Memahami kesehatan mental anak dan remaja berarti memahami faktor apa saja yang dapat mengganggu kesehatan jiwa (faktor resiko) dan faktor apa saja yang dapat melindungi kesehatan jiwa anak remaja (faktor pendukung). Faktor risiko meningkatkan kemungkinan kerentanan anak, sedangkan faktor pendukung meningkatkan kemungkinan kekuatan mental anak remaja. Semakin banyak faktor resiko, semakin besar tekanan pada anak.
Di sisi lain, semakin banyak faktor pendukung semakin besar kemungkinan anak dapat menghindari gangguan. Faktor resiko adalah faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap kecemasan. Dengan kata lain, maladjustment dapat disebabkan oleh keadaan yang penuh tekanan, seperti anak yang tumbuh dalam keluarga dengan kondisi ekonomi yang buruk, tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan, dan mengalami trauma (Schoon, 2006).
Kesehatan mental sangat berhubungan erat dengan kesejahteraan seseorang, jika hidupnya sejahtera dan bahagia maka minim sekali untuk terhindar dari gangguan kesehatan mental. Kesehatan adalah konsep yang lebih luas daripada kesehatan mental. Namun, keduanya terhubung.
Kesehatan pada anak remaja dapat mempengaruhi kesejahteraan umum anak, sebaliknya kesehatan yang buruk dalam bentuk apapun dapat menjadi ancaman bagi kesehatan mental. Masa kanak-kanak dan remaja yang masih berkaitan erat dengan fase perkembangan membuat diagnosis dan pengobatan menjadi sulit (Remschmidt et al., 2007).
Kesulitan ini disebabkan oleh tidak adanya garis yang jelas untuk membedakan antara perkembangan normal dan abnormal. Dalam dunia medis kesehatan mental menjadi pembahasan yang cukup penting. Banyak faktor yang berperan, seperti adanya faktor sosial ekonomi.
Masalah kesehatan mental dapat terjadi di berbagai bidang, dari bidang individu seperti kecanduan narkoba, kriminalitas, kekerasan, kehilangan produktivitas hingga bunuh diri. Kesehatan mental anak dan remaja juga mencakup kemampuan mereka untuk berkembang dalam berbagai domain, seperti domain biologis, kognitif, dan sosioemosional (Remschmidt et al., 2007).
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengatasi kesehatan mental pada remaja dimana dengan melakukan perubahan ini, kita dapat yakin bahwa itu akan memengaruhi semua bidang kehidupan. Bagi remaja yang merasa mudah stres atau mengalami gangguan kecemasan, berikut beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan dalam mengatasi kesehatan mental:
1. Memotivasi diri sendiri dengan hal-hal yang positif
Banyak penelitian menunjukkan bahwa cara ini dapat meningkatkan kualitas berpikir tentang diri sendiri yang berdampak besar pada jiwa seseorang. Ketika kita berpikir dengan negatif, maka secara tidak langsung diri sendiri pun merasakan aura negatifnya. Sebaliknya, jika kita terbiasa menggunakan kata-kata yang membuat kita merasa lebih positif, itu akan membuat kita lebih optimis.
2. Tuliskan hal-hal yang kita syukuri
Syukur terkait dengan peningkatan kesejahteraan, kualitas kesehatan mental dan kebahagiaan. Cara menjaga kesehatan mental menurut Islam yang paling mudah untuk meningkatkan rasa syukur adalah dengan membuat jurnal atau target dan menuliskan hal-hal yang kita yukuri setiap hari. Secara umum, meditasi syukur juga efektif, tetapi kita harus mempraktikkannya secara rutin untuk mendapatkan manfaat jangka panjang. Temukan sesuatu hal yang bisa kita syukuri, agar membuat diri lebih bahagia.
3. Fokus pada satu tujuan
Berfokus pada tujuan diri sendiri dapat melepaskan emosi negatif dari pengalaman masa lalu yang sulit. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti, melakukan hobby, belajar, memasak, melakukan sharing-sharing bersama teman sebaya, melakukan kegiatan yang bermanfaat lainnya agar fokus tujuan mudah tercapai. Jika pikiran ini mengembara terlalu banyak berpikir, kembalikan ke sesuatu yang sedang kita lakukan saat ini.
4. Rajin berolahraga
Tubuh melepaskan endorfin yang membantu meredakan stres dan memperbaiki suasana hati sebelum dan sesudah berolahraga. Inilah sebabnya mengapa pentingnya olahraga untuk kesehatan mental adalah agar menangkal stres, terhindari dari gangguan kecemasan, dan depresi yang berkepanjangan. Temukan cara-cara kecil untuk meningkatkan olahraga, seperti naik tangga atau berjalan di lingkungan terdekat. Berada di bawah sinar matahari juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang meningkatkan kadar serotonin di otak.
5. Bersikaplah terbuka dengan seseorang
Mengetahui bahwa orang lain menghargai kita penting untuk membantu kita berpikir lebih positif. Belajar terbuka kepada orang lain dan kita akan lebih mampu berpikir positif dan belajar mengenal diri sendiri lebih baik.
6. Tidur tepat waktu
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur berpengaruh signifikan terhadap gangguan tidur suasana hati. Tidurlah sesuai dengan porsinya dan teratur. Hindari bermain handphone dan kurangi minum-minuman yang berkafein tinggi karena akan merusak suasana hati dan tubuh akan merasa mudah lelah.
Ada beberapa langkah positif sederhana yang bisa kita lakukan saat ini untuk menjaga kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental tersebut di atas tidaklah sulit, harus dilakukan secara bertahap dan dengan kesabaran yang tinggi untuk manfaat jangka panjang.