Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Industri dan Organisasi » 10 Contoh Afeksi dalam Perilaku Konsumen

10 Contoh Afeksi dalam Perilaku Konsumen

by Barzam

Dalam dunia bisnis, kita sebenarnya bisa melakukan pengamatan terhadap contoh afeksi dalam perilaku konsumen sebagai bagian dari upaya strategi tertentu dalam memasarkan produk. Pendekatan cabang-cabang psikologi dalam ilmu bisnis ini memang bisa dikatakan menjadi sebuah taktik tersendiri. Bagaimana tidak? Seseorang bisa menjalankan roda bisnisnya dengan baik jika mengetahui strategi yang tepat terutama dalam melihat perilaku konsumen. Dalam pengamatan tersebut, kita akan mengenal istilah roda analisis konsumen. Roda analisis konsumen ini terdiri dari tiga macam unsur yaitu afeksi dan kognisi, lingkungan serta perilaku. (Baca juga: Faktor psikologis dalam perilaku konsumen)

Unsur yang pertama yaitu afeksi dan kognisi bisa dipilah lagi secara lebih rinci. Kita akan membahas mengenai afeksi yang ada dalam perilaku konsumen. Afeksi bisa diartikan sebagai sebuah perasaan suka, ketertarikan dan keinginan. Ini merujuk kepada bagaimana perasaan konsumen terhadap situasi tertentu dan stimulus tertentu. Hasil dari afeksi ini akan berupa pada rasa suka atau tidak terhadap produk. Oleh karenanya, dalam membuat strategi pemasaran, kita bisa melakukan pendekatan pada konsumen untuk mengetahui hal apa yang mereka sukai sehingga produk kiita juga bisa diminati dengan baik. (Baca juga: Kognitif afektif dan psikomotorik)

Berikut ini adalah beberapa macam contoh afeksi yang bisa kita pelajari utamanya dalam perilaku konsumen. Gambaran berikut tentu saja adalah gambaran umum dari afeksi. Kita bisa mulai merancang strategi yang tepat untuk menggunakan pendekatan ini nantinya:

  1. Ketertarikan karena Unsur Budaya

Konsumen biasanya akan cenderung pada suatu produk, jika produk tersebut membawa unsur kebudayaan yang sama dari latar belakang mereka. Sebagai contoh, produk batik biasanya akan banyak dicari berdasarkan kesukaan konsumen karena mereka merasa menjadi bagian dari kebudayaan tersebut. Oleh karenanya, tidak ada salahnya bila kemudian membawa unsur budaya ke dalam produk. Fungsi afeksi bagi keluarga juga mungkin bisa berpengaruh pada ketertarikan pada produk.

  1. Minat karena Kebutuhan

Ketika konsumen sedang butuh akan suatu produk, maka secara otomatis ia juga akan langsung menaruh minat dan kesukaannya terhadap produk tersebut. Pandai dalam membaca kebutuhan konsumen merupakan strategi yang tepat supaya produk bisa disukai oleh konsumen, sehingga ini akan banyak mendatangkan keuntungan.

  1. Produk dengan Keunggulan

Keunggulan produk yang terbukti secara jelas, biasanya akan banyak disukai oleh konsumen. Afeksi yang muncul dari konsumen berdasarkan pada keunggulan yang memang sudah pernah orang lain dapatkan atau memang pengalaman sebelumnya yang sudah yakin terhadap produsen suatu produk. Artinya, mempertahankan keunggulan produk sangatlah penting sehingga tidak menjadi kalah bersaing.

  1. Kualitas yang Ditawarkan

Kualitas yang ditawarkan sebenarnya tidak akan jauh-jauh dari keunggulan produk. Ketika suatu produk memiliki kualitas yang lebih, seseorang cenderung akan lebih tertarik kepada produk tersebut. Ini sudah sewajarnya karena bagaimana pun seseorang pasti akan berusaha mencari produk yang berkualitas karena berpikir tentang pemakaian jangka panjangnya.

  1. Harga yang Menarik

Harga yang menarik bisa diartikan sebagai harga yang kompetitif. Seseorang akan cenderung mencari harga yang paling rendah akan tetapi mendatangkan kualitas yang paling terbaik. Tentu ini merupakan contoh afeksi dalam perilaku konsumen yang juga bisa kita amati. Produk murah dengan kualitas terbaik akan lebih banyak disukai.

  1. Keunikan Produk

Konsumen dalam memilih produk bisa juga dengan keunikan yang ada di dalamnya. Beberapa orang akan lebih cenderung memilih produk yang beda daripada yang lainnya. Mereka menyebut ini dengan istilah antimainstream. Hal ini semata-mata karena kecenderungan seseorang untuk bisa diperhatikan oleh orang lain.

  1. Mengikuti Tren

Perilaku afeksi dari konsumen selanjutnya yaitu terkait dengan tren. Jika keunikan produk belum cukup untuk menambah nilai jual dari produk tersebut, maka ada baiknya justru produk tersebut mengikuti tren yag ada. Meskipun mainstream, kadang-kadang justru produk tersebut lebih banyak diminati.

  1. Representasi Identitas

Konsumen cenderung akan suka terhadap suatu produk jika itu bisa mewakili identitasnya. Sebagai contoh, seseorang yang suka sekali dengan musik genre hip hop atau rap, mungkin akan cenderung mencari produk-produk yang bisa merepresentasikan identitasnya. Tidak mutlak, tapi pasti sering begitu. (Baca juga: Teori identitas sosial)

  1. Langka

Produk juga akan disukai oleh banyak orang ketika itu langka. Sebenarnya ini bisa menjadi sebuah strategi tersendiri, dimana pada saat memproduksi sesuatu, produk bisa dikeluarkan secara bertahap sehingga terkesan langka.

  1. Gengsi

Terakhir adalah soal gaya hidup. Gengsi bisa menjadi bagian hidup dari konsumen. Konsumen bisa saja tertarik terhadap produk karena nilai gengsi yang ada dalam produk tersebut. Inilah mengapa kemudian penting untuk menonjolkan kelebihan dari produk. (Baca juga: Macam-macam tingkah laku dalam psikologi)

Demikian beberapa penjelasan ringkasi mengenai afeksi yang ada di dalam perilaku konsumen. Kita bisa mengetahui bagaimana afeksi cukup berpengaruh dalam mendorong seseorang untuk menaruh minat pada suatu produk. Pelajari lebih banyak lagi tentang contoh afeksi dalam perilaku konsumen dan selamat membaca posting lainnya.

You may also like