Narsistik merupakan istilah untuk menunjukkan kepribadian seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri sampai mengabaikan orang lain. Individu yang narsis memiliki kecenderungan untuk mengikuti keinginannya saja dan mengabaikan pendapat yang diberikan orang lain. Hal itu dikarenakan menurut orang dengan narsistik, mereka adalah orang yang unik dan harus dikagumi oleh orang lain.
Akibatnya, orang yang narsistik justru akan mengabaikan kondisi orang lain karena yang terpenting adalah keuntungan bagi dirinya. Orang-orang di sekitar individu yang narsis ini biasanya akan mendapat perlakuan, seperti diabaikan, dicemooh, atau ditertawakan karena individu narsis tersebut tidak memiliki perhatian dan empati yang baik.
Bahkan seorang ahli kepribadian narsistik juga menyampaikan bahwa individu dengan narsistik justru menikmati kepribadiannya yang dingin dan apatis sehingga mereka pun sulit untuk berubah karena merasa sudah dapat mengontrol hidup sendiri dengan baik dan benar menggunakan cara yang mereka pilih.
Meskipun demikian, sebenarnya orang narsistik tidak memiliki rasa percaya diri setinggi itu sehingga mereka bertindak secara berlebihan untuk melindungi harga dirinya. Pada kenyataannya, orang lain yang memiliki akal sehat dapat melihat kekurangan yang orang naris miliki. Hal inilah yang menjadi kelemahan individu dengan narsistic personality disorder, seperti yang terangkum dalam penjelasan berikut:
1. Diabaikan atau Diacuhkan
Individu yang narsistik biasanya cenderung senang diperhatikan dan menjadi pusat perhatian. Maka dari itu, mereka berusaha melakukan berbagai tindakan yang dapat menarik perhatian pada diri mereka, bahkan jika itu perlu menggunakan cara yang negatif serta merugikan orang lain.
Ketika orang-orang mulai tidak tahan dengan hal palsu atau berlebihan yang mereka terima, mereka akan meninggalkan orang yang narsistik. Hal tersebut menjadi salah satu kelemahan orang narsistik sehingga membuat mereka justru akan marah dan akan melakukan cara apapun bahkan sampai mengancam agar tidak diabaikan atau diacuhkan.
2. Kelemahannya Diketahui Banyak Orang
Pada dasarnya orang yang narsistik bukanlah orang yang memang benar-benar memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi. Mereka menjadi narsistik justru karena ada kelemahan yang dimiliki dan mereka berusaha menutupinya dengan cara-cara yang dapat membuat orang lain berpikir sebaliknya.
Oleh sebab itu, salah satu kelemahan terbesar orang narsistik adalah ketika titik lemah mereka diketahui orang lain. Hal tersebut dikarenakan mereka takut tidak lagi mendapatkan rasa hormat, perhatian, atau tujuan lain yang mereka miliki. Di sisi lain, mereka juga khawatir ketika orang lain mengetahui kelemahannya, ia akan mudah dijatuhkan.
3. Mendapat Penolakan
Penolakan terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh orang yang narsis untuk membuat orang lain merasa terkesan meskipun itu palsu menjadi salah satu sumber kelemahan bagi individu dengan narsistik. Hal ini dapat terjadi karena biasanya orang yang narsistik ingin selalu pendapat dan dirinya diterima oleh orang lain, terlepas dari itu baik atau buruk.
Individu yang narsistik akan melakukan berbagai upaya yang dapat membuat mereka akan terus diterima. Akibatnya, orang lain justru akan merasa gerah sebab upaya tersebut tidak dilakukan dengan tulus dan hanya agar individu mendapat keuntungan, bukan karena memang ingin berteman atau menjalin hubungan baik.
4. Mendapat Ejekan atau Kritikan
Hal yang sering terjadi pada individu dengan narsistik adalah mereka suka mengomentari, mengkritik, bahkan menghina orang lain, tetapi mereka juga tidak suka mendapat komentar negatif, tidak dapat menghadapi kritikan, serta tidak dapat menerima hinaan sebab mereka cenderung merasa menjadi orang yang paling baik dan tidak ada orang lain yang dapat menjadi lebih baik dari mereka.
Oleh karena itu, ketika orang lain memang menemukan hal yang dapat dikritik dari individu dengan narsistik, individu tersebut akan terpancing emosinya sebab pada dasarnya mereka juga menyadari bahwa kritikan yang mereka terima adalah benar. Namun, mereka justru marah dan bersikap antikritik karena tidak terima bahwa dirinya memiliki hal yang perlu diperbaiki.
5. Tidak Dihargai
Umumnya orang yang narsis tidak memiliki selera humor yang baik. Mereka bisa saja menertawakan orang lain secara kejam saat dalam kondisi yang tidak baik. Tidak hanya itu, mereka mungkin tidak memiliki empati sehingga membuat orang lain merasa tidak nyaman atas guyonan yang mereka buat.
Akan tetapi, ketika orang lain tidak dapat menghargai mereka, mereka justru akan marah atau frustrasi, padahal mereka pun tidak dapat menghargai orang lain. Inilah yang menjadi kelemahan individu dengan narsistik sebab mereka haus akan pengakuan dan penghargaan sampai merasa sangat khawatir jika suatu saat akan kehilangan dua hal tersebut.
6. Kehilangan Kekuasaan dan Kesuksesan
Sering terlihat pada individu yang memiliki narsistik bahwa mereka selalu berusaha untuk memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap orang lain sehingga mereka dapat mengendalikan semua orang sesuai dengan keinginannya. Artinya, mereka juga selalu ingin dilihat sebagai orang yang kuat dan disegani.
Tidak hanya itu, orang yang narsistik juga selalu ingin dilihat sebagai pribadi yang penuh kesuksesan, kejayaan, dan kegemilangan dalam hidupnya, meski sebenarnya hal itu tidak benar-benar terjadi. Bahkan sudah memberikan tips sukses di usia muda yang belum tentu memang sudah dilaksanakan.
Oleh sebab itu, adanya orang lain yang terlihat mampu memiliki kekuasaan dan kesuksesan yang sama menjadi kelemahan individu dengan kepribadian narsistik ini. Mereka khawatir hal-hal yang sudah mereka miliki karena mempunyai kekuasaan dapat hilang atau direbut oleh orang yang lebih kuat tersebut sehingga mereka tidak lagi dianggap memiliki kekuatan atau pengaruh dan orang-orang akan pergi meninggalkannya.