Home » Ilmu Psikologi » 13 Hubungan Psikologi dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat

13 Hubungan Psikologi dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat

by Hana Masita

Tidak perlu dipertanyakan lagi, ilmu psikologi memang memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Psikologi banyak diterapkan tidak hanya untuk menangani masalah psikis atau mental seseorang saja, namun banyak sekali penerapan di bidang lainnya, termasuk dalam ilmu kesehatan masyarakat. Anda mungkin bertanya-tanya, apa hubungan psikologi dengan ilmu kesehatan masyarakat? Bukankah keduanya benar-benar berbeda dan membahas hal yang tidak sama? Maka, Anda harus melanjutkan membaca artikel ini untuk mendapatkan jawabannya.

Kesehatan jelas merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam masyarakat. Untuk bisa memenuhi standar kesehatan di masyarakat, diperlukan langkah-langkah yang perlu dijalani bersama oleh masyarakat tersebut. Langkah-langkah ini ada dalam ilmu kesehatan masyarakat, yang membantu mencegah penyakit serta mengorganisir masyarakat untuk memperbaiki sanitasi lingkungan, memberantas penyakit menular, mendidik kebersihan individu di masyakarat, dan lain sebagainya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk melakukan hal ini praktisi ilmu kesehatan masyarakat diharuskan untuk berinteraksi dengan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, agar bisa mensosialisasikan, menyampaikan serta mendidik masyarakat tersebut ilmu kesehatan yang baik. Dalam hal inilah dibutuhkan ilmu psikologi yang membantu praktisi melakukan pendekatan lebih baik kepada kelompok maupun individu yang dituju. Ingin tahu lebih banyak hubungan psikologi dengan ilmu kesehatan masyarakat? Berikut ini 13 hubungan psikologi dengan ilmu kesehatan masyarakat:

  1. Membantu memahami perilaku individu

Ilmu kesehatan masyarakat bertujuan untuk mencegah dan mempromosikan usaha-usaha dalam menjaga kesehatan di masyarakat dan lingkungan. Maka, aspek yang sangat diperhatikan dalam hal ini adalah aspek perilaku masyarakat dalam menjaga kesehaatan itu sendiri. Oleh karena itu, ilmu psikologi sangat membantu para praktisi dalam mempelajari dan memahami perilaku individu sehingga mengetahui apa saja yang melatarbelakangi atau mempengaruhi perilaku individu serta masyarakat tersebut dalam konteks menjaga lingkungan sehat dan mencegah penyakit. (Baca juga: 6 Perilaku Individu Dalam Konteks Sosial)

  1. Mengenali sosial dan budaya di masyarakat

Perilaku individu tidak hanya dipengaruhi oleh keluarga atau karakter dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu tersebut. Di samping faktor internal dan faktor keluarga, perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya yang melingkupi orang tersebut. Oleh karena itu, praktisi ilmu kesehatan juga harus memahami dan mengenali sosial dan budaya yang berlaku di masyarakat serta melihat bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.

Diharapkan para praktisi ini, yang telah mempelajari psikologi, dapat lebih mampu menganalisis, merumuskan, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi beragam strategi, pendekatan, metode dan teknis promosi kesehatan untuk memastikan tujuan peningkatan taraf kesehatan masyarakat tercapai. Hal ini mungkin juga merupakan manfaat belajar sosiologi dalam psikologi.

  1. Menentukan pendekatan yang tepat

Jika psikologi telah membantu praktisi dalam memahami perilaku kesehatan seorang individu atau masyarakat, lebih jauh lagi psikologi juga membantu para praktisi ilmu kesehatan masyarakat dalam memnentukan pendekatan apa yang tepat untuk diberikan. Pendekatan untuk langkah preventif dan promotif ilmu kesehatan masyarakat sangat penting karena dapat mempengaruhi apakah ilmu tersebut dapat diterima atau tidak di masyarakat tersebut. Jika pendekatan yang diberikan benar, maka tujuan kesehatan masyarakat dapat bisa dicapai dan tepat sasaran menangani permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.

  1. Mengenali karakteristik individu

Ilmu kesehatan masyarakat perlu diterapkan pada berbagai lapisan masyarakat. Artinya, masyarakat yang menerima informasi sangatlah beragam, terdiri dari berbagai tingkat pendidikan, ekonomi, bahkan background keilmuannya pun pastilah berbeda-beda. Hal ini harus disadari oleh para praktisi dan mereka harus mengenali audience yang menerima informasi tentang kesehatan masyarakat ini.

Baca juga:

Artinya, tidak mungkin cara penyampaian sosialisasi ilmu kesehatan masyarakat akan sama antara kepada ibu-ibu rumah tangga dengan anak-anak di sekolah. Bukan hanya karena karakter audience-nya saja yang berbeda, aspek kesehatan masyarakat yang disampaikannya pun pasti berbeda. Oleh karena itu, dalam hal ini psikologi membantu mengarahkan praktisi untuk mengenali karakter audience, baik dari sisi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.

