Gangguan bipolar lebih umum terjadi pada remaja yang lebih tua dan juga usia dewasa muda. Walaupun demikian, gangguan ini juga dapat muncul pada anak – anak yang berusia enam tahun, misalnya. Dalam beberapa tahun terakhir, diagnosa bipolar pada anak – anak menjadi kontroversi. Beberapa ahli berpendapat bahwa gangguan ini langka dan terkadang didiagnosa berlebihan, sementara yang lain berpendapat sebaliknya. Pada titik ini, sulit untuk meyakini seberapa umum sebenarnya gangguan ini terjadi.
Mendiagnosa gangguan bipolar pada anak kecil adalah suatu yang sulit karena banyak dari gejalanya mirip dengan gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau kelainan perilaku, atau bahkan hanya merupakan perilaku normal anak saja. Salah satu pengobatan untuk ADHD adalah stimulan, yang justru dapat memicu fase mania pada anak yang mengalami gangguan bipolar. Anak yang sedang memasuki fase manic kemungkinan lebih mudah tersinggung daripada orang dewasa dan berhalusinasi. Selama fase depresif, mereka lebih mungkin untuk mengeluhkan gejala fisik seperti pegal – pegal dan kesakitan.
Menangani Gangguan Bipolar Anak
Salah satu perbedaan yang nyata adalah bahwa siklus gangguan bipolar pada anak terjadi lebih cepat daripada siklus yang dialami orang dewasa. Misalnya, ketika periode mania dan depresif bisa terjadi dalam waktu beberapa minggu, bulan, atau tahun, pada anak kecil periode ini bisa saja terjadi setiap hari. Sebagai orang tua yang memiliki anak dengan gangguan bipolar disorder, ada banyak yang bisa Anda bantu untuk menjaga agar anak tetap aman. Cara mengatasi gangguan bipolar pada anak yaitu:
1. Ketahui mengenai fase tantrum anak
Untuk tahu cara menghadapi orang bipolar, Anda perlu memahami bagaimana prosesnya. Pusat saraf bertanggung jawab untuk amarah berlokasi pada sistem limbik atau ‘animal brain’ yang mengandung struktur esensial kepada kelangsungan hidup kita. Anak yang sedang mengalami amarah mengalami pergulatan antara hidup dan mati. Ketika sistem limbik sedang bergelora, adrenalin juga meningkat, anak menjadi semakin kuat bagian otak yang berpikir akan tidak aktif. Ketahui juga mengenai perbedaan bipolar dan borderline, dan ciri – ciri bipolar disorder.
2. Memahami situasi
Fase tantrum pada anak bisa berubah menjadi kemarahan yang berlangsung selama berjam – jam. Anak yang mengalami gangguan bipolar seringkali sengaja bersikap menantang dan mengambil resiko. Sebagai tambahan pada beberapa episode kemarahan yang parah, sikap mudah tersinggung umum ditemukan khususnya ketika baru bangun dari tidur di pagi hari. Anak – anak ini juga tidak mengembangkan pengaturan emosi yang normal, jadi mereka juga bisa gelisah secara konstan, mudah tersinggung, sulit tidur, memiliki isu atau ketakutan tertentu dan jarang berada dalam keadaan tenang.
3. Memahami penyakitnya
Anak yang mengalami gangguan bipolar bermasalah dengan kemarahan dan kekerasan juga dapat memiliki batasan pribadi, misalnya beberapa anak akan meninju tembok ketika marah, namun beberapa lainnya justru akan memecahkan kaca dalam kemarahannya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam beberapa hal, anak – anak ini dapat mengontrol dirinya. Namun memerlukan usaha keras untuk mengendalikan stress dan perubahan mood mereka sebagai cara mengatasi gangguan bipolar pada anak, dengan membantu anak melihat gambaran yang lebih besar dan menarik kesimpulan mengenainya.
