Home » Ilmu Psikologi » 14 Konsep Psikologi Modern Berdasarkan Perspektifnya

14 Konsep Psikologi Modern Berdasarkan Perspektifnya

by Devita Retno

Tahun –  tahun  awal dari ilmu psikologi ditandai oleh dominasi dari perbedaan yang dihasilkan dari beberapa hasil pemikiran tertentu. Perbedaan hasil pemikiran ini termasuk teori secara struktural, fungsional, psikoanalisis, behaviorisme, dan humanisme. Seiring dengan dengan pertumbuhan psikologi, begitu pula pertumbuhan ragam topik yang diinvestigasi oleh para ahli psikologi. Sejak awal tahun 1960an, bidang psikologi telah berkembang dan berlanjut pada pertumbuhan yang pesat, begitu pula dengan kedalaman dan perluasan dari subjek yang dipelajarinya. Saat ini, beberapa ahli psikologi mengidentifikasi pandangan mereka menurut cara berpikir tertentu.

Sementara masih ada beberapa ahli psikoanalisis dan behavioris murni, sebagian besar psikolog menggolongkan pekerjaan mereka menurut bidang keahlian dan perspektif masing – masing . Dengan kata lain, setiap topik dalam ilmu psikologi dapat dianalisa melalui berbagai cara yang berbeda. Contohnya, ketika kita membahas tentang agresi. Seseorang yang memiliki pandangan biologis akan melihat bagaimana cara otak dan sistem syaraf bekerja dan mempengaruhi perilaku agresif. Sementara seseorang yang mempelajari bidang behavioral akan mempelajari bagaimana variabel lingkungan mempengaruhi perilaku agresif tersebut.

Perspektif dalam Konsep Psikologi Modern

Konsep psikologi modern dapat dilihat melalui beberapa perspektif modern yang berkembang di dalamnya. Beberapa perspektif utama dari konsep psikologi modern berupa aliran – aliran psikologi yaitu:

1. Perspektif Psikodinamis

Perspektif psikodinamika merupakan konsep psikologi modern yang berasal dari teori Sigmund Freud. Pandangan psikologi dan perilaku manusia ini menekankan pada peranan dari pikiran tidak sadar, pengalaman pada awal masa kanak – kanak, dan hubungan interpersonal untuk menjelaskan perilaku manusia dan juga untuk merawat orang – orang yang menderita gangguan mental. Psikoanalisis dan teori psikososial Freud menjadi satu dari cabang utama psikologi berkat pengaruh Freud. Tiga elemen kunci dalam teori psikoanalisis Freud yaitu :

  • Id – Bagian dari jiwa yang mencakup hasrat utama dan yang tidak disadari.
  • Ego – Aspek kejiwaan yang harus berurusan dengan tuntutan di dunia nyata.
  • Superego – Bagian terakhir dari jiwa yang berkembang dan mengelola semua moral, standar dan ideal dalam diri manusia.

2. Perspektif Behavioral

Psikologi perilaku adalah suatu perspektif yang berfokus pada perilaku yang dipelajari. Behaviorisme berbeda dari banyak perspektif lainnya karena bukannya menekankan pada kondisi internal, namun justru berfokus pada perilaku yang dapat diamati.  Sementara cara berpikir ini mendominasi psikologi pada awal abad ke 20, dominasinya mulai menyurut pada tahun 1950an. Saat ini, perspektif behavioral masih memusatkan pada perilaku yang dipelajari dan diperkuat. Prinsip – prinsip perilaku sering kali diaplikasikan pada kesehatan mental, dimana para terapis dan konselor menggunakan teknik tersebut untuk menjelaskan dan merawat beragam penyakit mental. Ketahuilah juga mengenai pendekatan behavioral dalam psikologi klinis dan teori belajar behavioristik.

