Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 12 Terapi Humanistik Dalam Psikologi Klinis

12 Terapi Humanistik Dalam Psikologi Klinis

by Derina Asta

Terapi humanistik merupakan sebuah aliran yang terdapat di dalam psikologi yang mucul sebagai reaksi dari behaviorsme dan psikoanalisis yang secara tidak langsung dapat memberikan perhatian di dalam pendekatan humanistik dalam psikologi sosial juga konteks di dalam perkembangan teori psikologis klinis. Di dalam humanistik manusia merupakan suatu ketunggalan yang dasarnya aktif, yang memiliki tujuan dan memiliki harga diri yang di dalamnya dilakukan analisis terhadap fungsi jiwa dalam psikologis manusia sebagai suatu kesatuan yang utuh yang merupaan sebuah pandangan holistik.

Selain dari sudut pandang holistik, manusia juga seharusnya dipandang melalui penghargaan yang diperoleh dari dirinya sendiri, untuk itulah psikologi seharusnya memiliki topik-topik yang di dalamnya terdapat behaviorisme dan juga psikonalisis contohnya seperti

  • aktualisasi diri
  • cinta
  • kreatifitas
  • pertumbuhan
  • rasa humor
  • makna
  • kebencian
  • agresifitas
  • kemandirian
  • tanggung jawab

Pada tahapan di dalam tangga hierarki di dalam motivasi yang berasal abraham maslow memang merupakan sebuh aktualisasi diri, menurut teori kebutuhan maslow yang mengatakan manusia sangat berusaha keras terhadap kepuasan dan juga kebutuhan yang mendasarinya.

Pada tingkat fisiologis bisa di contohkan seperti makan, minuman dan juga pakaian dan juga merupakan sebuah keamanan, dan yang ketiga yaitu cinta dan yang keempat harga diri serta aktualisasi diri, maslow juga mengatakan mengenai penjelasannya pada kepribadian manusa, teori lain juga mengatakan terhadap studi kasus klinis mengenai sebuah kepribadian yang sehat.

Dalam teorinya ini maslow juga mengkaji dengan sangat serius terhadap gagasan konteporernya yang memiliki kesehatan mental.

Contoh karakteristik manusia yang mengaktualisasi dirinya:

  • kesadaran dan penerimaan terhadap dirinya sendiri
  • keterbukaan dan spontanitas
  • kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi
  • kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa tergantung terlalu banyak pada orang lain
  • mempunyai selera humor yang baik
  • kecenderungan untuk pengalaman puncak yang memuaskan secara spiritual dan juga emosional.

Psikologis klinis merupakan sebuah ilmu cabang psikologi yang mendalami penilaian serta perawatan penyakit jiwa, perilaku abnormal, masalah psikiatris yang di dalamnya menggabungkan keilmiahan dari psikologi dengan penanganan masalah yang terjadi pada manusia.

Di dalam psikologi klinis terdapat proses humanistik yang berfokus kepada diri manusia, keadaan psikologis sosialnya di dalam pendekatan ini tentunya mengutamakan sifat pemahaman dasar manusia, diantara terapi humanistik dalam psikologi klinis yaitu:

  1. Kesadaran diri

Di dalam kehidupan tentunya manusia memiliki sebuah kesanggupan terhadap penyadaran dirinya sendri, di dalam suatu kesanggupan tersebut memanglah sangat unik dan juga nyata yang memungkinkan manusia dapat berfikir dan juga memutuskan sesuatu.

Alternatif diantara kesadaran tersebut diantaranya memutuskan sebuah kebebasan di dalam aspek esensial pada manusia.

  1. Kebebasan memiliki tanggung jawab dan juga kecemasan

Pada dasarnya manusia memilki kesadaran atas kebebasan juga tanggung jawab yang dapat memunculkan sebuah kecemasan yang menjadi bagian dari diri manusia itu sendiri, kecemasan ekstensial bisa mengakibatkan pada keterbatasannya yang tak terhindarkan untuk mati.

Penyebabnya sendiri yaitu kesasaran yang dihadapkan individu terhadap kenyataan bahwa manusia tersebut memiliki keterbatasan waktu dalam mengaktualisasikan  dirinya.

  1. Penciptaan makna

Di dalam diri manusia yang mengartikan bahwa manusia tersebut menentukan tujuan hidup dan juga penciptaan nilai-nilai yang memberikan makna bagi kehidupan di dalam kesendirian

Meskipun pada dasarnya sendirian, manusia  memiliki kebutuhan di dalam hubungan dengan sesamanya melalui cara yang bermakna, manusia juga perlu berusaha untuk mengaktualisasikan diri di dalam potensi yang dimilikinya sama dengan taraf tertentu.

