Home » Teori Psikologi » Teori Hubungan Interpersonal dalam Psikologi

Teori Hubungan Interpersonal dalam Psikologi

by Barzam

Membahas teori hubungan interpersonal dalam psikologi tentunya harus mengedepankan sebuah mindset terlebih dahulu bahwa proses yang terjadi melibatkan hubungan antar individu. Ya, hubungan interpersonal merupakan hubungan antara seorang individu dengan individu lainnya.

Sebenarnya ini akan sangat erat sekali kaitannya dengan proses komunikasi. Di dalam proses komunikasi pun, dikenal istilah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Namun demikian, apabila kita membahas konteks ini di ranah ilmu psikologi, maka hubungan interpersonal ini juga termasuk menarik untuk dibahas sebab meliputi aspek dari psikis seseorang.

Apabila dijabarkan, setidaknya ada empat macam model dari teori hubungan interpersonal di ruang lingkup psikologi ini. Empat model tersebut akan menggambarkan bagaimana suatu proses interpersonal bisa dibedakan berdasarkan macam-macam karakteristik psikologi yang ada di dalamya. Supaya lebih rinci, berikut adalah masing-masing penjelasannya:

  1. Model Pertukaran Sosial

Dalam model pertukaran sosial, hubungan antar pribadi dipandang sebagai sebuah transaksi dagang. Motivasi seseorang melakukan hubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley adalah tokoh yang menjelaskan mengenai teori model pertukaran sosial ini. Mereka membuat kesimpulan bahwa asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.

Dalam hubungan pertukaran sosial ini, seorang individu akan menimbang untung rugi dari apa yang akan ia dapat pada saat melakukan hubungan interpersonal. Tentunya ini memang sangat berperan dan berpengaruh bagi siapa saja yang akan melakukan suatu proses hubungan interpersonal. Ada persepsi-persepsi tertentu yang juga tergantung dari masing-masing individu tersebut. Kecerdasan intrapersonal juga mungkin akan berpengaruh. Beberapa hal yang mungkin akan menjadi bagian dari pertimbangan seseorang melakukan hubungan interpersonal dalam model pertukaran sosial antara lain:

  • Keseimbangan antara apa yang kita masukkan ke dalam hubungan dan apa yang kita keluar dari itu.
  • Kepantasan jenis hubungan yang akan dilakukan.
  • Kemungkinan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Tentu saja beberapa macam hal tersebut akan sangat mempengaruhi motivasi seseorang dalam melaksanakan hubungan antar pribadi. Pada dasarnya, model pertukaran sosial banyak yang menggambarkan seperti proses perdagangan yang akan memperhitungkan untung atau rugi terlebih dahulu.

  1. Model Peranan

Model peranan lebih memandang sebuah hubungan interpersonal layaknya panggung sandiwara. Dalam teori ini, digambarkan bahwa setiap individu yang terlibat dengan individu lainnya, itu akan memerankan suatu peranannya sesuai dengan “naskah” yang dibuat oleh masyarakat.

Bahasa lebih mudahnya, sebenarnya sudah ada skenario yang ditetapkan masyarakat untuk melaksanakan suatu hubungan interpersonal sesuai peranannya. Sebagai contoh, pola hidup masyarakat mengatur hubungan warga dengan ketua RT di lingkungannya. Siapa yang berperan sebagai warga, siapa yang berperan sebagai ketua RT, itulah yang dimaksud sebagai “skenario”. Bisa terlihat bagaimana psikologi sosial berlaku di sini.

Seorang individu konon akan berkembang lebih baik manakala ia bisa tetap patuh dari “skenario yang ada”. Ini artinya, dia akan menjalankan perannya dengan baik sehingga tercipta hubungan yang harmonis dengan orang lain. Namun demikian, apabila seorang individu ternyata keluar dari jalurnya.

Maka ini bisa menyebabkan dia “ditegur sutradara”. Artinya, ia dianggap menyalahi aturan dan tidak patuh terhada “skenario” yang sudah ada. Tidak menutup kemungkinan juga seseorang bisa mengalami fobia sosial karenanya. Setidaknya itulah analogi dari model peranan dalam teori hubungan interpersonal ini.

  1. Model Permainan

Model permainan menggambarkan bagaimana interaksi antara dua pihak atau lebih akan menghasilkan suatu keputusan dimana keputusan salah satu pihak akan mempengaruhi pihak lainnya. Teori permainan (game theory) ini pertama kali dicetuskan oleh Emile Borel pada tahun 1921. Pada dasarnya, terdapat dua macam jenis pola permainan dalam hubungan interpersonal. Permainan tersebut bisa bersifat konstruktif, yakni menjalin hubungan kerja sama antar pihak sehingga didapatkan keputusan yang saling memuaskan.

Namun demikian, ada pula permainan yang sifatnya destruktif. Keputusan mungkin dibuat hanya untuk menguntungkan satu pihak saja. Oleh karenanya, teori hubungan interpersonal dalam psikologi ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mestinya harus dipahami secara lebih bijak. Tipe kepribadian manusia perlu diketahui supaya hubungan interpersonal yang ada sifatnya lebih konstruktif.

  1. Model Interaksional

Teori hubungan interpersonal selanjutnya adalah model interaksional. Di sini hubungan interpersonal dianggap sebagai suatu sistem. Kecerdasan interpersonal biasanya menjadi bagian dalam model ini. Setiap sistem di dalamnya memiliki sifat-sifat struktural, medan dan integratif. Karena sistem biasanya adalah suatu kesatuan, maka dalam model ini hubungan interpersonal akan dijaga keutuhannya agar tidak rusak. Di dalam sistem masih ada subsistem-subsistem yang juga saling terkait demi membangun sistem hubungan interpersonal yang baik. Psikologi lingkungan membahas banyak mengenai hal ini.

Itulah tadi gambaran umum mengenai teori hubungan interpersonal apabila dikaitkan dengan psikologi. Rupanya memang ada beberapa model yang sering kita jumpai penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemampuan mengidentifikasi model hubungan interpersonal, kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai teori hubungan interpersonal dalam psikologi.

You may also like