3. Perspektif Kognitif

Selama tahun 1960an, perspektif yang dikenal sebagai perspektif kognitif mulai memegang peranan penting. Bidang psikologi ini memfokuskan pada proses mental antara lain pada memori, pikiran, pemecahan masalah, bahasa, dan pengambilan keputusan. Perspektif ini dipengaruhi oleh psikolog seperti Jean Piaget dan Albert Bandura, hingga tumbuh secara pesat pada dekade belakangan ini. Para psikolog kognitif sering menggunakan model pemrosesan informasi, membandingkan pikiran manusia dengan komputer untuk menyusun konsep bagaimana informasi didapatkan, diproses, disimpan dan digunakan.

 4. Perspektif Biologis

Bidang studi fisiologis memegang peranan besar dalam perkembangan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah. Saat ini, perspektif tersebut dikenal sebagai perspektif biologis. Terkadang mengacu pada istilah biopsikologi atau psikologi fisiologis, titik pandangannya memfokuskan pada dasar – dasar perilaku secara biologis dan fisik. Peneliti yang mengambil perspektif biologis pada psikologi mungkin meneliti bagaimana genetik mempengaruhi perilaku berbeda atau bagaimana kerusakan pada area yang spesifik pada otak mempengaruhi perilaku dan kepribadian. Hal – hal seperti sistem saraf, genetik, otak, sistem imun, dan sistem endokrin hanya beberapa subjek yang menjadi minat dalam psikologi biologis.

Perspektif ini telah berkembang secara signifikan pada beberapa dekade, khususnya dengan kemampuan untuk mengeksplorasi dan memahami otak manusia dan sistem saraf. Peralatan seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Positron Emission Tomography (PET) memungkinkan para peneliti untuk melihat ke dalam otak pada beberapa kondisi. Para ilmuwan dapat melihat efek dari kerusakan otak, obat – obatan, dan penyakit dalam cara yang tidak mungkin dilakukan di masa lalu.

5. Perspektif Lintas Budaya

Psikologi lintas budaya adalah perspektif baru dan salah satu konsep psikologi modern yang tumbuh secara signifikan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Psikolog dan peneliti dalam bidang ini melihat perilaku manusia melalui berbagai budaya yang berbeda. Dengan melihat pada perbedaan – perbedaan tersebut, kita dapat mempelajari lebih banyak mengenai bagaimana budaya dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku kita.

Contohnya, peneliti melihat perilaku sosial berbeda pada budaya individual dan kolektif. Pada budaya individualis, seperti di Amerika Serikat, orang cenderung melakukan sedikit usaha ketika mereka berada dalam sebuah kelompok, sebuah fenomena yang dikenal sebagai bermalas – malasan secara sosial. Sedangkan dalam budaya kolektif seperti di Cina, bagaimanapun orang – orang akan cenderung bekerja keras ketika mereka berada dalam sebuah kelompok.

6. Perspektif Evolusi

Psikologi evolusi berfokus pada studi mengenai bagaimana evolusi dapat menjelaskan proses psikologis. Psikolog dan peneliti mengambil prinsip dasar evolusi, termasuk seleksi alam dan mengaplikasikannya pada fenomena psikologis. Perspektif ini menyarankan bahwa proses mental ini ada karena mereka memiliki tujuan evolusi untuk membantu kelangsungan hidup dan reproduksi. Ketahuilah juga pembahasan mengenai konsep manusia dalam psikologi komunikasi, konsep dasar manusia dalam psikologi pendidikan, konsep inteligensi dalam psikologi pendidikan, dan konsep belajar dalam psikologi pendidikan.

7. Perspektif Humanistik

Selama tahun 1950an, sebuah hasil pemikiran yang dikenal sebagai psikologi humanistis mengemuka. Dipengaruhi oleh hasil karya para humanis seperti Carl Rogers dan Abraham Maslow, perspektif ini menekankan peranan motivasi dalam pikiran dan perilaku. Konsep seperti aktualisasi diri sangat penting dari perspektif ini.Mereka yang mengambil perspektif humanistis berfokus pada cara bagaimana manusia diarahkan untuk tumbuh, berubah dan berkembang pada potensi pribadi mereka. Psikologi positif, yang berfokus pada membantu orang agar dapat hidup lebih bahagia dan sehat, merupakan salah satu gerakan terbaru yang terhubung dengan perspektif teori psikologi humanistik.

