Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » 17 Cara Meredam Emosi Menurut Psikologi

17 Cara Meredam Emosi Menurut Psikologi

by Tiffany

Jenis Emosi sangatlah banyak, mengingat manusia memiliki otak yang kompleks dan pemikiran yang berbeda dengan makhluk hidup lain karena manusia dibekali akal dan juga perasaan yang lebih tajam dan cenderung perasaan tersebut bukan hanya terpuaskan saja namun lainnya.

Salah satunya adalah marah, dimana emosi manusia yang satu ini memang terkadang berlebihan karena manusia seringkali sulit untuk mengendalikan diri.  Mungkin sering anda dengar orang-orang berbicara “kasihanilah orang-orang ” . Mulai sekarang anda harus dapat memulai untuk mengasihani orang-orang yang memarahi anda dan berdoa agar mereka diberi kesabaran, karena faktanya kita sendiri sulit mengendalikan diri ketika emosi.

Kemampuan setiap orang untuk mengatasi amarahpun berbeda-beda, tergantung dari lingkungan dan bagaimana pribadi orang tersebut terbentuk, terkadang tidak dipungkiri bahwa tingkat pendidikan seseorang juga berdampak besar kepada kemampuan mengatur amarah. Namun itu tidak pernah menjadi parameter pasti sebuah ilmu, karena seringkali ada juga orang yang tidak berpendidikan lebih pandai mengatur emosi. Nah dalam artikel ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara mengendalikan emosi yang baik atau meredam emosi yang baik. Apa saja ?

1. Menenangkan Diri

Jika dilihat dari perspektof manajemen marah, marah dapat dikatakan sebagai siklus agresi yang mana terdiri dari eskalasi, eksplosi, serta pasca eksplosi. Oleh sebab itu, saat anda merasa emosi atau marah maka cobalah untuk menenangkan diri agar siklus agresi yang anda miliki tidak berantakan.

Dengan mencoba berpikiran tenang, maka anda bisa mencoba untuk berpikir logis serta mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada. Untuk menenangkan diri, anda bisa melakuka beberapa cara seperti menarik napas dalam-dalam, menghitung mundur perlahan untuk menurunkan emosi perlahan, serta cobalah untuk mengalihkan perhatian. (baca juga: Ciri-Ciri Wanita Psikopat)

2. Belajar Toleransi

Tentu anda tidak tahu bahwa apa yang terjadi oleh orang lain dimana orang lain sering memberikan kesan buruk yang seringkali sembarangan diucapkan atau sembarangan dituduh. Sama seperti orang lain atau mungkin saja anda sendiri yang terkadang seringkali terpancing emosi. Karena ukuran masalah dari hal sepele hingga besar. Mulai saat ini, anda harus belajar bertoleransi menghadapi orang-orang yang menyebalkan terutama yang memancing amarah anda dan seringkali kesulitan.

3. Lakukan Meditasi Khusus

Meditasi menjadi salah satu tips lainnya untuk menahan emosi yang sedang meledak-ledak di dalam diri anda. Dengan melakukan meditasi, akan membuat diri anda lebih terkontrol. Anda bisa mengendalikan hasrat-hasrat negatif yang ada di dalam diri. Cobalah untuk melakukan meditasi secara rutin di pagi hari ataupun sebelum tidur, sehingga anda bisa lebih mudah mengontrol emosi dan amarah di dalam diri anda.

Anda dapat melakukan meditasi secara sederhana, cukup dengan duduk ataupun membaringkan badan dengan bersantai, atur nafas, dan cobalah untuk merasakan yang terjadi pada tubuh anda secara keseluruhan. Anda bisa mencoba untuk memutar alunan musik yang lembut yang membantu proses relaksasi.

