Ada berbagai macam faktor psikologis pada dasar segmentasi pasar yang bisa kita telaah untuk mengetahui lebih lanjut sebenarnya apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen. Segmentasi pasar mengandung pengertian sebagai sebuah potensi pasar yang kemudian terbagi menjadi beberapa bagian (segment) berdasarkan ketertarikan kelompok konsumen yang berbeda satu sama lain. Segmentasi pasar ini merupakan bagian dari strategi pasar, dimana strategi pasar itu sendiri terdiri dari tiga macam fase. Fase yang pertama yaitu segmentasi pasar itu sendiri, kemudian dilanjutkan dengan target pasar dan terakhir adalah kedudukan suatu produk atau merk.
Baca juga:
- Strategi pemasaran dalam psikologi konsumen
- Aplikasi psikologi sosial dalam bidang ekonomi
- Faktor kognisi dalam perilaku konsumen
Segmentasi pasar sebagai langkah paling awal dari strategi pasar ini tentu saja bisa menjadi tolak ukur mengenai apa saja produk yang mungkin lebih banyak diminati publik dibandingkan dengan yang lainnya. Jika kita melihat lebih jelas lagi, maka kita bisa memahami bahwa ada beberapa faktor yang memang berpengaruh di dalam segmentasi pasar. Faktor yang mempengaruhi tersebut bisa dimulai dari dasar segmentasi geografis, demografis, psikologis, sosial-budaya dan lain sebagainya. Kita akan mengulas lebih dalam mengenai faktor psikologis. Berikut adalah beberapa faktornya:
- Motivasi Kebutuhan
Segmentasi pasar bisa dibedakan melalui faktor psikologis dalam perilaku konsumen berdasarkan motivasi kebutuhannya. Setiap konsumen tentu saja memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dimana ia juga akan tergerak dalam memenuhi kebutuhannya berdasarkan kemampuan yang ia miliki. Motivasi menjadi salah satu faktor yang bisa membuat pasar dibagi-bagi lagi potensinya.
- Persepsi
Selain motivasi, ada juga faktor persepsi yang ada dalam perilaku konsumen. Sebagai contoh, ketika seseorang lebih suka memilih produk obat-obatan tradisional, ada potensi pasar yang juga muncul untuk kesempatan berbisnis obat-obatan herbal, jamu dan lain sebagainya. Ada pula segmen pasar lain yang menyesuaikan dengan kebutuhan seseorang berdasarkan persepsinya. (Baca juga: Persepsi dalam psikologi)
- Sikap
Sikap juga menjadi faktor lain yang cukup berpengaruh. Ini bisa dilihat dari bagaimana seseorang memiliki ketertarikan pada suatu produk yang dijual di pasar berdasarkan apa yang menjadi sikap atau kebiasaannya sehari-hari. Umumnya, seseorang yang sudah biasa memiliki langganan dan kesukaan akan bertahan dalam zona nyamannya sebelum memutuskan mencoba hal baru yang dianggap mungkin saja memiliki resiko lain (barang lebih mahal, kurang berkualitas dan lain sebagainya).
- Keterlibatan dalam Belajar
Keterlibatan dalam belajar mengandung makna bagaimana konsumen bisa memilih apa yang menjadi kesukaannya berdasarkan minatnya dalam mempelajari sesuatu. Mudahnya, kita bisa melihat bagaimana individu yang akan lebih banyak berbelanja kebutuhan alat tulis ketika ia sedang dalam masa belajar dibandingkan dengan yang lainnya.
- Kepribadian
Kepribadian adalah faktor psikologis pada dasar segmentasi pasar yang juga turut mempengaruhi potensi pasar. Kepribadian masing-masing individu yang berbeda akan membuat potensi pasar juga terbagi-bagi sesuai dengan karakteristik individu. Katakanlah seseorang dengan kepribadian introvert, mungkin akan cenderung memilih belanja dengan cara online dibandingkan harus mendatangi langsung toko yang menyediakan barang yang sama. (Baca juga: Contoh afeksi dalam perilaku konsumen)
- Gaya Hidup
Gaya hidup juga turut berpengaruh pada segmentasi pasar. Apa yang sedang menjadi tren saat itu biasanya juga akan menggerakan perilaku konsumen untuk mengikuti tren yang sedang berlangsung. Mungkin istilah umum untuk menggambarkan keadaan ini adalah perilaku “latah”. Tak heran jika kadang-kadang tren sengaja diciptakan untuk membuat gaya hidup tertentu yang membuat segmentasi pasar tertentu semakin populer.
- Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang juga akan memiliki pengaruh pada segmentasi pasar yang ada saat ini. Katakanlah seseorang mungkin akan lebih suka untuk berbelanja di pasar swalayan karena dinilai lebih praktis dan menghemat waktu karena tidak perlu ada acara tawar menawar. Ini tentu pola pikir yang sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu. (Baca juga: Psikologi industri dan organisasi)
- Minat
Terakhir adalah minat. Minat adalah faktor psikologis yang sangat jelas dalam membedakan segmentasi pasar yang ada. Seseorang berbelanja tentu belum tentu karena memenuhi kebutuhannya, tetapi lebih karena pada minat dan keinginannya. Hobi juga termasuk menjadi salah satu output yang ada dari minat.
Demikian berbagai macam faktor yang berpengaruh di dalam segmentasi pasar apabila dilihat dari segi psikologis. Perilaku konsumen tentu saja bisa diamati sehingga bagi para pelaku bisnis, ini bisa menjadi kesempatan untuk menganalisa segmentasi pasar apa yang paling potensial. Harapannya, tentu saja usaha atau bisnis yang dijalankan bisa semakin cepat berkembang. Bisnis yang cepat berkembang adalah bisnis yang mampu menjawab kebutuhan konsumen. Tak heran jika para pelaku bisnis harus peka akan hal ini. Semoga informasi tentang faktor psikologis pada dasar segmentasi pasar ini bermanfaat.