Secara umum, akhlak sama seperti budi pekerti, sopan santun, moralitas, atau etika (Firdaus). Sedangkan menurut istilah, akhlak merupakan sistem nilai yang digunakan untuk mengatur pola perilaku dan sikap manusia di dunia.
Ruang lingkup akhlak terdiri dari akhlak terhadap Allah, akhlak sesama manusia, dan akhlak pada lingkungan. Ketiga akhlak ini harus ditanamkan dalam jiwa yang menjadi kepribadian individu sehingga bisa diimplementasikan pada sikap dan perilaku di kehidupan sehari-hari tanpa dibuat-buat.
Dengan demikian, pembelajaran mengenai akhlak ini harus ditanamkan sejak dini dan terus dilanjutkan selama hidup. Berikut adalah cara untuk membentuk akhlak yang baik:
1. Memberi teladan yang selalu dilakukan
Dalam ilmu Psikologi, ada salah satu cara pembentukan perilaku dengan cara modelling. Modelling ini dilakukan dengan memberikan contoh secara terus-menerus agar individu dapat belajar, lalu menerapkannya sendiri. Sama halnya dengan memberi teladan yang lama-kelamaan dapat membentuk akhlak yang baik. Cara ini sangat efektif untuk diterapkan pada anak usia dini yang masih sangat mudah dibentuk perilakunya.
2. Menggunakan nilai dan budaya yang baik
Setiap keluarga pasti memiliki nilai dan budaya yang berbeda. Hal ini dapat mempengaruhi baik buruknya akhlak individu sebab keluarga adalah kelompok pertama yang ditemui ketika lahir ke dunia dan seharusnya dapat menjadi tempat yang aman untuk tumbuh kembang.
3. Rajin berbuat kebaikan
Berusaha konsisten dalam berbuat kebaikan dapat menumbuhkan akhlak yang baik pula. Tidak harus dengan uang atau barang, berbuat baik juga dapat berbentuk bantuan, saran, rekomendasi, empati, bahkan hanya dengan tersenyum juga bisa bernilai kebaikan.
4. Membiasakan menerapkan akhlak yang baik
Untuk memiliki akhlak yang baik, tidak bisa hanya dengan melakukannya di waktu atau tempat tertentu saja. Akhlak ditunjukkan dalam bentuk keseluruhan sikap dan perilaku individu. Pembiasaan secara berkelanjutan akan semakin meningkatkan akhlak yang baik.
5. Bergaul dengan orang yang berakhlak baik
Lingkungan adalah faktor yang bisa berpengaruh besar bagi akhlak individu. Apabila individu terus berbaur dengan orang-orang yang memiliki akhlak terpuji, sering melakukan kegiatan yang positif, mengingatkan ketika ada yang salah, dapat membawanya untuk ikut memiliki akhlak yang baik, begitu pula sebaliknya.
6. Mendengarkan nasihat
Sebagai manusia, wajar jika kita pernah berbuat salah atau dosa. Oleh karena itu, kita butuh orang lain yang dapat memberikan pengingat agar dapat kembali ke jalan yang benar. Ketika ada orang yang memberi nasihat atau kritik yang membangun, kita juga harus bisa menerima dan mengaplikasikannya dengan ikhlas sebab mau memperbaiki diri adalah tanda akhlak individu sudah baik.
7. Menanamkan rasa takut kepada Tuhan
Tuhan telah memerintahkan umat-Nya untuk tidak melakukan larangan yang sudah ditetapkan. Larangan yang ada juga tidak semata-mata dibuat untuk mempersulit dan justru larangan tersebut dapat membantu manusia untuk terhindar dari hal yang negatif. Menghindari perbuatan tercela karena takut terhadap Tuhan menunjukkan individu ingin memiliki akhlak yang baik sebab mau berusaha menaati perintah-Nya.
8. Memberikan penilaian terhadap perilaku
Penilaian di sini dapat bersifat positif maupun negatif tergantung sikap dan perilaku apa yang dilakukan oleh individu. Jika individu memiliki sikap terpuji, berperilaku yang baik, suka menolong, berikanlah apresiasi atau pujian agar akhlak tersebut terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Namun, jika individu melakukan sebaliknya, berikanlah nasihat, peringatan, atau balasan yang dapat membuat jera.
Akhlak adalah komponen penting yang pasti dimiliki oleh setiap manusia. Akan tetapi, manusia harusnya hidup dengan akhlak yang baik sehingga diperlukan niat dan motivasi yang kuat untuk terus belajar agar terhindar dari sikap dan perilaku yang menunjukkan akhlak tercela.