4. Ungkapkan Marah Secara Asertif

Orang-orang asertif biasanya akan mengungkapkan marah dan emosi yang dipendamnya secara jujur, tepat, namun tidak melukai hati orang lainnya. Menurut Galassi, orang asertif dapat mengekspresikan perasaan yang sebenarnya, mengungkap pendapat pribadi, dan tidak membiarkan orang lain bisa mengambil keuntungan darinya. Namun disaat yang bersamaan, mereka juga akan mempertimbangkan perasaan orang lain. Perilaku seperti ini tentu saja akan menguntungkan untuk anda serta tidak merugikan orang lain. Berperilaku asertif bisa membuat individu berkomunikasi dengan baik serta menjalin hubungan sehat dengan orang lain.

5. Konsentrasi pada Hal Positif

Saat hati sedang dibakar oleh panasnya emosi anda tentu masih bisa berpikir kan meskipun tidak sejernih ketika sedang tidak marah. Anda bisa mengalihkan pemikiran ke hal yang lebih positif. Dimana anda bisa memikirkan hal lain sebelum amarah meluap akan menekan emosi anda sampai batas terendah. Beberapa orang hanya cukup berdiam diri lalu memusatkan perhatian pada sesuatu (yang baik) saat menghadapi konflik yang membara.

Saat dibangku sekolah anda diajari untuk menghafal maka saat seperti ini anda dianjurkan untuk melupkan hal-hal yang kurang menyenangkan itu dan ini sebenarnya baik untuk dibiasakan pada anak-anak. Mengingat hal yang marah itu wajar, dengan tujuan menenangkan pikiran. Mengingat-ingat keburukan di masa lalu akan menuntun kita kepada kepahitan yang tidak pernah berakhir.

6. Gunakan Humor

Memang bercanda disaat yang salah hanya akan memicu berbagai permasalahan semakin menjadi-jadi. Namun tahukah anda bahwa Humor ringan dapat membantu mengatasi ketegangan. Jangan gunakan sarkasme karena bagaimanapun bisa melukai perasaan orang lain dan membuat hal-hal buruk terjadi dan justru menjadikan permasalahan baru menjadi muncul kembali. Gunakan humor seperlunya dan juga semampu anda untuk mengatasi amarah.

7. Olah Fisik

Aktivitas fisik dapat memberikan manfaat positif untuk emosi. Karena beberapa orang seringkali merendahkan atau mengaggap bahwa olah fisik tidak akan memberikan efek atau dampak apapun terutama pada wanita yang malas berolahraga.  Jika Anda merasa kemarahan anda meningkat, pergilah ke luar rumah untuk jalan cepat atau lari dan bakar kalori anda sampai terasa lelah. Karena jika anda sudah lelah oleh aktivitas fisik tidak akan ada lagi keinginan untuk bisa marah.

Baca juga:

8. Membaca

Membaca bisa menjadi solusi alternatif bagi anda untuk menahan emosi yang sedang melupa-luap. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mengalihkan diri pada hal-hal yang positif akan sangat membantu meredakan emosi, salah satunya dengan membaca. Tentu saja bacalah buku-buku yang berisikan tentang komedi, kisah lucu, motivasi dan lainnya yang membuat pikiran anda jauh lebih tenang.

9. Introspeksi

Introspeksi merupakan sikap dewasa yang jarang bisa dilakukan oleh orang lain. Jika menyalahkan orang lain sudah jelas anda bukanlah orang yang bisa membuka fikiran dan menilai diri sendiri sehingga anda tidak bisa emosi dan menuduh atau meluapkan marah pada orang lain. Dengan cara mengintropeksi diri sendiri tidak akan terlalu sulit daripada mengkoreksi kesalahan orang lain yang hanya akan membuat anda lebih emosi, sehingga luangkan waktu untuk emosi.

