Home » Ilmu Psikologi » 6 Perbedaan Simpati dan Empati dalam Psikologi

6 Perbedaan Simpati dan Empati dalam Psikologi

by Arby Suharyanto

Sering banyak individu salah mengartikan makna simpati dalam psikologi dan empati dalam psikologi, hal ini dikarenakan kedua kata tersebut berurusan dengan emosi yang berkaitan dengan penderitaan dan perasaan. Ternyata meski memiliki asal bahasa yang sama.

Kedua kata ini memiliki perbedaan inti, simpati dalam psikologi menggambarkan perasan belas kasih dan sayang atas kejadian yang menimpa individu, sedangkan empati dalam psikologi dapat menempatkan diri pada posisi individu tersebut dan berbagi secara langsung kesedihan mereka tersebut.

Individu yang bersimpati dalam psikologi bisa diartikan sebagai individu yang berbagi keprihatinan dan belasungkawa namun mereka secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan langsung bagaimana perasaan mereka tentang kejadian tersebut. (Baca juga mengenai perbedaan perasaan dan emosi dalam psikologi)

Sedangkan empati dalam psikologi artinya satu perasaan dimana individu benar benar tahu perasaan dari suatu kejadian karena ia pernah berada dalam posisi itu. Simpelnya individu yang bersimpati dalam psikologi atas kehilangan individu yang dicintai, berarti ia merasa belas kasih dan prihatin atas kehilangan itu tanpa mengetahui pasti bagaimana rasanya kehilangan,

sedangkan berempati dalam psikologi berarti individu mengetahui perasaaan tersebut. Nah sobat, untuk memahaminya lebih lanjut, simak selengkapnya dalam ulasan berikut, Perbedaan Simpati dan Empati dalam Psikologi. (Baca juga mengenai perbedaan aspek dan dimensi dalam psikologi)

1. Simpati Berarti Merasakan, Empati Berarti Mendalami karena Pengalaman yang Sama

Simpati dalam ilmu psikologi berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu: pathos, yang berarti perasaan, dan kata awalan syn-, yang berarti bersama. Sehingga secara arti kata simpati dalam ilmu psikologi berarti merasakan bersama orang lain.

Jika sobat bersimpati dalam ilmu psikologi pada orang, sobat berbagi atau mengerti perasaan orang tersebut. Empati dalam ilmu psikologi juga berasal dari bahasa Yunani yaitu: pathos, yang berarti perasaan, dan kata awalan en-, yang berarti didalam. (Baca juga mengenai perbedaan motif dan motivasi dalam psikologi)

Sehingga arti kata empati dalam ilmu psikologi berarti mengerti perasaan atau pengalaman orang lain, dan merasakannya sesaat seakan – akan sobat sendiri yang merasakan.  Jika sobat berempati dalam ilmu psikologi pada orang lain, berarti sobat ikut merasakan kesedihan orang tersebut.

2. Simpati Berupa perasaan, Empati Memiliki Nilai Lebih

Dasar dari hubungan, baik simpati dalam ilmu psikologi ataupun empati dalam ilmu psikologi adalah perasaan, bagaimana mengakui dan mengerti perasaan atau keadaan orang lain yang sedang menderita. Baik simpati dalam ilmu psikologi (Baca juga mengenai perbedaan takut dan cemas dalam psikologi)

ataupun empati dalam ilmu psikologi berarti peduli terhadap orang lain, namun empati dalam ilmu psikologi memiliki nilai lebih, karena ikut merasakan “aku” di dalam “kamu”, benar – benar ikut merasakan kesedihan yang dialami, bukan sekedar mengerti kemudian menghibur.

3. Perbedaan Contoh Simpati dan Empati dalam Keseharian

Simpati dalam ilmu psikologi dan empati dalam ilmu psikologi tidak saling bertentangan, namun mereka juga tidak sama. Contohnya bagaimana individu yang kehilangan anaknya, karena sakit kemudian meninggal, tentu banyak individu yang dapat bersimpati dalam ilmu psikologi dan merasa kasihan terdahap kejadian tersebut, (Baca juga mengenai perbedaan sikap dan perilaku dalam psikologi)

namun mungkin hanya beberapa individu saja yang dapat merasakan kesedihannya bersama, yaitu individu yang pernah merasakan kejadian serupa. Atau mungkin kejadian individu yang mengalami kesulitan ekonomi dan kebangkrutan usaha.