  1. Berusaha untuk mendapatkan identias diri

Bagian dari langkah terpenting yaitu dimana manusia mau dan mampu memulai meneliti bagaimana cara setelah kehilangan identitas yang dimilikinya, dari proses terapi tersebut memang sangat dikhawatirkan oleh klien karena telah memberikan kebebasan kepada orang lain di dalam hubungan terapi yang terpaksa menerima kembali dirinya.

  1. Pencarian makna di dalam implikasi konseling

Dengan melalui hubungannya dengan konsep ketidak bermaknaan yang diperoleh melalui sebuah kesalahan eksistensial, merupakan sebuah perasaan yang tumbuh dari perasaan ketidak sempurnaan atau juga kesadaran pada tindakan dan juga potensi tertentu yang dimiliki.

Pada beban kesalahan yang di dalamnya tidak dipandang sebagai neurotik, di dalam  terapis eksistensial yang merupakan cara untuk mngtahui yang dipelajarinya.

  1. Kecemasan dimana sebagai kondisi di dalam kehidupan

Kecemasan juga merupakan sebuah materi dalam sebuah terapi produktif, apabila klien di dalam sebuah perjanjian tidak mempunyai kecemasan maka motivasi yang ada di dalam nya pun menjadi sangat rendah

Sehingga di dalam terapis dapat menolong klien mengenali bahwa bagaimana cara belajar dan juga bertanggung jawab terhadap keragu-raguan dan juga ketidakpastian.

  1. Keasadaran akan maut

Latihan di dalamnya dapat memobilisasikan agar dapat bersungguh sungguh dalam memantapkan waktu yang dimilikinya dalam peneriman kemungkinan bahwa bahwa keadaan yang merupakan sebaga mayat hidup dapat menggantikan kehidupan yang lebih bermakna.

  1. Kejujuran dan ketulusan dengan klien

Di dalam sebuah perjanjian yang dilakukan dengan klien, dibutuhkan kejujuran seta ketulusan yang harus dapat dijaga

Sebagai seorang pembantu klien tentu kita ingin membuat perjanjian kerjasama dapat berjalan dengan lancar serta tidak menimbulkan masalah di kedepannya, hindari rasa kecurangan merupakan suatu cara dalam menuju sebuah hubungan kerjsama yang baik.

  1. Kemampuan terhadap apa yang dirasakan klien

Di dalam menjalin sebuah kerjasama formal tentunya kita membutuhkan sebuah kemampuan untuk dapat merasakan keiginan sesuai yang diinginkan klien, dengan cara tersebut akan membuat klien menjadi nyaman untuk melakukan kerjasama sehingga dapat mempercayakan kita untuk selanjutnya

   10. Menerima klien apa adanya

Tidak membeda-bedakan serta menerima klien apa adanya juga merupaan suatu terapi humanistik di dalam psikologi klinis, melalui konsep humanistik kita dapat memberikan pengaruh yang baik untuk menjalin sebuah kerjasama kembali untuk kedepannya.

Karena yang namanya manusia itu tentunya tidak ada yang sempurna, apapun yang dilakukan klien dan masih dalam hal kewajaran diperlukan kemakluman diri kita sendiri.

  1. Memberikan kepuasan kepada klien

Di dalam teori humanistik juga mengatakan untuk dapat memahami keunikan dari potensi-potnsi yang dimiliki oleh manusia.

Untuk itu secara garis besar mmemberikan kepuasan terhadap hasil kerja kepada klien merupakan sebuah tangguang jawab  agar dapat lebih mengembangkan diri dan mengaktualisasi pekerjaan untuk kedepannya nanti.

  1. Mendorong klien memiliki pemahaman keunikan dirinya

Dari tujuan terapi humanistik yang diberikan merupakan pemindahan seseorang yang berasal dari seorang individu yang memiliki kekurangan motivasi dan juga tergantung pada dunia luar, untuk itu dengan memberikan kebahagian kepada klien dengan mendorong dirinya untuk lebih memhami keunikan dan juga potensi yang dimilikinya.

Demikian penjelasan terkait apa saja terapi humanistik dalam psikologi klinis yang biasa diterapkan dalam penerapan psikologi klinis di kehidupan sosial.

You may also like