Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » 10 Metode Dalam Psikologi Perkembangan Anak yang Digunakan

10 Metode Dalam Psikologi Perkembangan Anak yang Digunakan

by Devita Retno

Psikologi anak menggunakan metode ilmiah dalam risetnya untuk memformulasikan hipotesis sebagai dasar teori, dan mengguakan teknik yang bisa diukur dan ditiru, dipelajari, dan dianalisis untuk menguji kegunaan teori – teori tersebut. Psikologi anak atau psikologi perkembangan anak merupakan suatu studi akan proses psikologis yang membedakan anak dari orang dewasa, bagaimana mereka berkembang dari lahir hingga dewasa, dan bagaimana mereka berbeda dari satu anak dengan lainnya. Topik pembicaraan terkadang dikelompokkan dengan masa usia dini, masa dewasa dan masa tua yang termasuk ke dalam psikologi perkembangan.

Sebagai disiplin ilmu ilmiah dengan bentuk dasar ilmu empiris, pembelajaran mengenai anak merupakan suatu studi perbandingan. Sejarah psikologi perkembangan anak dimulai pada 1840 ketika Charles Darwin memulai mencatat pertumbuhan dan perkembangan salah satu anaknya, mengumpulkan data sebanyak yang telah dipelajarinya seperti sedang mempelajari salah satu spesies yang belum diketahui. Sejak saat itu mulailah berkembang metode dalam psikologi perkembangan anak.

Metode yang Digunakan Dalam Psikologi Anak Secara Umum

Data dari psikologi anak dikumpulkan dari berbagai sumber. Pengamatan dari keluarga, guru, dan orang dewasa lainnya sebagaimana pengamatan langsung dari para psikolog dan juga wawancara dengan seorang anak atau sekelompok anak akan menyediakan lebih banyak bahan penelitian. Ada beberapa metode dalam psikologi perkembangan anak secara umum yaitu:

1. Cross Sectional Method

Penelitian menggunakan metode silang melibatkan kelompok orang berbeda dengan karakteristik yang spesifik. Contohnya seorang peneliti mungkin mengevaluasi satu kelompok dewasa muda dan membandingkan data korespondensi dari kelompok orang yang lebih tua. Keuntungan riset tipe ini adalah dapat dilakukan relatif cepat, data penelitian dapat dikumpulkan pada satu titik secara bersamaan. Kekurangannya adalah bahwa penelitian ini membidik untuk membuat hubungan langsung antara sebuah penyebab dan akibat, yang tidak selalu mudah.

Pada beberapa kasus, mungkin akan ada faktor yang membingungkan yang akan mempengaruhi efeknya. Hingga masa kini, metode ini dapat memperlihatkan keganjilan dari sebuah akibat yang muncul dari resiko absolut atau keganjilan pada sesuatu yang terjadi selama beberapa waktu, dan risiko relatif atau kelainan pada suatu peristiwa di satu kelompok bila dibandingkan dengan grup lainnya.

2. Metode Longitudinal

Metode dalam psikologi perkembangan anak ini melibatkan mempelajari kelompok individual yang sama melalui periode yang diperpanjang. Data dikumpulkan pada bagian luar penelitian dan dikumpulkan berulang melalui arus penelitian. Pada beberapa kasus, studi longitudinal dapat berlangsung selama beberapa dekade atau berakhir terbuka. Keunggulan metode dalam psikologi perkembangan anak ini adalah bahwa metode ini memungkinkan para peneliti untuk melihat perubahan – perubahan yang terjadi seiring waktu. Salah satu kerugian yang jelas adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini. Karena ini merupakan penelitian jangka panjang, mereka cenderung untuk dikelompokkan pada grup subjek yang lebih kecil atau bidang pengamatan yang lebih sempit. Metode ini sulit diterapkan pada populasi yang lebih besar.

3. Metode Korelasional

Metode dalam psikologi perkembangan anak ini ditujukan untuk menemukan apakah satu variabel memiliki hubungan yang dapat diukur dengan lainnya. Pada tipe metode non eksperimental ini, para peneliti melihat hubungan antara dua variabel akan tetapi tidak memperkenalkan variabelnya. Mereka mengumpulkan dan mengevaluasi data dan menawarkan kesimpulan statistik. Studi korelasi dibagi menjadi dua yaitu:

  • Korelasi positif

Nilai sebuah variabel yang tinggi berkaitan dengan nilai variabel lain yang tinggi, dan begitu juga rendahnya nilai sebuah variabel juga berkaitan dengan rendahnya variabel lain. Peningkatan atau penurunan nilai variabel diikuti dengan peningkatan dan penurunan variabel lainnya juga.

  • Korelasi negatif

Tingginya nilai suatu variabel berkaitan dengan rendahnya tingkat variabel lain dan sebaliknya. Misalnya, semakin tua usia manusia maka jarak yang dapat ia tempuh ketika berlari akan semakin minim, semakin sedikit memiliki rambut di kepala, dan lain sebagainya.

Contohnya, para peneliti dapat melihat kepada kesuksesan akademis pada sekolah dasar yang mengarah kepada pekerjaan yang mendapatkan upah lebih baik di masa depan. Sementara para peneliti dapat mengumpulkan dan mengevaluasi data, mereka tidak memanipulasi variabel apapun. Metode ini berguna jika Anda tidak mampu memanipulasi sebuah variabel karena memang tidak mungkin, tidak praktis, atau tidak etis. Batasan untuk metode ini walaupun dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan akan sesuatu, tidak dapat digunakan untuk mengetahui penyebab dari suatu efek. Hanya karena dua variabel berhubungan, tidak berarti perubahan pada salah satunya akan mempengaruhi perubahan pada yang lainnya.

