Home » Ilmu Psikologi » 12 Hubungan Psikologi dengan Statistika

12 Hubungan Psikologi dengan Statistika

by Arby Suharyanto

Penelitian psikologi dalam bidang hubungan psikologi (dan bidang lainnya) melibatkan proses pengumpulan informasi dalam usahanya untuk memahami ‘perilaku individu’. Sebagai contoh, untuk mengetahui apakah kekerasan di TV memiliki efek pada perilaku anak anak, peneliti psikologi perlu untuk mengumpulkan berbagai macam informasi perilaku anak anak tersebut yang berkaitan dengan tayangan kekerasan di TV.

Kumpulan informasi seperti nilai IQ, skor kepribadian, nilai waktu reaksi, dsb yang terkumpul umumnya dalam jumlah yang besar. Sehingga diperlukan peranan statistika untuk membantu para peneliti psikologi memahami informasi informasi tersebut. Berikut selengkapnya 12 Hubungan Psikologi dengan Statistika.

1. Digunakan dalam Scoring Tes Psikologi

Hubungan psikologi dengan ilmu statistika sangat dipakai dan sangat membantu dalam mencapai hasil scoring tes, oleh karna itu kita bisa tau melalui hasil akhirnya, apakah individu itu positif apakah negatif. Hubungan psikologi dengan statistika adalah ilmu pasti abstrak dan nyata karna kedua ilmu itu mempunyai metode penyelesaian yang benar benar valid dan pasti kegunaannya sangatlah banyak dan bervariasi dalam kehidupan kita, pekerjaan kita, dan individual. (Baca juga mengenai manfaat statistika dalam psikologi)

2. Memprediksi Perkembangan atau Dampak Perilaku

Selain itu, statistika juga dapat digunakan untuk memprediksi perkembangan atau dampak dari suatu perilaku tertentu. Dan melalui statistika individu dapat memprediksi apa yang akan terjadi, yakni dengan menganalisis hubungan peristiwa peristiwa masa lalu dengan apa yang terjadi saat ini dalam masalah yang sama. (Baca juga mengenai hubungan kesehatan mental dengan ilmu lain)

Contoh : Mengukur IQ individu. Untuk lebih dapat yang akurat kita harus mengukur orang tersebut misalnya melalui peneliti psikologi. Jadi dengan adanya statistika di Hubungan psikologi, sangat membantu. Karena statistika itu dilihat sebagai hal yang realibilitas dan validitas. Kapan saja akan digunakan, datanya akan tetap saja. (Baca juga mengenai hubungan psikologi sosial dengan ilmu lain)

3. Bermanfaat dalam Pengolahan Data Psikologi

  • Mampu membuat data (angket, kuisoner, survey) secara benar baik (metodenya) dan seefisien mungkin.
  • Mampu mengolah data (angket, kuisoner, survey)
  • Mampu merepresentasikan secara benar data itu ke orang lain. Bisa secara Lisan, tertulis “laporan”, dan visual seperti dalam diagram. (Baca juga mengenai hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu lain)
  • Mampu membuat dan kesimpulan seperti rata – rata tingkat kecerdasan berdasarkan kumpulan hasil test IQ suatu populasi.

4. Mengatur dan Meringkas Informasi

Ilmu statistika digunakan untuk mengatur dan meringkas informasi sehingga peneliti psikologi dapat melihat apa yang terjadi dalam penelitian psikologi yang dilakukan dan dapat menyampaikan hasil yang didapat kepada orang lain sehingga mudah dimengerti. (Baca juga mengenai hubungan psikologi dengan ilmu kesehatan masyarakat)

5. Dasar untuk Menjawab Pertanyaan

Ilmu statistika membantu peneliti psikologi untuk menjawab pertanyaan umum yang menjadi pertanyaan dasar penelitian psikologi dengan menentukan apakah kesimpulan yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

6. Membuat Penelitian Psikologi Sistematis

Hubungan psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pikiran (mind) dan perilaku (behavior). Dalam penelitian psikologi di bidang hubungan psikologi, peneliti psikologi berusaha untuk mencari tahu: Apa itu mind dan behavior; Bagaimana mind dan behavior berfungsi; serta Apa yang menyebabkannya. Sebagai sains, hubungan psikologi mensyaratkan pengetahuan yang dihasilkan harus didapat melalui penelitian psikologi empiris yang sistematik, purposif dan terencana.

7. Membuat Data Psikologi yang Akurat

Hal inilah yang dibantu untuk dicapai oleh statiska. Prosedur statistik membantu memastikan bahwa informasi atau data yang didapat melalui pengamatan disajikan dan diinterpretasikan dengan akurat dan informatif. Dalam istilah yang agak dibesar besarkan, statistik membantu peneliti psikologi menghasilkan keteraturan dari kekacauan.

