Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 13 Hubungan Psikologi Klinis dengan Ilmu Lain

13 Hubungan Psikologi Klinis dengan Ilmu Lain

by Arby Suharyanto

Psikologi klinis dengan ilmu lain adalah bidang studi psikologi klinis dan juga penerapan psikologi klinis dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis klinis seseorang ke ambang normal. Psikologi klinis dengan ilmu lain juga merupakan studi tentang perilaku seseorang secara dan yang khas (particular individual).

Dengan demikian maka Ilmu Psikologi klinis dengan ilmu lain juga diperlukan dalam berbagai bidang. Sebagian besar teori ilmu, didasarkan pada perumusan konsep. Untuk memahami lebih lanjut, yuk simak 13 Hubungan Psikologi Klinis dengan Ilmu Lain berikut :

1. Ilmu Citra Diri

Citra diri seorang adalah bahwa dirinya tergantung pada orang lain. Pada saat seseorang itu menjadi dewasa, ia menjadi kian sadar dan merasa bahwa ia dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri. (Baca juga mengenai etika dalam praktik psikologi klinis).

2. Ilmu dan Pengalaman

Dalam pendekatan proses psikologi klinis dengan ilmu lain, pengalaman seseorang dewasa justru dianggap sebagai sumber belajar yang sangat kaya. Dalam proses seperti itu, maka semua pengalaman seseorang dapat didayagunakan sebagai sumber belajar. (Baca juga mengenai contoh promosi dalam psikologi klinis).

3. Ilmu Pendidikan dan Kesiapan Belajar

Dalam pendekatan psikologi klinis dengan ilmu lain, pihak yang berperan yang memutuskan isi pelajaran dan bertanggung jawab terhadap proses pemilihannya, serta kapan waktu hal tersebut akan diajarkan. Dalam pendekatan psikologi klinis dengan ilmu lain, seseorang yang memutuskan apa yang akan dipelajarinya berdasarkan kebutuhannya sendiri. (Baca juga mengenai model gangguan psikologis dalam psikologi klinis dasar).

4. Ilmu Waktu dan Arah Hidup

Psikologi klinis dengan ilmu lain merupakan suatu proses penemuan dan pemecahan masalah nyata pada masa kini. Arah pencapaiannya adalah penemuan suatu situasi yang lebih baik, suatu tujuan yang sengaja diciptakan, suatu pengalaman pribadi, suatu pengalaman kolektif atau suatu kemungkinan pengembangan berdasarkan kenyataan yang ada saat ini. (Baca juga mengenai aplikasi psikologi klinis dalam berbagai bidang).

5. Ilmu Psikiatri

Psikiatri (Ilmu Kedokteran Jiwa) adalah cabang spesialistik psikologi klinis dengan ilmu lain dengan Ilmu Kedokteran, yang mempelajari patogenesis, diagnosis, terapi, rehabilitasi, pencegahan gangguan jiwa dan peningkatan ikhtiar peningkatan taraf kesehatan jiwa. Penyandang profesi keahliannya adalah psikiater atau spesialis kedokteran jiwa. (Baca juga mengenai implikasi behavioristik pada psikologi klinis).

Terkait erat dengan ilmu kesehatan mental yang berhubungan dengan psikologi klinis dengan ilmu lain. Jika dihubungkan dengan psikologi klinis dengan ilmu lain maka peranannya terkait dengan kesehatan mental yang berhubungan dengan pertumbuhan. Seseorang yang sedang tumbuh dan berkembang tentu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan mentalnya. Psikiatri adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang yang berkaitan erat dengan kejiwaan dari sisi pandang secara medis.

Istilah psikiatri (inggris: psychiatry) diangkat dari bahasa Yunani, yaitu psyche (soul, mind kehidupan mental, baik yang sadar maupun bawah sadar dalam bahasa Indonesia: roh, jiwa, mental) dan iatreia (healing- penyembuhan). Sesuai dengan kedudukannya sebagai psikologi klinis dengan ilmu lain, maka di dalam bidang psikiatri, psyche berarti mind atau mental dan bukan berarti soul atau roh.

