menganut paham behaviorisme memiliki pendapat jika belajar bahasa dapat berlangsung dalam 5 tahapan antara lain adalah:

  • Trial dan error
  • Mengingat
  • Menirukan
  • Mengasosiasikan
  • Menganalogi

Dari kelima tahapan tersebut, dapat disimpulkan jika pada dasarnya berbahasa adalah proses pembentukan dari kebiasaan-kebiasaan. Jika diamati dari tahapan-tahapan yang ada, baik itu pada eksperimen Skinne maupun Pavlov dan kemudian dikaitkan pada proses pembelajaran bahasa dapat ditemukan penjelasan bahwa:

  • Pembelajaran bahasa dapat diamati dengan dasar dari tingkah laku bahasanya
  • Pembelajaran bahasa didasarkan pada langkah-langkah eksperimen yang dilakukan secara ilmiah
  • Pembelajaran bahasa dapat dilakukan terpogram dan bertahap serta memberikan defisini penting pada nosi penguatan, baik itu berupa hukuman maupun ganjaran.

2. Pendekatan Humanisme

Yang dimaksudkan dengan pendekatan humanisme ini adalah memberikan peranan yang penting dan besar pada pembelajar dalam proses belajar serta berorientasi terhadap kebutuhan pembelajar.  Teori belajar humanistik ini memiliki beberapa ciri-ciri penting menurut Carl Rogers, antara lain adalah:

  • Individu yang memiliki fungsi penuh dalam proses pembelajaran
  • Proses pembelajaran haruslah dimbimbing untuk dapat memahami cara belajar
  • Pembelajaran yang diberikan harus terdapat makna pemberdayaan

Sedangkan menurut Lozanov, psikiater yang berasal dari Bulgaria menjelaskan jika terdapat 3 prinsip yang dapat digunakan untuk memberikan sugesti pada para pembelajar yaitu:

  • Memberikan rasa gembira dan santai secara psikologis
  • Memanfaatkan reserve powers
  • Menjalin bentuk kerja sama yang harmois antara keambang sadaran dan kesadaran

Pendekatan lainnya yang digunakan adalah Total Physical Respons, pendekatan ini dikembangkan James J. Asher. Konsep ini diterapkan pada pembelajaran bahasa yang berdasar pada aktivitas psikomotorik. Pencapaian dalam kemampuan bahasa ini dapat dipelajari dalam 3 tingkat yaitu:

  • Pencapaian awal
  • Pencapaian tengah
  • Pencapaian lanjutan

3. Pendekatan Konstruktivisme

Pendekatan ini memiliki landasan berpikir pada pendekatan kontekstual, yang mana dibangun sedikit demi sedikit oleh manusia dan kemudian hasilnya diperluas dalam konteks yang tak terbatas dan tidak tiba-tiba. Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep ini dibina dalam struktur kogniti seseorang dan kemudian berkembang serta berubah jika seseorang tersebut mendapatkan ilmu pengetahuan maupun pengalaman yang baru. Rumelhart dan Norman berpendapat jika seseorang dapat membina konsep yang ada di dalam struktur kognitifnya dengan cara menghubungkan ilmu pengetahu yang baru dimilikinya dengan ilmu pengetahuan yang ada sebelumnya. Proses ini disebut sebagai accretion. 

Jika konsep-konsep yang ada dalam diri seseorang tersebut berubah sesuai dengan pengalaman baru yang di dapatkannya, dan proses ini dikenal sebagai proses tuning. Seseorang juga dapat membina konsep-konsep tersebut di dalam struktur kognitifnya dengan menggunakan pengetahuan yang apa adanya. Menurut Gagne dan Tekovich, proses penggabungan konsep-konsep yang sudah tertanam dalam diri seseorang dikenal dengan nama parcing. 

Belajar merupakan proses yang penuh dengan makna yang mana di dalamnya mempertautkan informasi-informasi baru dengan konsep serta proposisi yang sudah ada di dalam kognisi seorang anak. Adapun pendekatan kognitivisme yang dijelaskan oleh beberapa ahli, antara lain:

  • Gagasan kaum behaviorisme mengenai tingkah laku bahasa pada manusia yang disamakan dengan tingkah laku pada binatang merupakan hal yang tidak benar. Tingkah laku pada manusia tentunya lebih rumit dibandingkan dengan tingkah laku binatang.
  • Deskripsi mengenai tingkah laku bahasa dapat dilukiskan kaum behavioris melalui stimulias yang dapat teramati dan respon yang sesuai juga bukanlah hal yang benar. Deskrips mengenai tingkah laku bahasa haruslah dijelaskan dengan dasar kemampuan jika bawaan manusia adalah untuk belajar bahasa.
  • Kesimpulan yang dapat ditarik Skinner didasarkan pada eksperimennya di laboraturium yang mana menggunakan hewan tidaklah cukup untuk dapat mengarahkan kesimpulan mengenai tingkah laku pada manusia, terlebih pada tingkah laku bahasa.

Nah itu tadi beberapa teori belajar pendekatan yang mana digunakan dalam belajar bahasa. Bahasa tidak hanya penting sebagai media komunikasi antar satu sama lainnya, namun memiliki peran penting lainnya dalam kehidupan. Untuk itu lah pentingnya ditanamkan belajar bahasa yang baik mulai sedari dini kepada anak. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like