Hampir semua individu akan merasa kasihan terhadap kejadian ini, namun hanya individu yang pernah merasakan hidup di kemiskinan, bangkrut dan hidup dalam kesulitan serupa yang benar – benar dapat berempati dalam ilmu psikologi.

4. Simpati dan Empati Sama Sama Berhubungan dengan Kemanusiaan

Kemampuan untuk bersimpati dalam ilmu psikologi dan berempati dalam ilmu psikologi merupakan salah satu tanda penting dalam kemanusiaan, bagaimana manusia yang satu ikut mengerti dan merasakan perasaan individu lain. Individu yang tidak dapat merasakan ini biasanya dikategorikan sebagai individu yang apatis, narsistik, sosiopat atau bahkan psikopat.

Bagaimana psikopat dapat menyiksa individu lain atau malah merasa senang diatas penderitaan individu lain. Pada beberapa kasus individu tidak bisa bersimpati dalam ilmu psikologi atau berempati dalam ilmu psikologi karena kurangnya pengetahuan atau pengalaman yang benar – benar berbeda, hal ini kadang bukan tindakan yang aneh. Seperti bagaimana individu yang biasa tinggal di daerah yang tidak ada internet, tidak dapat merasakan bagaimana gelisahnya individu kota ketika tidak menemukan akses internet.

Pada beberapa kasus individu mungkin justru merasa berempati dalam ilmu psikologi berlebihan, karena mereka merasa kondisi individu lain tersebut, benar – benar seperti kesulitan yang ia hadapi di masa lalu, sehingga ia sungguh merasa terkait dengan mereka.

5. Simpati Berupa Ketertarikan, Empati Berhubungan dengan Pola Pikir

Simpati dalam ilmu psikologi merupakan suatu proses ketika individu mempunyai perasaan tertarik terhadap individu lain, dengan demikian dapat merasakan apa yang sedang dialami, diperbuat dan diderita oleh individu tersebut.

Simpati dalam ilmu psikologi yang paling terlihat adalah perasaan, perasaan memegang peranan utama dalam hal simpati dalam ilmu psikologi. Simpati dalam ilmu psikologi dapat diamati ketika dalam hubungan persahabatan, bertetangga atau pekerjaan atasan dengan bawahan. Individu merasakan simpati dalam ilmu psikologi dengan individu lain, biasanya karena sikap, penampilan atau tindakannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa simpati dalam ilmu psikologi adalah perasaan yang timbul akibat perbuatan yang dilakukan individu lain yang baik, benar atau kehidupan yang memprihatinkan. Empati dalam ilmu psikologi hampir mirip dengan perasaan simpati dalam ilmu psikologi, namun empati dalam ilmu psikologi tidak hanya perasaan saja yang timbul akan tetapi diikuti perasaan organisme dari dalam tubuh yang amat dalam.

Misalnya, bila teman sobat individu tuanya meninggal, sobat pasti juga merasakan kehilangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa empati dalam ilmu psikologi adalah suatu tindakan yang dilakukan kepada individu lain dengan menggunakan cara pikir yang tepat sehingga menurut individu lain tindakan tersebut tindakan yang baik dan benar.

6. Simpati Berada dalam Tiap individu, Empati Hanya Ada pada Individu yang Memiliki Perhatian dan Kesamaan Pengalaman

Perbedaan simpati dalam ilmu psikologi dan empati dalam ilmu psikologi hanya terletak pada taraf perasaan kepada individu lain yang timbul dari diri setiap individu, serta mengalir dengan sendirinya akibat perbuatan individu lain. Pada simpati dalam ilmu psikologi,

perlakuan individu kepada sesama dapat memberikan perhatian lebih tanpa dapat memberikan alasan apapun namun pada empati dalam ilmu psikologi perlakuan individu kepada sesama memberikan perhatian disertai alasan tertentu.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.

You may also like