6. Ilmu Agama

Dalam kehidupan psikologi klinis dengan ilmu lain peranan agama tidak bisa dilepaskan begitu saja, bila keadaan psikologis jiwa seseorang perlu dipertegas dengan adanya keyakinan akan agama. Pemahaman akan keberadaan Tuhan sebagai pencipta makhluk di dunia ini amat penting disadari. Bagi seseorang yang beragama hal ini amat penting sebagai penetralisi kestabilan mental seseorang. Sebab dengan adanya agama orang akan yakin segala sesuatu yang di luar kendali manusia.

7. Ilmu Sosiologi

Karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi seseorang, kelompok sosial, dan komunitas untuk memecahkan masalah psikologi klinis dengan ilmu lain dan meningkatkan kualitas hidup. Bidang psikologi klinis dengan ilmu lain mengintegrasikan ilmu, teori, dan praktis untuk memahami dan mengurangi ketidaksesuaian,

ketidakmampuan,dan rasa tak nyaman seperti pun meningkatkan adaptasi, penyesuaian seseorang, dan perkembangan seseorang. psikologi klinis dengan ilmu lain memusatkan kegiatannya pada aspek intelektual, emosional, biologis, sosial, dan prilaku pemfungsian manusia sepanjang hidupnya,dalam berbagai budaya, dan pada taraf sosio ekonomik.

8. Asesment Psikologi Klinis

Asesment psikologi klinis dengan ilmu lain ini berkenaan dengan pengumpulan Informasi terhadap seseorang dapat berupa latar belakang, sikap, tingkah laku atau karakteristik yang dimiliki orang tersebut. Kemudian informasi tersebut dihubungkan dengan pengalaman dan harapan yang sobat miliki sehingga sobat akan mendapatkan kesan dari orang tersebut yang selanjutnya sobat jadikan dasar untuk memutuskan cara kita bersikap terhadapnya.

9. Ilmu Diagnosa

Suatu cara untuk menegakkan diagnosa psikologi klinis dengan ilmu lain yang akhirnya menjadi suatu diagnosa kepribadian. Suatu usaha untuk mengukur karakteristik individu melalui pengamatan terhadap gambaran eksternal.

10. Ilmu Kepribadian

Perangkat yang digunakan untuk melakukan diagnosa psikologi klinis dengan ilmu lain terhadap gangguan psikologi terhadap kepribadian sesorang. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai macam kondisi psikologi klinis dengan ilmu lain yang dilakukan melalui diagnostik tersebut. Untuk itu ada beberapa macam perangkat diagnostik yang dapat digunakan untuk mengungkap kondisi mental orang yang di tes.

11. Ilmu Treatment

Untuk menentukan jenis treatment psikologi klinis dengan ilmu lain yang tepat. Suatu treatment sangat bergantung pada bagaimana pemahaman klinisi terhadap kondisi klien termasuk jenis gangguannya.

12. Ilmu Deskripsi

Para psikolog beranggapan bahwa untuk memahami content dari perilaku klien secara utuh maka harus mempertimbangkan juga tentang psikologi klinis dengan ilmu lain dalam context sosial, budaya dan fisik klien. Hal itu menyebabkan asesmen diharapkan dapat mendeskripsikan kepribadian seseorang secara lebih utuh dengan melihat psikologi klinis dengan ilmu lain pada person-environtment interactions.

Dalam fungsinya sebagai sarana untuk melakukan deskripsi terhadap kepribadian seseorang secara utuh, di dalam asesment psikologi klinis dengan ilmu lain harus terdapat antara lain : motivasi seseorang, fungsi intrapsikis, respon terhadap tes, pengalaman subjektif, pola interaksi, kebutuhan (needs) dan perilaku.

13. Ilmu Prediksi

Tujuan asesment psikologi klinis dengan ilmu lain adalah untuk memprediksi perilaku seseorang. Misalnya pikolog diminta oleh perusahaan, kantor pemerintah atau militer untuk menyeleksi seseorang yang tepat bagi suatu posisi kerja tertentu dengan ilmu psikologi klinis dengan ilmu lain yang berhubungan dengan bidang pekerjaan tersebut. Dalam kasus itu, psikolog akan melakukan asesment psikologi klinis dengan ilmu lain dengan mengumpulkan dan menguji data deskriptif yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan prediksi dan seleksi.

Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk sobat semua. Terima kasih. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

You may also like