Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » Proses Interaksi Sosial dalam Kajian Psikologi

Proses Interaksi Sosial dalam Kajian Psikologi

by Derina Asta

Manusia merupakan mahluk social, dimana mahluk social merupakan individu yang perlu memiliki hubungan dengan manusia lainnya, sehingga dalam hal ini proses psikologi sosial dan interaksi social memang sangat penting dilakukan di tengah- tengah masyarakat.

Sebelum menjelaskan lebih jauh, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu interaksi social.

Sebenarnya interaksi social dapat di definisikan mengenai kehidupan dua orang atau lebih dimana orang tersebut hidup bersama-sama dan memiliki tujuan tertentu di dalam hidupnya.

Dimana setiap perilaku yang dapat memperhitungkan atau mencoba untuk mempengaruhi niat pribadi atau pengalaman masing- masing (baron, byrne & branscombe, 2008).

Setiap mahluk individu memang membutuhkan yang namanya hubungan social, bahkan dengan ada hubungan tersebut dapat terjalin interaksi social dimana dalam hal ini dapat membentuk struktur social yang terjadi, khususnya di masyarakat.

Sehingga kehidupan kita pun akan jauh lebih tertata dengan sesuatu hal yang berkaitan dengan norma dan juga hubungan interaksi satu sama lain.

Dalam hal ini juga yang membuka seseorang untuk lebih bisa menerima dan juga mengenal budaya lain, khususnya budaya luar, sehingga bisa lebih mengenal satu sama lain.

Di dalam sebuah aktivitas interaksi social terdapat sebuah kemungkinan yang harus dilakukan, agar di dalam kehidupan masyarakat terjadi yang namanya kemungkinan inerkasi social yang terjadi.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan penyesuaian tersbeut adalah bisa meleburkan keadaan di sekelilingnya baik itu di lingkungan maupun di dalam keadaan seorang individu tersebut.

Interaksi social memang terlihat sangat sederhana, namun dari hal tersebut tentu memiliki peranan yang sangat komplek, sehingga meskipun terlihat sederhana namun perilaku yang di dasarinya berhubungan dengan kegiatan psikologis.


Beberapa bentuk interaksi social di dalam sebuah masyarakat

1. Hubungan diantara manusia dengan manusia lainnya

Dalam hal ini ineteraksi social dpaat terjadi jika terjadinya hubungan yang serupa diantara manusia yang lainnya, dan manusia tersebut memiliki tujuan yang sekiranya sama.

Sehingga apapun tindakan yang dilakukannya dpaat saling mempengaruhi satu sama lainnya, dimana interaksi yang stau ini terjadi atas dasar ketidaksengajaan.

2. Hubungan diantara individu dengan kelompok

Dalam hal yang satu ini terdapat sebuah interaksi social dalam pengaruh kelompok dalam psikologi sosial. yang dapat beroprasi dengan beberapa kumpulan yang dapat membentuk suatu kelompok lainnya.

3. Hubungan diantara kelompok dengan kelompok

Interaksi sosial memang bisa terjadi dengan hubungan individu dengan individu dan juga dengan kelompok, namun hubungan antara kelompok dengan kelompok juga ternyata bisa terjadi.

Dimana dalam hal ini terjadi kegiatan bersama di dalam sebuah kehidupan.

4. Hubungan diantara individu dengan budaya

Saat seseorang memiliki hubungan interaksi social, dengan hungan social dialam sebuah emdia, mislakna media elektronik, dimana dengan hal tersebut bisa lebih diperkenalkan mengenai budaya lain.

Dan juga terjalinnya suatu komunikasi yang tepat, dna pertukaran budaya yang bisa terjadi pula, di sisi lain cara ini juga bisa membantu kita untuk bisa lebih memiliki proses timbal balik dari orang-orang yang ada di sekitar.

Di dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya tidak akan terlepas dengan yang amanya kegiatan social atau interaksi social.

Dari adanya hubungan tersbeut sebagai manusia memang butuh yang namanya menyesuaikan diri, sehingga bisa terjadi kecakapan-kecakapan dalam kepribadian individu, seorang sarjana psikologi woodworth menambahkan hubungan manusia dengan psikologi lingkungan:

  • Individu dapat bertentangan dengan lingkungan
  • Individu dapat menggunakan lingkungan
  • Individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan
  • Individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan

Perlu kita ketahui, di dalam interaksi social terdapat sebuah hubungan yang sangat dinamis.

Dimana dalam hal ini menyangkuteranan antara individu, dan juga diantara peranan kelompoknya, dimana dalam sebuah interkasi social terjadi sebuah interaksi yang berupa

5. Adanya kontak sosial

Kontak social memang sangat penting dan erat hubunganya dengans beuah peranan social, dimana hal ini berhubungan antara individu dengan individu, indiviu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Maka di dalamnya bisa saja terjadi hubungan atau kontak secara langsung, seperti misalnya hubungan antara surat kabar, kontak social, mellaui telepon dan hal lainnya juga.

6. Terdapat komuniksi yang sangat baik

Dalam hal ini terdapat perilaku hubungan kita dengan orang lain, dan juga mengenai hal-hal yang ingin kita sampaikan dengan orang tersebut, nah, adanya reaksi tersebut dalam psikologi komunikasi inilah yang bisa menimbulkan sebuah komunikasi diantara seseorang dengan orang lain.

Interaksi sosial terdapat ciri-ciri

  • Terdapat suatu dimensi waktu
  • Adanya komunikasi diantara pelaku
  • Pelaku nya lebih dari satu orang
  • Terjadinya tujuan mungkin sama atau bisa juga tidak diantara pelakunya.

Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Setelah kita menjelaskan secara detail, adapun hal hal atau faktor yang bisa saja mempengaruhi kehidupan interaksi social di masyarakat, diantaranya

1. Adanya faktor imitasi

Dalam hal ini merupakan suatu cara seseorang untuk meniru orang lain, faktor yang satu ini juga sudah dijelaskan oleh Gabriel tarde, dimana dia beranggapan bahwa pada kehidupan social tidak hanya ada faktor imitas saja, namun peran dari faktor imitasi ini memang tidaklah kecil.

Hal ini bisa kita buktikan dengan adanya anak-anak yang mempelajari bahasa.

Dan seakan-akan mereka mengulang bunyi atau kata untuk melatihnya berbicara lebih baik lagi.

2. Faktor sugesti

Dimana yang dimaksud dengan faktor sufesti ini adalah terdapat suatu pengaruh psikis, dalam hal ini bisa datang dari diri sendiri, tapi bisa juga datang dari diri orang lain.

Dan bisa juga diterima tanpa adanya kritik dari yang bersangkutan, mislanya saat kita merasakan bahwa kita sedang sakit, meskipun jika dilihat secara objek terlihat sehat- sehta saja, inilah yang bisa dinamakan dengan faktor sugesti.

3. Faktor identifikasi

Untuk faktor yang satu ini biasanya terdapat sebuah dorongan yang bisa menjadi identik, misalnya saja ketika kita menidentifikasi wajah anak laki-laki yang mirip dengan ayahnya, dan anak perempuan yang mirip dengan ibunya, karena hal ini bisa saja dilakukan secara tidak sadar.

Dan juga dilakukan dengan cara irrasional yaitu bisa berupa sebuah perasaan atau kecenderungan yang terdapat di dalam diri kita sendiri yang tidak bisa diperhitungkan secara baik dan juga secara rasional oleh diri kita.

You may also like