Hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia atau sesuatu hal yang mendunia. Sesuatu hal itu berupa masalah, kejadian, dan sikap. Hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi adalah cara pandang, cara berpikir, atau proses masuk ke ruang lingkup yang mendunia.
Hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh manusia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk bentuk interaksi yang lain sehingga batas batas suatu Negara menjadi tidak nyata. Berikut selengkapnya mengenai 12 Hubungan Psikologi Sdm dengan Globalisasi.
1. Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari hari segolongan psikologi manusia dalam kehidupan. Gaya hidup menyangkut pekerjaan, kesenangan, dan lain lain. Gaya hidup di era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi telah banyak menggeser bentuk bentuk tradisional kepada gaya hidup yang berorientasi Barat. Kesenangan bergaya hidup yang berorientasi Barat mulai melanda seluruh psikologi manusia, terutama Negara berkembang, seperti Indonesia. (Baca juga mengenai contoh perubahan perilaku dalam tradisi akibat globalisasi)
2. Makanan
Pada era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi, psikologi manusia cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji umumnya berasal dari Negara maju. Negara negara maju (Baca juga mengenai cara remaja menghadapi era globalisasi)
memasarkan produknya ke seluruh dunia. Psikologi manusia semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka memiliki banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka psikologi manusia merasa lebih modern. (Baca juga mengenai peran remaja menghadapi era globalisasi)
3. Pakaian
Model pakaian dari dalam dan luar negeri dikenakan psikologi manusia. Ada pula sekelompok psikologi manusia yang meniru mode pakaian wisatawan asing atau mengikuti mode pakaian artis artis barat dan lokal yang dilihat melalui sinema atau sinetron. Hal ini terjadi karena pada era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan cara berpakaian. (Baca juga mengenai pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup)
Di era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi, mode pakaian tradisional sudah banyak ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Pada saat ini, psikologi manusia justru cenderung memilih pakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak rumit, sederhana, namun berkualitas. (Baca juga mengenai hubungan psikologi dengan statistika)
4. Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan informasi berperan penting dalam hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi di psikologi manusia. Teknologi komunikasi dan informasi yang didukung sarana dan prasarana yang canggih mampu mempercepat hubungan psikologi sdm (sumber daya psikologi manusia) dengan globalisasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju, maka arus hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia)
dengan globalisasi semakin merambah ke seluruh dunia. Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan perilaku psikologi manusia. Bahkan, ada di antara mereka yang berubah menjadi menyendiri, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku perilaku lainnya.
5. Perjalanan
Pada era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi sekarang ini, psikologi manusia mengutamakan perjalanan yang mudah, murah, cepat, praktis, dan aman. Psikologi manusia melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang, kendaraan darat, dan kapal laut. Pada masa lalu, perjalanan jarak jauh memakan waktu berhari hari. Namun, perjalanan pada masa sekarang jauh lebih baik. Perjalanan jarak jauh dapat ditempuh dalam beberapa menit atau jam saja.
6. Bahasa
Bahasa asing ikut merambah psikologi manusia di era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi ini. Memang bahasa Inggris sejak lama menjadi bahasa internasional dan bahkan menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Akan tetapi, di era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi ini penggunaan bahasa Inggris semakin intensif dalam beberapa hal.
Bahasa Inggris semakin mempengaruhi bahasa Indonesia dan perilaku psikologi manusia, khususnya kota kota besar. Terdapat sebagian kelompok orang yang menganggap pemakaian bahasa Inggris lebih bergengsi, maka bahasa Indonesia sering di dicampuradukan dengan bahasa Inggris.
7. Kesenian
Di era hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi ini, pengaruh kesenian bangsa Barat (terutama seni musik) sangat besar. Larisnya kaset maupun compast disc (CD), banyak stasiun televisi menayangkan lagu lagu barat, begitu juga seni tari barat yang sering kali tampil melarati lantunan lagu seorang penyanyi terkenal. Akibat pengaruh itu, muncullah beberapa koreografer muda Indonesia.
Seni peran dan seni drama juga banyak memengaruhi budaya Indonesia. Film film Barat, Amerika Latin, dan India yang banyak di putar di berbagai stasiun televisi, merupakan hal yang sulit untuk dikendalikan. Film film itu tidak hanya berpengaruh pada unsur seni, tetapi juga pada perilaku psikologi manusia Indonesia.
8. Sistem Mata Pencaharian
Dahulu, sebagian besar penduduk Indonesia bertani. Sekarang pun masih banayak yang bertani, akan tetapi, jenis mata pencaharian lain juga mulai berkembang di Indonesia, terutama di bidang jasa. Mata pencaharian bidang jasa yang dibutuhkan di era hubungan psikologi sdm (sumber daya psikologi manusia) dengan globalisasi, antara lain pramuniaga, pramuwisma, dokter, sopir, psikolog, pengacara, notaris, piñata rambut, pengawal pribadi (bodyguard), dan guru privat.
9. Keinginan untuk ke Luar Negeri
Di saat pemerintah Indonesia mengalami kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan, maka bidang pramuwisma menjadi pilihan pekerjaan. Lewat jasa penyalur tenaga kerja ke luar negeri, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI dan TKW) yang kemudian bekerja di luar negeri.
10. Perkembangan Pengetahuan SDM
- Adanya perkembangan barang barang telekomunikasi dan informasi, seperti handphone, televise, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi terjadi demikian cepatnya.
- Maraknya pariwisata yang ditunjang oleh kemajuan di bidang transportasi merupakan kegiatan yang sudah melampaui batas batas suatu Negara. melalui peristiwa atau turisme, orang orang dapat merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
- Pasar dan produksi ekonomi di Negara negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat tumbuhnya perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi internasional semacam World Trade Organization (WTO).
- Semakin meningkatnya interaksi budaya melalui media massa, seperti film, music fashion, berita mancanegara, olahraga internasional, dan lain lain.
- Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain lain
11. Timbulnya Sikap Menolak atau Curiga
- Hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi dapat menggoyahkan integrasi (kesatuan) budaya dan nilai nilai yang dianut
- Unsur baru yang dibawa oleh proses hubungan psikologi sdm (sumber daya manusia) dengan globalisasi bertentangan dengan pedoman hidup. Bangsa Indonesia menghayati dan mengamalkan pancasila.
- Unsur baru dianggap mengganggu pola tingkah laku psikologi manusia, bahkan juga pola pikir.
12. Sikap Menerima
- Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada, sehingga timbul keinginan untuk mencapai perbaikan.
- Sadar akan adanya kekurangan kekurangan dalam budaya sendiri, sehingga timbul usaha berbuat sesuatu guna mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka sadari itu.
- Adanya usaha usaha psikologi manusia menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan psikologi manusia.
- Tingkat kebutuhan yang semakin bertambah dan beraneka ragam, serta keinginan meningkatkan taraf hidup.
Manusia memang dapat terpengaruh dari globalisasi sebab terus menerus ingin mencari yang terbaik untuk dirinya dan memberikan kesenagan, namun tentu kita harus bisa membedakan mana unsur positif dan negatif dari globalisasi sehingga tetap memilii jati diri dan kepribadian yang kokoh. Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.