Sebagai makhluk sosial, manusia pasti akan membutuhkan sesamanya untuk berinteraksi. Interaksi dan proses sosialisasi manusia melahirkan banyak sekali cerita yang menginspirasi setiap orang. Untuk menyalurkan ide atau inspirasi yang timbul dari proses sosialisasi tersebut, maka muncullah apa yang disebut dengan karya sastra. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif yang menjadi alat untuk menyampaikan pesan dan perasaan manusia kepada orang lain atau kepada para pengamatnya. Bentuk karya sastra menjadi beragam, seperti puisi, buku novel, lagu, lukisan, sketsa, dan lain – lain.
Para sastrawan menjadikan manusia sebagai objek mereka karena keberagaman manusia dalam berinteraksi dan bertingkah laku. Tingkah laku manusia seringkali menunjukkan gejala kejiwaan setiap individu, yang akan berbeda antara satu individu dengan lainnya. Untuk mengkaji masalah kejiwaan tersebut, maka digunakanlah bidang ilmu psikologi. Karya sastra yang dibuat seringkali dikaitkan dengan bidang psikologi, karena secara sadar ataupun tidak, pengarangnya menggunakan aspek psikologi untuk menciptakan karyanya.
Ilmu psikologi adalah kajian tentang menguraikan kejiwaan seseorang dan dalam kaitannya dengan sastra, digunakan untuk meneliti alam bawah sadar pengarangnya atau pembuat karya sastra tersebut. Munculnya cabang psikologi sastra karena adanya pembahasan tentang hukum – hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra, contohnya bagaimana sebuah tulisan dipengaruhi berdasarkan kehidupan pribadi pembuatnya atau pengarangnya.
Psikologi turut berperan penting dalam menganalisis sebuah karya sastra dengan melihat dari sudut pandang kejiwaannya, baik dari sudut pandang pengarang, tokohnya atau karya itu sendiri. Dengan demikian, adanya konflik batin dalam satu proses pembuatan karya sastra menarik untuk dianalisa menggunakan ilmu psikologi, dan pada akhirnya lahir ilmu baru berupa ‘Psikologi Sastra’. Dengan meneliti sebuah karya sastra yang dilakukan melalui pendekatan psikologi sastra, secara tidak langsung hal itu telah melibatkan ilmu psikologi. Jadi, pada dasarnya psikologi sastra adalah analisis pada teks dengan melibatkan pertimbangan relevansi dan juga peranan studi psikologis.
Bagaimana psikologi bercampur dengan karya sastra
Ada pendapat dari Rene Wellek dan Austin Warren ( 1993:81-93) serta Hardjana (1991:60) yang menyatakan bahwa psikologi bisa memasuki bidang sastra melalui beberapa cara yaitu:
Bagaimana memahami hubungan antara psikologis dengan karya sastra
Cara yang dilakukan untuk memahami hubungan antara psikologi dan sastra menurut Ratna (2004:343) adalah:
Karena karya sastra tidak dapat dilepaskan dari masalah penciptaan yang melibatkan berbagai macam masalah kejiwaan, maka untuk memahaminya perlu dilakukan dengan menggunakan dukungan dari ilmu psikologi. Psikoanalisis digunakan untuk menilai suatu karya sastra karena psikologi dapat menjelaskan suatu proses kreatif yang ada dibalik penciptaan suatu karya sastra. Dengan demikian, hubungan antara psikologi dan sastra adalah:
1. Menilai suatu karya dengan psikologi
Ilmu psikologi dapat digunakan untuk menilai suatu karya sastra karena dapat menjelaskan proses kreatif dibalik pembuatannya. Contoh, kebiasaan seorang pengarang untuk merevisi dan menulis ulang karyanya sendiri. Psikologi berperan dalam studi mengenani perbaikan naskah, koreksi yang dilakukan dan lain – lain. Gunanya agar kita dapat melihat adanya keretakan, ketidak teraturan, perubahan atau distorsi yang tergolong sangat penting bagi satu karya sastra. Ketahuilah cabang ilmu psikologi lainnya seperti psikologi faal, psikologi konseling, psikologi sosial, dan psikologi komparatif.
2. Menganalisis tokoh dalam karya sastra
Gunanya ilmu psikologi dalam kerya sastra lainnya adalah untuk menganalisa tokoh – tokoh yang ada dalam suatu drama atau novel secara psikologi, karena terkadang pengarang memasukkan teori psikologi yang diketahuinya ke dalam karya dan para tokoh ciptaannya walaupun secara sadar atau tidak.