  1. Memandu cara berkomunikasi

Ilmu psikologi tidak hanya membahas mengenai kondisi psikis atau perilaku seseorang, melainkan juga membantu memberi ilmu tentang bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan memahami ilmu psikologi, seseorang dapat melakukan cara komunikasi yang efektif dengan menyesuaikan gaya terhadap lawan bicara, juga kondisi dan situasi yang menaungi. Peranan psikologi komunikasi dalam hubungan antar manusia ini sangat penting, terutama bagi para praktisi ilmu kesehatan masyarakat yang harus pandai berkomunikasi dalam mempromosikan ilmu kesehatan masyarakat di berbagai lapisan masyarakat.

  1. Mengetahui proses belajar manusia

Dari begitu luasnya ilmu kesehatan masyarakat, para praktisi dituntut untuk bisa menyampaikan informasi yang relevan dengan karakteristik audience yang dituju. Tidak hanya memilih informasi yang relevan, praktisi ilmu kesehatan masyarakat juga harus bisa menyampaikannya secara sistematis dan terstruktur agar informasi tersebut dapat berguna dan mudah diterima oleh masyarakat yang dituju. Dalam hal ini, hubungan psikologi dengan ilmu kesehatan masyarakat terletak pada pemahaman proses belajar manusia.

Para praktisi ilmu kesehatan masyarakat perlu mengerti proses belajar manusia agar bisa memastikan pola belajar ilmu kesehatan masyarakat dapat berjalan efektif. Dengan begitu, masyarakat pun dapat lebih mudah memahami ilmu yang diberikan dan menerapkannya di kehidupannya sehari-hari.

  1. Memberi informasi terkait respon individu

Dengan mempelajari psikologi, seorang praktisi ilmu kesehatan masyarakat terbantu untuk lebih peka terhadap respon berupa emosi atau perasaan orang lain. Dengan seorang praktisi mengetahui respon individu atau masyarakat terhadap promosi kesehatan yang diberikan, maka lebih cepat pula jika dibutuhkan evaluasi atau perubahan metode yang lebih sesuai. Hal ini tentu akan membantu pemberian promosi kesehatan yang lebih efisien.

  1. Memahami pengaruh psikologi terhadap kesehatan

Kita semua pasti berharap untuk bebas dari penyakit dan terus ada di dalam kondisi sehat. Psikologi pun, yang berkembang menjadi banyak bidang salah satunya psikologi kesehatan, juga memberi pandangan bahwa psikologi memiliki pengaruh pada cara seseorang menjaga kesehatannya. Psikologi juga memandang bahwa kondisi psikologi seseorang juga mempengaruhi seseorang menjadi sakit dan bagaimana dia menyikapi sakit yang dialaminya.

  1. Mempermudah pemberian dukungan moral dan psikis

Seringkali di dalam masyarakat yang taraf kesehatannya buruk atau rendah, motivasi untuk hidup sehat dan lepas dari penyakit itu juga rendah. Dalam hal ini psikologi sangat berperan untuk bisa memberi empati sekaligus dukungan moral yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut. Dukungan seperti ini dapat membangkitkan kembali semangat atau motivasi individu dan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya. (Baca juga: Pengertian Empati Menurut Para Ahli)

  1. Membantu dalam memberi bimbingan dan penyuluhan

Bimbingan dan penyulusan adalah segala aktivitas yang bertujuan untuk membantu orang lain keluar dari kesulitan rohanias dalam diri dan lingkungannya agar dia dapat mengatasinya sendiri dan menumbuhkan harapan hidup yang lebih baik. Bimbingan dan penyuluhan ini sangat erat kaitannya dengan ilmu kesehatan masyarakat, dimana aktivitas ini sangat membutuhkan ilmu psikologi. Dengan memahami ilmu psikologi dengan lebih baik, seseorang dan memberi bimbingan dan penyuluhan yag tepat sasaran dan memang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.

  1. Menarik masyarakat untuk ikut berpartisipasi

Selanjutnya, dengan promosi kesehatan yang baik serta penyampaian yang baik pula, bukan tidak mungkin masyarakat akan lebih mudah untuk diajak berpartisipasi dalam menumbuhkan kesadaran atas pentingnya kesehatan masyarakat. Hal ini sangat mungkin, karena ketika kesadaran seseorang telah ‘disentuh’, dia akan lebih termotivasi untuk lebih mau membantu dan berperan aktif memperjuangkan apa yang diyakininya benar.

  1. Mengembangkan potensi diri masyarakat

Berkaitan dengan poin sebelumnya, dengan seseorang bersedia untuk berperan aktif di masyarakat, maka potensinya pun akan lebih bisa dikembangkan. Praktisi ilmu kesehatan masyarakat akan bisa menyumbangkan ilmu dan keahliannya pada masyarakat untuk dipelajari dan kemudian akan dipraktikkan sendiri oleh masyarakat tersebut. (Baca juga: Teori Lingkungan Dalam Psikologi Perkembangan Penentu Perkembangan)

  1. Mempermudah promosi kesehatan

Dengan semakin termotivasinya masyarakat untuk ikut berperan dalam promosi kesehatan, maka promosi kesehatan itu sendiri akan lebih mudah. Bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh praktisi ilmu kesehatan masyarakat akan lebih mudah diterima dan tersebar dengan lebih cepat.

Demikian pembahasan mengenai hubungan psikologi dengan ilmu kesehatan masyarakat. Informasi di atas mungkin cukup singkat, tapi semoga bermanfaat, ya!

You may also like