Home » Psikologi Remaja » Tahap Perkembangan Psikososial Pada Remaja yang Wajib Diketahui

Tahap Perkembangan Psikososial Pada Remaja yang Wajib Diketahui

by Arby Suharyanto

Masih membahas seputar dunia psikologi nih sobat, penulis berharap sobat semua masih tetap setia menyimak ulasan demi ulasan yang sudah penulis sediakan buat sobat semua melalui artikel yang selalu penulis sajikan buat sobat semua.

Penulis juga berharap kebiasaan membaca ini bisa anda teruskan dan tularkan kepada generasi penerus anda serta orang –  orang yang ada di sekitar anda ya sobat. Karena seperti kata pepatah mengatakan “ semakian banyak baca semakin banyak tahu “ setuju ya sobat.

Oke sobat semua, adapun pembahasan mengenai psikologi yang akan kita bahas dalam artikel kali ini adalah mengenai tahap perkembangan psikososial pada remaja. Nah sobat semua yang memang masih berusia remaja atau sobat yang mempunyai anak remaja ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini, karena pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskannya secara rinci untuk anda semua. Yuk sobat, mari langsung saja kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang dimulai dengan perubahan biologis pada masa puberitas dan diakhiri dengan masuknya atau dimulainya seseorang dalam tahap kedewasaan. Untuk waktu yang lama, remaja dimaknai dengan masa transisi, yang tidak lebih dari masa selintas menuju kedewasaan, yaitu masa yang ditandai dengan instabilitas dan kesesahan.

Meskipun remaja bermasalah, hal tersebut tidak bisa dianggap mewakili kelompok usia remaja tersebut secara keseluruhan, dimana pada saat yang bersamaan remaja dipandang sebaagi periode emosi yang tidak stabil dan terganggu serta bisa dianggap sebagai masa pemberontakan.

Saat ini, dengan pengetahuan ilmiah pada proses perkembangan psikososial remaja, masa remaja secara luas dipandang sebagai periode pertumbuhan yag bersemangat, dan kemajuan yang personal yang pesat. Pertumbuhan tersebut bukan secara murni terdiri dari aspek puberitas dan biologis, tetapi juga perubahan mental dan sosial yang membentuk kepribadiannya nanti pada masa dewasa.

Nah sobat semua, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah tahap perkembangan psikososial pada remaja. Yuk sobat mari kita simak dengan seksama ulasan berikut ini.

Perkembangan Psikososial Remaja Tahap Awal ( 10 –   14 Tahun )

Pada tahap ini adapun perkembangan psikososial remaja tahap awal ini terdiri atas :

1. Tahap perkembangan

Tahap perkembangan yang dimaksud dalam hal ini adalah sebagai berikut :

  • Merasa cemas terhadap penampilan atau fisik.
  • Adanya perubahan hormonal.
  • Adanya perubahan perilaku dan pemberontakan.
  • Adanya perasaan membutuhkan keadilan, dan cenderung lebih serig menuntut jika ia merasa dipelakukan tidak adil. (Baca juga mengenai cara mengatasi insomnia pada remaja)

2. Dampak / Pengaruh Terhadap Anak

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Kesadaran diri seorang anak akan meningkat ( self consciousness ).
  • Perubahan fisik, wajah seorang anak yang tadinya mulus dan bersoh ditanda dengan adanya atau muncunya jerawat, atau pertumbuhan kumis pada anak laki –  laki serta adanya jangkung yang menonjol di lehernya.
  • Bersikap lebih kasar.
  • Menuntut lebih banyak dari yang seharusnya.
  • Menuntut untuk lebih sama dengan teman sebayanya. (Baca juga mengenai pengaruh lingkungan terhadap emosi remaja)

3. Dampak / Pengaruh Terhadap Orang Tua

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Orang tua merasa anaknya “ lebih fokus terhada dirinya sendiri “.
  • Orang tua harus meninjau pergaulan dari anaknya.
  • Orang tau harus lebih memberikan pengertian dan perhatian yang ekstra terhadap anaknya. (Baca juga mengenai pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja)

Perkembangan Psikososial Remaja Pertengahan ( 15 –  16 Tahun )

Pada tahap ini adapun perkembangan psikososial remaja pertengahan ini terdiri atas :

1. Tahap perkembangan

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Lebih mampu berkompromi.
  • Belajar berpikir secara independen dan membuat keputusan sendiri.
  • Merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru , mengujinya walaupun beresiko. (Baca juga mengenai proses perkembangan kognitif remaja)

2. Dampak Terhadap Anak

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Leboh tenang, sabar dan lebih ber toleransi.
  • Dapat menerima pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapatnya sendiri.
  • Cenderung merasa dirinya mampu akan sesuatu yang dihadapinnya. (Baca juga mengenai pengaruh egosentrisme terhadap remaja)

3. Efek Terhadap Orang Tua

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Adanya perasaan cemas yang dirasakan oleh orang tua terhdap perkembangan anaknya.
  • Orang tua lebih membatasi dan menetapkan aturan yang bisa atau yang tidak bisa. (Baca juga mengenai pengaruh film terhadap remaja)

Perkembangan Psikososial Remaja Tahap Akhir ( 17 – 19 Tahun )

Pada tahap ini adapun perkembangan psikososial remaja pertengahan ini terdiri atas :

1. Tahap Perkembangan

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Kepribadian seorang remaja lebih ideal.
  • Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan diantara keluarganya.
  • Lebih mampu membuat hubungan yang lebih stabil dengan lawan jenisnya.
  • Hampir siap untuk menjadi pribadi yang dewasa dan mandiri. (Baca juga mengenai pengaruh gaya hidup terhadap remaja)

2. Dampak Terhadap Anak

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Cenderung menggeluti masalah sosial atau politik , dan bisa juga menggeluti nilai – nilai agama bahkan bisa memutuskan untuk pindah agama.
  • Mempunyai pasangan hidup yang lebih serius terhadap lawan jenisnya, dan cenderung menghabiskan waktu dengannya.
  • Cenderung merasa pengalamannya berbeda dari orang tuanya.
  • Ada kecenderungan untuk hidup mandiri dan pisah rumah dari orang tuanya. (Baca juga mengenai pengaruh hedonisme terhadap remaja)

3. Efek Terhadap Orang Tua

Dampak / pengaruh pada tahap ini adalah meliputi :

  • Orang tua menjadi tegang dan cenderung stress karena penolakan agama yang dilakukan oleh anaknya.
  • Keinginan orang tua untuk melindungi anaknya bisa menjadi bentrokan karena anak merasa dirinya bisa hidup mandiri tanpa orang tuanya.
  • Orang tua mungkin masih memberikan dukungan finasial kepada anaknya karena dianggap belum terlalu mampu untuk berdiri sendiri.
  • Orang tua cenderung cemas terhadapa hubungan anaknya yang terlalu serius da terlalu dini. Biasanya orang tua akan merasa sekolah atau pekerjaan anaknya akan terbengkalai oleh hubungan tersebut.

Nah sobat semua, sekian informasi mengenai tahap perkembangan psikososial pada remaja yang bisa penulis share pada artikel kali ini. Terima kasih bagi sobat semua yang sudah berkunjung dan meluangkan waktu membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya dengan pembahasan yang lebih menarik ya sobat. Salam hangat selalu dari penulis.

You may also like