Hello sobat semua yang selalu penulis rindukan, semoga sobat semua dalam keadaan baik – baik saja dan semoga selalu senatiasa berbahagia ya sobat, sama seperti penulis yang selalu setia menemani sobat semua dalam artikel yang tentunya menarik serta bisa menambah wawasan serta menambah informasi anda mengani berbagai hal.
Penulis juga berharap kebiasaan sobat dalam membaca bisa anda warisakan ke genarasi penerus anda ya sobat, karena seperti yang sudah kita ketahui bersama, kebiasaan membaca ini adalah salah satu kebiasaan baik yang sudah selayaknya kita wariskan. Setuju ya sobat.
Oke sobat semua, tidak jauh berbeda dari artikel yang sebelumnya, pada kesempatan kali ini, kita masih akan membahas mengenai psikologi. Karena seperti yang sudah penulis utarakan dalam artikel sebelumnya psikologi ini sangatlah erat kaitannya dalam kehidupan kita dan tentunya mencakup hampir semua aspek dalam kehidupan kita.
Adapun psikologi tersebut adalah sesuatu yang memang bersifat abstrak ya sobat, namun hasinya atau dinamakan bisa kita lihat secara nyata dalam kehidupan kita. Dikatakan sebagai sesuatu yang bersifat abstrak karena memang psikologi ini merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari atau meneliti tentang kejiwaan, mental, sikap, perilaku setiap individu serta hubugannya dengan lingkungan sosialnya.
Nah sobat semua, pada kesempatan kali ini yang menjadi tema atau pembahasan utama kita adalah mengenai tahap perkembangan bahasa pada anak. Adapun perkembangan tersebut merupakan suatu perubahan dari masa ke masa yang berlangsung seumur hidup dan tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, seperti faktor biologis, kognitif dan juga emosional.
Nah sobat semua, yang memang belum terlalu paham akan tahap perkembangan bahasa pada anak tersebut, ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini, karena pada kesempatan kali ini penulis akan mengulasnya secara lengkap buat sobat semua. Yuk sobat, langusng saja kita simak ulasan berikut ini.
Seperti yang sudah kita kjetahui bersama, manusia berinteraksi satu dengan yang lainnya melalui komunikasi dalam bentuk bahasaa. Setuju ya sobat, adapun beberapa komuniksi yang dilakukan dengan menggunakan isyarat, namun seyogianya hal tersebut tidaklah bersifat umum.
Adapun komunikasi tersebut bisa dilakukan denagn cara verbal maupun non verbal. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi memerlukan tahap atau proses sesuai dengan perkembangan usia seorang anak. Bahasa merupakan bentuk atau simbolisasi dari suatu ide atau pemikiran yang ingin dikomunikasikan oleh oleh pengirim pesan dan akan diterima oleh penerima pesan tersebut.
Nah sobat semua, dalam tahapan atau proses dalam rangka menerima atau mengirimkan pesan tersebut tentunya memerlukan berbagai tahapan demi tahapan dalam kehidupan seseorang, sehingga terbentuklah komunikasi yang sempurna. Adapun tahap perkembangan bahasa pada anak yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tahap Reflexsive Vocalization
Tahap yang pertama adalah tahap reflexsive vocalization. Tahap ini terjadi pada saat seorang anak berusia 0 sampai dengan tiga minggu. Pada tahap ini, bayi akan mengeluarkan suara tangisan yang masih berupa refleks. Jadi bisa disimpulkan, pada saat bayi menangis bukan karena ia ingin menangis, namun hal tersebut ia lakukan tanpada disadarinya. (Baca juga mengenai peran kognisi dalam perkembangan bahasa)
2. Tahap Babling
Tahap yang kedua adalah tahap babling. Pada usia lebih dari tiga minggu , ketika bayi mersa lapar atau merasa tidak nyaman ia akna mengeluarkan suara tangisan. Berbeda dengan sebelumnya ya sobat, pada tahap ini bahasa yang digunakan oleh bayi adalah dengan mengeluarkan tangisnya yang dapat dibedakan dengan tangisan yang dikeluarkan oleh si bayi tersebut. (Baca juga mengenai peran bahasa indonesia dalam pendidikan karakter generasi muda)
3. Tahap Lalling
Tahap yang ketiga adalah tahap lalling. Diusia tiga minggu hingga 2 bulan, seorang bayi akan mengeluarkan suara – suara namun kita sebagai orang yang mendengarnya tidak akan mengerti apa yang disampaikan atau dimaksud oleh si dedek bayi.
Pada tahap ini juga sobat, seorang bayi sudah mulai bisa mendengar pada usia 2 sampai dengan 6 bulan, sehingga ia mulai dapat mengucapkan kata dengan suku kata yang di ulang – ulang. Misalnya pa pa atau ma ma. Sobat semua yang sudah mempunya akan tentunya sudah mengerti hal ini dan sudah pernah merasaknnya ya sobat. (Baca juga mengenai pendekatan psikologi dalam belajar bahasa)
4. Tahap Echolalia
Tahap yang keempat adalah tahap echolalia. Pada tahap ini sobat, yaitu saat bayi menginjak usia 10 bulan ia kana mulai meniru suara – suara yang ia dengarkan dari lingkungan sekitarnya. Selain itu sobat, pada tahap ini juga seorang anak sudah bisa menggunakan ekspresi wajah atau isyarat tangan ketika ingin meminta sesuatu. (Baca juga mengenai perkembangan bahasa anak usia dini)
5. Tahap True Speech
Tahap yang terakhir adalah tahap true speech. Tahap ini adalah tahap dimana seorang anak sudah bisa berbicara dengan benar. Sehingga bahasa yang disampiakannnya sudah dimengerti oleh siapa saja yang mendengarnya. Saat usia seorang ana sudah 18 bulan , atau yang biasa disebut dengan batita.
Setelah melewai masa ini, mulai dari usia 24 bulan, seorang anak yang normal sudah bisa berbicara dengan nada dan irama yang jelas, dan hal ini akan berlangsung menjadi lebih sempurna lagi pada saat usainya semakin bertambah. (Baca juga mengenai bahasa tubuh pria introvert jatuh cinta)
Nah sobat semua itulah tahapan perkembangan bahasa pada anak yang bisa ia ucapkan melalu komunikasi dalam berbicara kepada orang yang ada disekitarnya. Hanya sebagai tambahan informasi saja nih sobat, perkembangan bicara anak tergantung kepada tumbuh kembang ucapan ( plafalan ) anak tersebut.
Di dalam pembelajaran bicara atau penggunaan bahasa tersebut, peranan orang tua sangatlah penting dan merupakan suatu syarat yang mutlak dalam menunjang atau merangsang agar seorang anak bisa dengan cepat bisa bebicara.
Karena tanpa adanya bantuan orang tua atau orang dewasa seorang anak tidak akan bisa berbicara atau mengeluarkan celotehannya. Karena apabila seorang anak sering diajak ngomong sekalipun belum bisa mengucapkannya, anak tersebut bisa terangsang otaknya untuk mengucapkan kata – kata seperti yang orang tuanya katakan.
Sekian informasi yang bisa penulis share mengenai tahap perkembangan bahasa pada anak pada kesempatan kali ini. Terima kasih buat sobat semua yang sudah berkunjung ke artikel ini. sampai ketemu diartikel selnajutnya. Salam psikologi dan salam hangat selalu dari penulis.