3. Menganalisis jiwa pengarang
Pengarang memiliki jiwa yang berkaitan dengan karyanya sendiri. Ilmu psikologi dapat digunakan untuk menganalisa bagaimana keadaan jiwa pengarang pada saat ia membuat karyanya tersebut. Hal ini melibatkan pelacakan riwayat hidup pengarang karena anggapan bahwa peristiwa masa kecil akan turut mempengaruhi masalah kejiwaan dan proses penciptaan sang pengarang. Dengan demikian, kita dapat mengetahui adanya nilai kejiwaan pada satu karya sastra tertentu dan apa yang mempengaruhi proses penciptaannya.
4. Menganalisis tema utama
Suatu karya sastra dapat dianalisis tema utamanya melalui pendekatan psikologis, hal itu untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih tajam mengenai perilaku dan watak para tokohnya. Dengan menggunakan ilmu psikologi, tema utama suatu karya bisa dikupas secara mendalam untuk memahami karya sastra secara keseluruhan. Ketahuilah juga sejarah dari beberapa cabang ilmu psikologi antara lain sejarah psikologi pendidikan, sejarah psikologi perkembangan, dan sejarah psikologi sosial.
5. Menalar perilaku tokoh cerita
Dalam menganalisis watak para tokoh dalam suatu karya sastra, perlu dicari secara nalar mengenai perilaku tokoh – tokohnya. Untuk mengetahui apakah perilaku para tokoh dapat diterima atau sesuai dengan norma umum, menjelaskan motif dan niat para tokoh untuk melakukan tindakan tertentu dalam suatu karya. Jika kita meneliti satu tokoh maka kita mesti mencari penalaran yang tepat akan setiap tindak tanduk para tokoh tersebut untuk mengetahui latar belakangnya.
6. Mengetahui motif penciptaan
Suatu karya sastra diciptakan dengan motif tertentu dibaliknya. Motif penciptaan tersebut harus diketahui dengan benar dan tepat untuk memahami satu karya sastra. Perlu dilihat apakah penciptaan disebabkan oleh endapan pada pengalaman batin pengarangnya atau adanya keinginan yang tidak terpenuhi yang menjadikan suatu kekecewaan akan satu hal yang disalurkan lewat tulisannya. Misalnya, seorang penulis yang mempunyai kondisi tubuh lemah dan mudah sakit – sakitan, menciptakan tokoh yang kuat, berani dan tangguh dalam salah satu karyanya.
7. Mengkaji konflik pada suatu karya
Adanya konflik pada satu karya sastra berkaitan dengan perwatakan dan alur cerita yang perlu mendapatkan perhatian dan kajian secara menyeluruh untuk memahami karya tersebut. Menganalisis konflik melibatkan analisa apakah konflik yang terjadi pada dalam diri tokoh cerita, konflik dengan tokoh lainnya atau konflik dengan situasi yang berada di luar diri sang tokoh. Beberapa artikel menarik yang perlu Anda ketahui antara lain kode etik psikologi, teori psikologi industri, dan teori hubungan interpersonal dalam psikologi.
8. Menganalisa pengaruh karya sastra
Suatu karya sastra tentunya akan mempunyai pengaruh terhadap pembacanya, dan yang perlu dianalisa adalah apabila pengaruh tersebut dapat meninggalkan kesan mendalam pada para pembacanya dan pada akhirnya menimbulkan dampak pada para pembaca. Walaupun demikian, menganalisa kesan suatu karya pada pembaca dan apa saja dampaknya akan sangat sulit, karena kesan tersebut berwujud abstrak dan berbeda pada setiap orang.
Kegunaan mempelajari ilmu sastra dengan menggunakan pendekatan psikologis yang juga menjadi keunggulan dari psikologi sastra berasal dari manfaat mempelajari psikologi yaitu:
Setiap metode pendekatan yang digunakan pastinya akan memiliki sisi kelemahan begitu juga dengan penggunaan psikologi untuk pendekatan terhadap sastra. Kelemahan tersebut yaitu:
Dalam psikologi sastra, karya sastra mempunyai posisi yang lebih dominan, karena karya sastra mempunyai cakupan yang lebih luas dengan latar belakang penciptaan yang berbeda – beda dan juga menampilkan aspek yang berbeda – beda.
Dengan demikian, jelaslah bahwa psikologi sastra tidak menganalisis adanya kebenaran psikologis melainkan lebih menekankan kepada pertimbangan mengenai relevansi dan peran dari studi psikologis, yang mencakup pencarian suatu konflik dalam karya yang bertentangan dengan teori – teori psikologis yang ada. Psikologi sastra tidak ditujukan untuk memecahkan masalah psikologis atau kejiwaan manusia, akan tetapi untuk memahami aspek – aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra tersebut, karena secara tidak langsung, suatu karya sastra akan memberikan pemahaman dan inspirasi tertentu terhadap masyarakat.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…