Metode Cross sectional dalam psikologi ialah suatu metode penyelidikan yang tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama di dalam melakukan penyelidikan. Dengan metode ini dalam waktu yang relatif singkat dapat disimpulkan bahan yang banyak. Jadi kalau dillihat dari jalannya metode ini ialah penyelidikan Horisontal.
Contoh pada penyelidikan ini misalnya, peneliti ingin meneliti perkembangan anak usia 3 sd 6 tahun. Ia tidak perlu menunggu satu subyek atau anak tersebut selama beberapa tahun, ia cukup meneliti subyek dengan usia 3, 4, 5 dan 6 tahun. Sehingga ada 4 usia kelompok subyek penyelidikan dalam waktu yang sama.
Metode cross sectional dalam psikologi ialah salah satu cara penyelidikan atau dapat juga dilihat sebagai salah satu metodologi penyelidikan sosial dengan melibatkan lebih dari satu kejadian nyata dalam sekali olah dan juga melibatkan beberapa objek untuk melihat pola hubungannya.
Dokumen yang dikumpulkan sering kali dapat digunakan untuk meneliti lebih dari satu kejadian nyata dan objek yang digunakan lebih dari dua. Metode cross sectional dalam psikologi ialah penelitian psikologi dengan dokumen set yang ekstensif. (Baca juga mengenai metode intuitif dalam psikologi)
Cara penelitian psikologi ini dinamakan cross sectional dalam psikologi karena dokumen yang dikumpulkan dapat menganalisis antar kejadian nyata atau antar section. Untuk membandingkan, pikirkan tentang jenis penelitian psikologi metode kejadian nyata dimana penyelidikannya hanya fokus pada satu kejadian nyata saja namun mendalam. (Baca juga mengenai contoh metode diferensial dalam psikologi pendidikan)
Postingan kali ini akan membahas secara singkat tentang apa itu metode cross sectional dalam psikologi. Sobat tidak perlu bingung terhadap istilah cara penyelidikan, model penyelidikan, dan metodologi penyelidikan yang sering digunakan bergantian.
Metode cross sectional dalam psikologi di sini akan dipahami sebagai salah satu jenis metodologi penelitian psikologi sebagaimana penelitian psikologi lainnya seperti: studi kejadian nyata, survey, dan sebagainya. (Baca juga mengenai macam macam metode testing dalam psikologi)
Pengertian Metode Cross Sectional dalam Psikologi
Definisi apa itu metode cross sectional dalam psikologi sebagaimana disebutkan dalam penjelasan sebelumnya mungkin agak sulit dicerna. Pada prinsipnya metode cross sectional dalam psikologi ialah jenis metodologi penyelidikan dengan dokumen set yang ekstensif untuk melihat banyak kejadian nyata dan hubungan antar objek. Banyaknya kejadian nyata dan objek inilah yang memungkinkan dilakukannya analisis antar section, yakni antar banyak kejadian nyata dan banyak objek. (Baca juga mengenai metode klinis dalam psikologi perkembangan)
Dengan pengertian tersebut, sobat dapat mengatakan bahwa penyelidikan survey pun sebenarnya sangat mungkin disebut metode cross sectional dalam psikologi. Namun dalam benak banyak orang, penyelidikan survey identik dengan kuesioner dan wawancara terstruktur. Padahal dalam penyelidikan survey, dokumen yang dikumpulkan sering kali dioleh secara cross sectional dalam psikologi, sehingga tak masalah jika disebut juga sebagai metode cross sectional dalam psikologi.