4. Mengubah cara pandang
Cara mengatasi gangguan bipolar pada anak bisa Anda lakukan dengan mengubah cara berpikir, misalnya dengan melihat kondisi anak sebagai sesuatu yang dapat diatasi secara medis. Sangat penting untuk mengingat bahwa anak mengalami kelainan otak, yang disebabkan oleh kimia dalam otak mengendalikan kemarahan mereka. Hal tersebut tidak akan menghalangi Anda untuk menerapkan batasan kepada anak, khususnya ketika ada anak lain di dalam rumah tanpa gejala bipolar dan memerlukan teknik pengasuhan yang berbeda.
5. Ikuti jadwal berobat
Amarah pada anak yang memiliki gangguan bipolar sebenarnya lebih dekat kepada masalah kejang – kejang daripada peristiwa emosional, dan beberapa lembaga sedang meneliti apakah keduanya benar berhubungan. Sementara itu, gejala dari gangguan bipolar ini biasanya dapat diobati secara efektif dengan pengobatan anti kejang atau obat – obatan penstabil mood sebagai usaha melakukan cara menyembuhkan bipolar disorder. Pengobatan dapat menyeimbangkan kimia di otak yang mengontrol emosi dan menstabilkan sang anak.
6. Mengawasi dosis pengobatan
Obat – obatan penstabil mood bisa memulihkan kondisi otak ke tingkat yang lebih normal, mengurangi kelebihan zat kimia otak yang berlebihan dan menyebabkan kemarahan anak. Namun terkadang memerlukan beberapa kali percobaan untuk menemukan dosis yang tepat agar dapat menstabilkan anak dengan sukses, dan untuk itu Anda perlu menyimpan catatan mood dan perilaku anak dengan akurat agar dapat mengkomunikasikannya kepada petugas kesehatan profesional yang menangani anak.
7. Mewaspadai efek samping pengobatan
Kebanyakan obat yang dilakukan untuk gangguan bipolar pada aslinya hanya dicoba pada orang dewasa dan hanya beberapa yang memiliki catatan pernah diuji cobakan kepada anak dan remaja. Anak – anak lebih rentan mengalami efek samping dari beberapa pengobatan ini, seperti kenaikan berat badan dan perubahan pada gula darah atau kolesterol. Beberapa pengobatan bahkan diperingatkan oleh FDA dapat menyebabkan resiko bunuh diri pada anak, remaja dan dewasa muda hingga usia 24 tahun. Tanyakan kepada petugas kesehatan gejala apa yang harus diwaspadai.
8. Bicara dengan guru di sekolah
Pada beberapa kasus, seorang anak bipolar mungkin memerlukan perlakuan khusus di sekolah. Ia mungkin memerlukan waktu istirahat ekstra atau pekerjaan rumah yang lebih sedikit ketika sedang mengalami masa – masa sulit. Buatlah perjanjian dengan guru anak atau kepala sekolah. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin akan perlu membawa anak jauh dari sekolah untuk sementara waktu, paling tidak sampai gejala bipolarnya menjadi stabil.
9. Mempertahankan rutinitas setiap hari
Cara mengatasi gangguan bipolar pada anak bisa dilakukan dengan mempertahankan rutinitas yang sama setiap harinya. Anak bipolar dapat mendapatkan keuntungan dari jadwal sehari – harinya. Bantu mereka untuk bangun, sarapan, berolahraga, dan pergi tidur malam pada waktu yang sama setiap harinya agar dapat melakukan cara mengatasi bipolar disorder dengan baik.
10. Mempertimbangkan terapi keluarga
Terapi yang difokuskan kepada keluarga dan terapi individu dirancang untuk anak dan bisa membantu mengontrol kemarahan anak yang mengalami gangguan bipolar. Terapi ini akan membantu anak untuk menoleransi rasa frustrasi dan mengekspresikan pikiran serta perasaan mengenai kemarahan dengan cara yang lebih tidak mengganggu dan merusak. Sesi terapi keluarga juga dapat mengajarkan orang tua bagaimana cara menerapkan teknik di rumah sebagai cara mengatasi gangguan bipolar pada anak, yang dapat mendorong perilaku positif dan mengurangi frekuensi ledakan amarah anak.