8. Perspektif Renaissance

Perspektif ini menyatakan bahwa manusia adalah mesin yang berjalan secara mekanis, hal ini disebabkan oleh penemuan mesin automata yang dibuat mirip dengan manusia. Automata ini dibuat oleh para ahli pembuat jam. Padahal, gerakan manusia jauh lebih efisien daripada automata. Oleh karena itu, Renee Descartes menyatakan bahwa tubuh manusia adalah sebuah mesin yang diciptakan oleh Tuhan, disusun dengan jauh lebih baik dengan gerakan – gerakan yang lebih sesuai dan menakjubkan jika dibandingkan dengan mesin buatan manusia yang manapun.

9. Perspektif Psikofisik

Perspektif ini berhubungan dengan indera dan rangsangan fisik dalam berbagai perspektif. Konsep psikologi modern berawal dari pengkajian yang dilakukan untuk aliran ini. Psikofisik melihat bahwa penginderaan adalah refleksi dari masalah pikiran tubuh, bukan hanya sebagai situasi bagi studi anatomis dan fisik manusia saja. Akan tetapi para ahli psikofisik itu tidak tergolong kepada psikolog, karena mereka tidak mengusahakan sebuah disiplin ilmu baru yang komprehensif.

10. Perspektif Strukturalisme

Manusia dipelajari dalam aliran dalam konsep psikologi modern ini menggunakan metode introspeksi berdasarkan pengalaman kesadaran yang terdapat di dalamnya. Elemen – elemen kesadaran tersebut bersifat subyektif menurut pengalaman para subyeknya masing – masing. Aliran ini juga mengkaji mengenai sensasi dan persepsi serta memberi penjelasan mengenai bagaimana keduanya berhubungan. Subyek dalam perspektif strukturalisme ini tidak lebih dari pihak netral yang tidak menyadari proses sadar yang sedang dijalankannya.

11. Perspektif Fungsionalisme

Aliran ini merupakan bagian dari konsep psikologi modern, mengatakan bahwa proses mental manusia, proses inderawi manusia, juga pemikiran dalam melakukan sesuatu hal adalah bagaimana cara manusia beradaptasi dengan lingkungannya. Perspektif ini merupakan kritik terhadap aliran strukturalisme.

12. Perspektif Gestalt

Perspektif ini muncul sebagai hasil dari adanya kritik terhadap perspektif strukturalisme dan fungsionalisme. Pandangan Gestalt menyatakan bahwa manusia harus dipandang secara keseluruhan dan holistik, dan bukannya berdasarkan unsur  – unsur yang ada pada seorang manusia tersebut. Persepsi adalah elemen aktif yang menjadi suatu pengalaman yang koheren dan bukannya merupakan elemen yang pasif dan terpisah menurut struktur. Sehingga penyatuan persepsi menjadi enam macam yaitu similarity, proximity, figure and background, closure, simplicity, dan continuity.

13. Perspektif Pikiran dan Tubuh

Perspektif mind and body dualism menyatakan bahwa manusia memiliki dua substansi yang berbeda yaitu tubuh dan pikiran yang berinteraksi secara dua arah. Pikiran akan mempengaruhi tubuh dan juga sebaliknya, tubuh akan berpengaruh terhadap pikiran. Descartes mengemukakan teori bahwa tubuh memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pikiran daripada pikiran mempengaruhi tubuh.

14. Perspektif Transpersonal

Perspektif ini menyatukan psikologi dengan kemampuan manusia dalam bidang spiritual yang ada di dalam dirinya. Topik paling penting dalam transpersonal adalah bahwa apapun yang ada pada alam semesta ini adalah bagian dari seluruh alam semesta. Teori ini dikritik karena dipandang lebih cenderung pada hal mistis dan kurang bersifat ilmiah.

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk memikirkan mengenai manusia dan perilakunya dalam konsep psikologi modern. Keragaman perspektif dalam psikologi modern memberi peneliti dan pelajar alat untuk melakukan pendekatan terhadap suatu masalah dan membantu mereka untuk menemukan cara untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia, mengarah kepada perkembangan dari pendekatan terbaru untuk masalah – masalah perilaku.

You may also like