8. Menjadi Bahan Analisis Psikologi Modern

Selain itu, statistik menyediakan seperangkat teknik standar yang diakui dan dipahami seluruh komunitas ilmiah, sehingga metode statistik yang digunakan oleh salah satu peneliti psikologi juga akan dipahami peneliti psikologi lain, yang secara akurat dapat menafsirkan analisis statistik yang digunakan, bagaimana analisis tersebut dilakukan dan apa ditandai oleh hasil yang didapatkan.

Secara spesifik, Ilmu statistika adalah Metoda kuantitatif yang bisa membantu memahami berbagai gejala atau fenomena. Ilmu statistika digunakan untuk menyederhanakan data; melihat hubungan dan perbedaan; serta memberi arti suatu gejala atau fenomena melalui pengukuran.

Dengan alasan alasan tersebut di atas, maka ilmu statistika dianggap dapat digunakan oleh akademisi dan praktisi di bidang hubungan psikologi untuk memahami literatur modern yang dihasilkan dalam bidang hubungan psikologi maupun bidang bidang lainnya.

9. Psikologi Berproses dengan Ilmu statistika

Ilmu statistika dan ilmu psikologi dihubungkan dengan tiga cara utama.

  • Pertama, para psikolog pemahaman studi ilmu statistika, yaitu, perkembangan otak, akuisisi, dan penerapan kemampuan ilmu statistika.
  • Kedua, para psikolog menyelidiki perasaan individu dan sikap mengenai ilmu statistika.
  • Ketiga, para psikolog menggunakan ilmu statistika, terutama statistik, sebagai alat tepat untuk mengukur dan menganalisis temuan temuan khusus mereka.

Para psikolog yang bekerja di bagian studi ilmu statistika bagaimana individu pemahaman memproses informasi, menafsirkan simbol ilmu statistika,dan mengembangkan dan menggunakan strategi untuk memecahkan masalah ilmu statistika.

10. Mengukur Kemampuan Secara Psikologi

Ilmu statistika sangat penting untuk disebut kata “masalah”, dimana deskripsi tertulis harus diterjemahkan ke dalam persamaan. Kebanyakan individu menganggap “kata” masalah yang lebih sulit untuk memecahkan daripada jenis lain masalah ilmu statistika.  Hal ini karena “kata” masalah memerlukan berbagai ilmu dari otak,

termasuk kemampuan untuk membaca dan memahami makna dan konteks dari kata kata, kemampuan untuk memahami dan menentukan masalah ilmu statistika, kemampuan untuk menetapkan simbol matematis untuk variabel tidak diketahui , dan akhirnya, kemampuan untuk menerapkan strategi pemecahan masalah dan menghitung jawaban yang benar.

11. Psikolog Harus Paham Ilmu statistika

Pemahaman Ilmu statistika adalah bagian yang sangat penting dalam ilmu para hubungan psikologi. Ini manfaat ilmuwan dan dokter mempelajari otak, dan membantu para pendidik mengembangkan metode pengajaran yang lebih baik untuk ilmu statistika. Selain itu, studi

yang sangat penting bagi pengembangan “pintar” komputer, jaringan syaraf tiruan, logika fuzzy, robot, dan kecerdasan buatan. Para psikolog juga mempelajari bagaimana individu individu merasa mengenai ilmu statistika, karena perasaan individu mengenai pengaruh

subjek kesediaan mereka untuk belajar dan menggunakannya. Misalnya, perbedaan budaya dan gender dalam sikap mengenai ilmu statistika mempengaruhi nilai tes. Daerah lain menerima banyak perhatian disebut ilmu statistika fobia atau kecemasan ilmu statistika.

12. Analisa Penelitian Psikologi Menggunakan Ilmu statistika

Link utama antara ilmu para hubungan psikologi dan ilmu statistika adalah bahwa para psikolog menggunakan alat alat ilmu statistika dan statistik untuk mengukur dan menganalisa hasil penelitian psikologi mereka. Penggunaan ini disebut psikometri dan timbul dari penerapan metode khusus dalam ilmu para hubungan psikologi, yaitu, suatu metode sistematis pengumpulan data, pengembangan hipotesis, dan pengujian eksperimental yang dapat digandakan dan diverifikasi oleh ilmuwan lainnya.

Jadi jelas ya sobat, psikologi ialah ilmu yang membutuhkan data dan penelitian, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan bantuan ilmu statistika. Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like