Home » Psikologi Remaja » 12 Cara Remaja Menghadapi Era Globalisasi Menurut Psikologi

12 Cara Remaja Menghadapi Era Globalisasi Menurut Psikologi

by Arby Suharyanto

Dear sobat semua.. jumpa lagi dengan penulis ya sobat, seperti biasa penuis akan membagikan wawasan dan informasi terbaru mengenai dunia psikologi. Tentunya dunia psikologi sangat luas dan erat kaitannya dengan kehidupan sehari hari dimana tiap hal yang terjadi tentunya dapat diamati dan dipelajari dari sisi psikologinya. Setuju ya sobat?

Nah sobat, kali ini penulis akan membahas mengenai kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan remaja, seiring majunya teknologi dan kemudahan untuk mendapatkan akses kemana dan darimana saja, tentu hal ini juga berpengaruh pada remaja ya sobat, dimana remaja di era globalisasi ini memang amat mudah terpengaruh dan ingin terlihat menonjol dan ingin diperhatikan. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam mengatasi kesulitan belajar).

Di era globalisasi ini, tentunya ada banyak pengaruh dari luar dan yang paling banyak terkena dampanya adalah remaja, baik itu dampak positif atau negatif, hal itu berdasarkan karakter dan ajaran yang ia terima ya sobat, untuk memahaminya lebih lanjut yuk simak uraian berikut, 12 Cara Remaja Menghadapi Era Globalisasi Menurut Psikologi. (Baca juga mengenai contoh indepedensi dalam sikap mental).

1. Kecenderungan Meniru

Jelas bahwa remaja senang sekali untuk meniru apa yang dianggapnya baik ya sobat, walaupun terkadang hal itu tidak selalu hal yang positif, namun juga ada hal yang negatif. meniru tersebut dilakukan sesuai dengan apa yang ditontonnya, misalnya yang bisa sobat amati saat ini tentunya hilangnya budaya dasar negeri sendiri karena banyaknya remaja yang bangga bisa meniru bdaya luar dibanding bangga bisa unjuk gigi budaya sendiri. (Baca juga mengenai contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental).

2. Berpatok pada Tren

Tren juga menjadi bagian dari keseharian remaja, bahkan terkadang ada tren tidak masuk akal yang tidak mungkin untuk dilakukannya namun tetap saja dipaksakan, misalnya ialah gaya rambut dengan warna warni padahal remaja masih masa sekolah yang tentunya tak boleh melakukannya hingga tetap nekat dan mendapat teguran atau hukuman. (Baca juga mengenai gangguan mental pada pegawai baru).

3. Motivasi dan Persepsi

Ada juga remaja yang menjadikan era globalisasi sebagai motivasi, misalnya ialah mengenai keunggulan dan kebaikan apa saja yang ada di luar dan berusaha menirunya untuk bisa mencapai seperti apa yang ada di luar sana, nah sobat, dalam hal ini akan menjadi persepsi yang positif sebab cara remaja yang menyikapi dengan demikian menandakan bahwa ia berfikiran lebih maju dari remaja lain sesuainya. (Baca juga mengenai cara mengatasi depresi hutang).

4. Khayalan

Sobat yang pernah atau saat ini masih remaja, tentu pernah mengkhayal bukan? hal itu memang hal yang wajar ya sobat, dimana remaja memang menggebu gebu dan menginginkan kebahagiaan atau keinginannya tercapai, kahayalan terkadang berhubungan dengan masa depan atau berhubungan dengan rutinitas hariannya seperti sering melihat tontonan siswa pintar dan populer dan remaja tersebut berkhayal untuk bisa menjadi seperti idolanya tersebut.

5. Cara Berperilaku

Bagaimana remaja berucap juga tak lepas dari apa yang terjadi dalam era globalisasi, adanya bahasa bahasa modern yang jelas tak ada dalam bahasa resmi indonesia atau bahasa daerah adalah contoh adanya perubahan perilaku yang tak ditemui di masa sebelumnya, tentu saja hal ini akan menjadi berlebihan ketika kalimat atau perilaku tersebut menjadi tres, jelas akan banyak remaja yang menirunya.

6. Gaya Hidup

Adanya remaja yang terkadang susah diatur atau tidak memahami kondisi orang tuanya dalam hal ekonomi terkadang disebabkan karena pengaruh era globalisasi, remaja mengikuti apa yang tidak mungkin dilampaui untuk dilakukannya sehingga merepotkan orang lain atau orang tua, tentu remaja memang harus diarahkan sejak kecil untuk mau berusaha dan menerima apa yang dimilikinya apa adanya.

7. Pengasahan Bakat

Dari apa yang dilihat di era globalisasi, salah satu sikap positif remaja adalah adanya pengasahan bakat sesuai yang diminatinya akrena terinspirasi dari idolanya, misalnya ialah keinginan untuk memiliki kepandaian tertentu seperti apa yang ia sukai dari idolanya sehingga hal positif yang terjadi ia belajar untuk bisa menggapai atau mampu melakukan kepandaian tersebut.

8. Keinginan Unjuk Diri

Unjuk diri ialah keinginan untuk menjadi seseorang yang menarik di mata orag lain dan keinginan untuk menjadi orang yang diakui dan ditiru kepandaiannya, hal ini umumnya dilakukan remaja baik itu dalam hal positif maupun negatif, misalnya dala hal prestasi atau justru kenakalan yang tidak bermanfaat, peran orang tua dan guru amat penting ya sobat.

Banyak orang tua yang begitu baik namun remaja merasa tertekan karena memiliki guru SMA di sekolah yang tidak memahaminya dan hanya bisa menyalahkan atau menekan tanpa tahu latar belakangnya, tentu hal tersebut tak patut dicontoh ya sobat, dimana guru SMA harusnya mendidik di masa remaja yang penuh pengaruh bukan berbuat semena mena.

9. Pengakuan

Adanya pengakuan akan mmeberikan rasa lega atau rasa puas tersendiri dalam diri remaja, misalnya ialah ketika remaja tersebut mampu mencapai sesuatu dan menjadi motivasi baik bagi orang lain, maka hal ini akan memberikan kesenangan tersendiri untuknya.

10. Perasaan Bersaing

Perasaan mengenai persaingan tidak hanya ada di dunia orang dewasa saja ya sobat, namun sudah ada sejak alamiah pada masa remaja, dan sobat, remaja memiliki perasaan bersaing dimana perasaan tersebut pengaruh dari era globalisasi dan harus diarahkan untuk bersaing dengan sehat, bukan dengan cara yang buruk.

11. Kebanggaan

Remaja memiliki suatu sifat kebanggaan alami sesuai apa yang menjadi persepsinya, ada yang merasa bangga dengan keluarganya, prestasinya, keadaan fisiknya, dsb. Kebanggaan tersebut ialah salah satu hal yang ingin ia tampilkan di hadapan orang lain di era globalisasi ini.

12. Penyebaran

Remaja tentu suka sekali menyebarkan sesuatu yang ia anggap benar sesuai dengan persepsinya ya sobat, dimana hal ini juga pengaruh dari era globalisasi, misalnya yang mudah diamati ialah banyaknya penyebaran sesuatu yang terkadang tidak penting di media sosial seperti kegiatan harian atau masalah pribadi, jadi peran orang sekitarnya sangat penting untuk mengarahkan remaja menjadi seseorang yang terbaik di era globalisasi ini ya sobat.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat untuk sobat pembaca semua dan menjadi motivasi untuk terus belajar mengenai dunia psikologi yang luas ini ya sobat. Terima kasih. Salam.

You may also like