Sampai di sini, sobat sampai pada pemahaman bahwa penyelidikan jenis cross sectional dalam psikologi sebenarnya lebih ialah model pengumjugan dan analisis dokumen yang dilakukan secara cross sectional dalam psikologi. Beberapa kriteria metode cross sectional dalam psikologi perlu diketahui sebagai penegas saja: (Baca juga mengenai metode observasi naturalistik dalam psikologi pendidikan)
- Pertama
Jenis penelitian psikologi ini melibatkan lebih dari satu kejadian nyata. Peneliti yang menerapkan model cross sectional dalam psikologi tertarik pada variasi. Variasi tersebut dapat kelompok, keluarga, organisasi, negara, dan sebagainya. Objek yang dilibatkan juga banyak, seperti misalnya pendapatan, pendidikan, pengeluaran, usia, dan sebagainya.
- Kedua
Dokumen dikumpulkan dan dianalisis dalam sekali jalan. Maksudnya ialah peneliti yang menerapkan metode cross sectional dalam psikologi menginput dokumen yang dikumpulkan untuk diolah dalam sekali jalan. Hubugan antar objek yang diteliti dapat memunculkan beragam topik. Untuk lebih memahami, pikirkan tentang penyelidikan eksperimental dimana dokumen dikumpulkan dan dianalisis dalam tahapan tahapan yang urut. Misalnya, survey sebelum eksperimen dilakukan, lalu survey setelah eksperimen dilakukan lagi, kemudian dokumen baru dapat dianalisis.
- Ketiga
Dokumen dapat dikuantifikasi. Dokumen kuantitatif lebih akrab digunakan untuk metode cross sectional dalam psikologi. Dokumen tekstual hasil wawancara bias juga digunakan namun harus dapat dikuantifikasi. Prinsip penggunakan dokumen yang dapat dikuantifikasi ialah agar dapat diukur secara jelas. Tak heran jika jenis metodologi ini sering kali dimasukkan dalam cara penyelidikan kuantitatif.
Penerapan
Sekilas sudah disinggung di atas bahwa cara cross sectional dalam psikologi dapat melibatkan banyak topik dan beragam variabel atau objek juga dianalisis. Sobat bahas contoh imajiner yang sederhana saja sebagai pengetahuan awal.
Sobat menggunakan dokumen set yang berisi daftar demografi atau penduduk, pendapatan per kapita, belanja pegawai dan seterusnya negara negara anggota di ASEAN. Dengan demikian, sobat memiliki dokumen lengkap sepuluh negara ASEAN.
Sobat ingin mengetahui kejadian nyata pertama, yakni bagaimana rata rata usia penduduk mempengaruhi dinamika pendapatan perkapita masing masing negara di ASEAN. Ketika dokumen diolah, sobat temukan variasi antar negara dimana ada negara yang mayoritas penduduknya usia produktif memiliki tren pendapatan yang naik, namun ada juga yang turun misalnya.
Di saat yang bersamaan, sobat juga tertarik pada kejadian nyata lain, yakni bagaimana total belanja pegawai negara negara ASEAN mempengaruhi indeks korupsi. Hipotesisnya ialah semakin kecil anggaran belanja pegawai, semakin kecil indeks korupsinya. Kedua kejadian nyata tersebut hanyalah permisalan saja.
Apa yang ingin saya sampaikan di sini ialah dengan satu dokumenset yang ekstensif, sobat dapat menganalisis lebih dari satu kejadian nyata, bahkan antar kejadian nyata yang tidak berhubungan sama sekali. Tipikal jenis metodologi ini ialah menggunakan dokumenset yang besar dan dapat dikuantifikasi atau diukur secara numerik. Sekali lagi, metode cross sectional dalam psikologi dapat dilihat sebagai metode analisis dokumen kuantitatif secara cross section.
Kritik
Seringkali metode ini dianggap tidak efektif atau kurang tepat, misalnya ialah pada contoh anak anak yang penulis sampaikan di awal, belum tentu anak anak pada umur yang berbeda memiliki karakter atau kelanjutan yang sama sebab kondisi dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan, di luar mudah dan cepatnya dalam melakukan penyelidikan, terkadang tetap harus diketahui riwayat sebelumnya pada orang atau individu yang diteliti sehingga mendapatkan hasil yang lebih detail.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat dipahami dan bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.