4. Metode Cross Cultural

Merupakan suatu pendekatan dalam penelitian mengenai psikologi perkembangan anak yang mempertimbangkan faktor – faktor lingkungan atau kebudayaan yang mempengaruhi perkembangan anak. Metode ini banyak digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan perkembangan anak pada beberapa latar belakang budaya yang berbeda, melalui percobaan, observasi, wawancara atau mengumpulkan data untuk kemudian diolah dan dianalisa mengenai persamaan serta perbedaannya. Contohnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang seberapa besar pengaruh dari faktor sosial, ekonomi, pola asuh dan gaya hidup terhadap ciri kepribadian seseorang dan juga perkembangan kognitifnya.

Metode yang Digunakan Dalam Psikologi Anak Secara Spesifik

Metode dalam psikologi perkembangan anak ini merupakan cara khusus yang digunakan untuk mengetahui gejala dari perkembangan yang sedang timbul, diantaranya yaitu:

1. Metode Observasi

Merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengamati semua tingkah laku yang dapat dilihat pada waktu tertentu atau pada tahap perkembangan tertentu. Ada dua metode observasi yaitu:

  • Observasi alami

Berupa pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi secara alami dalam sehari – hari. Proses pencatatannya tanpa merubah situasi atau melakukan kontrol terhadap situasi yang direncanakan. Contohnya observasi yang dilakukan pada kehidupan anak, apa saja yang dilakukan anak, dilihat dari aspek kepribadian anak dan hubungannya dengan perkembangan tertentu.

  • Observasi terkontrol

Dilakukan apabila lingkungan tempat anak diubah sedemikian rupa hingga sesuai dengan tujuan penelitian sehingga timbul beragam reaksi berkaitan dengan tingkah laku anak yang diharapkan dapat muncul.

2. Metode Eksperimen

Metode dalam psikologi perkembangan anak yang dilakukan dengan melalui percobaan pada kegiatan anak. Menggunakan metode eksperimen terhadap anak – anak tidak mudah karena mereka sangat mudah dipengaruhi, berkelakuan sesuai suasana hatinya dan sulit diberikan pengertian serta sulit ditebak maksud sebenarnya. Metode ini dapat dibedakan menjadi:

  • Eksperimen murni

Dengan cara ini kontrol terhadap situasi dapat dilakukan dengan lebih baik sehingga lebih mudah menentukan hubungan antara satu variabel dengan gejala perkembangan lain.

  • Eksperimen lapangan

Bertolak dari kehidupan nyata, dalam hal ini terlihat bahwa sering kali hubungan antara suatu variabel dan suatu gejala perkembangan tidak dapat dilihat dengan pasti.

3. Metode Klinis

Metode penelitian ini khusus ditujukan kepada anak – anak dengan cara mengamati, mengajak berkomunikasi atau mengobrol dan melalui tanya jawab dengan anak – anak untuk mengamati tahapan perkembangan psikologi anak. Menggunakan metode klinis ini berarti memadukan antara metode observasi dan metode eksperimen.

4. Metode Tes

Metode tes adalah cara yang digunakan untuk mengukur subjeknya dengan metode tertentu. Tes adalah suatu instrumen penelitian yang penting dalam bidang psikologi kontemporer, dan gunanya untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja dari anak – anak mengenai bidang tertentu. Ketahuilah mengenai perkembangan psikologi anak dalam janin, teori psikologi perkembangan, implikasi psikologi perkembangan terhadap pendidikan prasekolah.

5. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui angket, yaitu suatu bentuk yang merupakan daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis dan bertujuan untuk mendapatkan data serta informasi dari objek yang akan dipelajari. Daftar pertanyaan biasanya berisi kumpulan pertanyaan mengenai persoalan yang konkret, bebas atau tertutup dengan menggunakan skala, dalam bentuk pernyataan, setuju atau tidak setuju. Data juga dikumpulkan melalui biografi, yaitu dengan mempelajari riwayat hidup anak untuk memahami jiwa anak.

6. Studi Kasus

Disebut juga dengan metode sejarah kasus, yaitu deskripsi mengenai individu berdasarkan hasil pengamatan atau hasil tes psikologi formal yang rinci, tentang masa kanak – kanak, mimpi, fantasi, segala sesuatu hal yang dapat menggambarkan pribadi seseorang. Ketahui juga contoh perkembangan dalam psikologi pendidikan.

 Ada banyak metode dalam psikologi perkembangan anak dalam riset yang dapat digunakan dengan keunggulan dan kelemahannya masing – masing. Metode yang dipilih oleh ilmuwan tergantung pada tujuan dari penelitian dan asal fenomena yang sedang dipelajari. Rancangan penelitian menyediakan kerangka kerja standar yang dapat mengetes hipotesa dan mengevaluasi apakah hipotesa tersebut benar, tidak benar atau tidak dapat disimpulkan. Walaupun hipotesa yang tersusun tidak benar, penelitian tersebut seringnya dapat menyediakan pencerahan yang dapat membuktikan nilai atau pergerakan penelitian ke arah yang seluruhnya baru.

You may also like