11. Tanggapi situasi dengan serius
Tidak ada orang tua yang ingin berpikir mengenai anak mereka dapat melukai dirinya sendiri. Tapi sayangnya hal tersebut dapat saja terjadi, bahkan walaupun anak – anak masih sangat kecil. Jadi jika anak mulai mengekspresikan keinginan untuk mengakhiri hidupnya atau berperilaku yang mengancam nyawa, jangan mengabaikannya. Singkirkan semua senjata atau peralatan yang berbahaya, bahkan obat – obatan dan cari pertolongan untuk cara mengatasi gangguan bipolar pada anak segera. Ketahui mengenai karakteristik gangguan mood dan teori psikologis tentang gangguan mood pada manusia.
12. Mengontrol stress
Ledakan amarah pada anak bipolar seringkali dipicu oleh stress, dan mereka kerap mengalami perubahan mood yang cepat daripada orang dewasa yang juga mengalami gangguan bipolar. Perubahan mood ini seringkali terwujud dalam episode amarah dan tantrum yang hebat. Sangat penting bagi orang tua untuk mengontrol stress dalam diri mereka sendiri yang dapat menular kepada anaknya. Lebih baik lagi, libatkan anak untuk melakukan strategi memusatkan perhatian bersama, seperti melakukan yoga dan meditasi.
13. Menanamkan dan menetapkan batasan
Sangat penting juga bagi orang tua untuk mendirikan batasan dan konsekuensi bagi perilaku tidak patut anak bipolar dan menetapkan pendirian pada batasan tersebut. Dengan membiarkan anak memanipulasi orang tua atau menetapkan aturan sendiri hanya karena itu lebih mudah dan tidak membuat stress, orang tua sebenarnya merugikan anak ketika mereka tumbuh menjadi orang dewasa kelak. Anak bipolar akan mendapat keuntungan dari orang tua yang kuat namun penuh kasih sayang yang tidak membiarkan anak berperilaku semaunya karena tidak pernah mendapatkan konsekuensi yang konsisten.
14. Beri konsekuensi dan bukan hukuman
Cara mengatasi gangguan bipolar pada anak tidak dapat dilakukan melakui hukuman. Mereka harus diperlakukan melalui pengajaran dengan sikap yang tenang, bahwa ada beberapa konsekuensi untuk perilaku tertentu. Bicarakan dengan anak mengenai peraturan yang tidak dapat dilanggar walaupun mereka mengalami masalah dengan otaknya. Jelaskan apa saja konsekuensinya sehingga anak tahu apa yang akan terjadi. Tunggu hingga anak stabil dan tenang untuk memberikan konsekuensi tersebut, sampaikan dengan bahasa yang baik dan halus.
15. Memperkuat perilaku positif
Orang tua membantu anak untuk mempertahankan perilaku yang positif hingga pada tahap ketika mereka memberi penghargaan terhadap setiap perilaku baik dan perilaku yang masuk akal. Orang tua akan membantu memperkuat perkembangan karakter anak setiap kali mereka memberi apresiasi ketika anak mampu mengikuti batasan di sekitar emosinya sendiri, dan jika mereka tetap pada konsekuensi yang diberikan, maka beri anak pujian karena telah melakukan pekerjaan yang baik dan tunjukkan bahwa Anda menghargai usaha mereka untuk bersikap baik.
Cara mengatasi gangguan bipolar pada anak terpenting bagi orang tua adalah dengan mendengarkan suara hati serta mempertahankan pikiran yang logis, namun tetap menangani situasi dengan serius. Lakukan apa yang diperlukan untuk tetap berpikiran jernih dan jangan lupa juga untuk membangun komunikasi dengan anggota keluarga lain, terutama anak lain yang tidak mengalami gangguan yang sama dengan saudaranya. Anak lain terutama akan merasa bingung dan diperlakukan berbeda, namun dengan komunikasi yang baik maka ia pun akan tumbuh dengan normal, dengan perlakuan yang seadil – adilnya yang diberikan oleh orang tua terhadap setiap anak sesuai kebutuhan mereka.