10. Meditasi

Siapa sangka meditasi akan membuat anda lebih bisa mengontrol diri , karena meditasi dapat mengendalikan hasrat negatif yang ada dalam diri. Bermeditasi, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Sekarang ini banyak orang yang memiliki waktu untuk cukup meditasi dan menjadikan meditasi sebagai salah satu hal yang bisa menenangkan jiwa meskipun mereka tidak sedang dalam kondisi  marah atau kesal. Anda dapat melakukan rutinitas meditasi mulai sekarang saat pagi atau sebelum tidur, meditasi dapat anda coba dan lakukan secara rutin.

11. Curhat

Curhat adalah ajang yang sangat penting, namun anda lebih baik curhat ke orang yang tepat, tidak mungkin kan anda di olok-olok teman karena curhat ini-itu salah. Cobalah curhat ke orang yang tepat yang akan dapat memberi solusi terbaik, jika masalah yang anda hadapi sangat berat, anda dapat gunakan jasa psikiater untuk mencari solusi terbaik.

12. Timeout Diri

Menghitung sampai 10 bukan hanya untuk anak-anak tapi juga untuk orang dewasa, bahkan terkadang anak-anak lebih paham dan mudah diatur. Sebelum bereaksi terhadap situasi tegang, mengambil beberapa saat untuk bernapas dalam-dalam dan menghitung sampai 10 dapat membantu meredakan emosi Anda. Alur dan detak jantung bisa lebih teratur dan nafas lebih baik. Jika perlu, menyingkir dari orang atau situasi sampai frustrasi Anda berkurang sedikit, ada yang bilang mengalah lebih baik dibanding anda harus menghadapi hal yang salah.

13. Kerjakan Hobi Lain

Setiap orang memiliki hobi sendiri yang berbeda satu-sama lain. Tekuni itu kawan untuk meredam dan menahan emosi dalam hati. Kegemaran ini banyak macamnya tergantung dari kebiasaan anda selama ini. Biasanya hobi bisa memberikan kesenangan tersendiri, maka kenapa tidak beralih ke hobi saja. Daripada membuang waktu dengan rasa marah saja. Hal lain lagi adalah mengerjakan hobi siapa tahu bisa mendapatkan keuntungan.

14. Menulis

Proses menulis membutuhkan konsentrasi tinggi. Tidak perlu rumit. Saya biasanya menulis puisi pendek yang menceritakan keadaan yang sedang berlangsung. Tulisan panjang juga tidak masalah, asalkan anda mampu. Biasanya juga dengan menulis perasaan yang terpendam bisa langsung tersampaikan dengan baik.

15. Mencari Udara Segar

Meninggalkan situasi dan orang-orang yang mengundangataupun mereka yang memancing emosi negatif mungkin cara yang ampun dan tepat untuk bisa meredakan emosi yang meledak-ledak. Jarang bukan mendapatkan suasana segar ketika sedang pusing. Kapanlagi ? jangan menunggu marah anda baru bisa menikmati udara segar. Tarik napas dalam-dalam lalu buang keluar. Ini juga mampu membuat pikiran anda lebih jernih sehingga dapat mengambil tindakan cerdas untuk mengatasinya.

16. Berpikir

Mungkin cara ini paling sulit dilakukan, namun siapa tahu anda bisa melakukannya. Dimana anda dalam kondisi “panas”, sangat mudah untuk mengatakan sesuatu yang nantinya justru membuat Anda menyesal atau membuat anda berpikir bahwa anda memilih keputusan yang justru salah. Pikirkan sebelum berkata apa pun dan membiarkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama, terkadang banyak orang yang menyesal di akhir.

17. Belajar Menahan Emosi

Emosi yang diluapkan tak melulu bagus atau baik. Tidak ada salahnya anda untuk belajar mengenai emosi marah. Menurut Goleman, emosi marah meurpakan sebuah kemampuan dalam mengenali perasaan marah sehingga saat perasaan marah tersebut datang, maka seseorang tidak akan dikuasai oleh emosi atau amarah yang ada.

Demikian penjelasan terkait apa saja cara – cara meredam emosi menurut psikologi agar mampu menyeimbangkan kondisi psikis dalam kondisi stabil.

You may also like