Home » Ilmu Psikologi » 12 Penyebab Terjadinya Konflik Psikologi

12 Penyebab Terjadinya Konflik Psikologi

by Arby Suharyanto

Sebab konflik psikologi ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan, pertentangan, perbedaan, dan ketidaksetujuan yang merupakan perpaduan antara respon dan emosi sehingga menjadikan sebab konflik psikologi itu terjadi.

Sebab konflik psikologi dapat terjadi baik secara individu atau kelompok serta dapat terjadi dalam waktu singkat ataupun berkepanjangan. Nah sobat, dalam dunia psikologi, ada begitu banyak sebab detailnya mengapa terjadi sebab konflik psikologi tersebut, berikut selengkapnya, 12 Penyebab Terjadinya Konflik Psikologi.

1. Tidak Ada Kerjasama dalam Suatu Hubungan

Hubungan tertentu selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan tertentu saling tergantung dapat pula melahirkan sebab konflik psikologi. Hal ini terjadi jika masing masing bagian kelompok psikologi, psikologi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.

Sebab konflik psikologi kelompok merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan tertentu dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. (Baca juga mengenai perbedaan bakat dan minat dalam psikologi)

2. Perbedaan Persepsi

Keberadaan sebab konflik psikologi dalam kelompok psikologi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok psikologi. Jika mereka tidak menyadari adanya sebab konflik psikologi di dalam kelompok psikologi maka secara umum sebab konflik psikologi tersebut dianggap tidak ada. (Baca juga mengenai perbedaan simpati dan empati dalam psikologi)

Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam kelompok psikologi telah ada sebab konflik psikologi maka sebab konflik psikologi tersebut telah menjadi kenyataan. Sebab konflik psikologi dalam kelompok sering terjadi tidak simetris yakni terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap sebab konflik psikologi tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif.

3. Stres

Dipandang sebagai perilaku, sebab konflik psikologi merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok psikologi atau pada tingkatan kelompok psikologi. Sebab konflik psikologi ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres. (Baca juga mengenai perbedaan perasaan dan emosi dalam psikologi)

4. Perbedaan Tujuan

Sebab konflik psikologi merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok psikologi dengan kelompok psikologi lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami.

Sebab konflik psikologi senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat. (Baca juga mengenai perbedaan takut dan cemas dalam psikologi)

5. Mempertahankan Ego

Para psikoanalisis berpendapat bahwa frustasi merupakan suatu kondisi yang bisa mengancam eksistensi ego individu. Oleh karena itu, dalam menghadapi frustasi tidak mengherankan kalau individu memperlihatkan pola perilaku untuk mempertahankan egonya hingga timbul konflik untuk mempertahankan maksudnya. (Baca juga mengenai perbedaan sikap dan perilaku dalam psikologi)

6. Memperebutkan Hal yang Sama

Bila dua kelompok psikologi mempunyai kepentingan sama terhadap sesuatu, maka timbul persaingan untuk mendapatkannya. Ketika persaingan terjadi, maka ada upaya-upaya dari setiap kelompok psikologi untuk mendapatkan yang diinginkan, sehingga terkadang kelompok psikologi menggunakan tindakan tindakan yang  merugikan kelompok psikologi lain.

Akibatnya timbul sebab konflik psikologi antar kelompok. Misalkan: pada pemilihan kepala desa. Ada dua kelompok psikologi ikut dalam pemilihan tersebut. Kedua kelompok psikologi tersebut memiliki tujuan sama, yaitu ingin menang, menjadi kepala desa.

Namun karena persaingan yang ketat, ada kelompok psikologi yang bermain curang. Hal ini diketahui kelompok psikologi lain. Akibat kelompok psikologi tersebut tidak terima dengan hal tersebut. Dan pada akhirnya dapat menimbulkan sebab konflik psikologi antar kelompok psikologi bila tidak ditangani secara baik.

7. Adanya Streotype

Streotype yang merupakan bagian kognitif. Streotype adalah keyakinan tentang sifat sifat diri yang dimiliki individu dalam kelompok psikologi. Biasanya streotype berdasarkan kategori sosial. Misalkan individu batak selalu distreotype sebagai seindividu yang keras, dan kasar. Padahal belum tentu semua individu Batak seperti itu.

8. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu sikap yang cenderung negatif. Prasangka adalah sikap negatif terhadap kelompok psikologi tertentu atau individu karena keanggotaannya dalam kelompok psikologi tertentu.

9. Diskriminasi

Diskriminasi adalah perilakuan berbeda dari pihak lain berdasarkan oleh  keanggotaannya kelompok psikologinya. Ketika individu mengalami perlakukan diskriminasi karena keanggotaannya sebagai anggota kelompok psikologi tertentu, maka, akan timbul sebab konflik psikologi kecil pada diri individu tersebut.

Bila ini terus berlanjut dan berlangsung lama, maka bisa terjadi sebab konflik psikologi. Misalkan kasus kerusuhan imigran di Prancis tahun 2005 pada kasus itu tindakan  diskriminasi yang diterima dari pihak pemerintah dan masyarakat Perancis telah menyebabkan timbulnya sebab konflik psikologi, yang berujung pada kerusuhan.

10. Karena Sumber Daya

Sebab konflik psikologi karena masalah sumber daya, khususnya alam menjadi suatu yang sangat banyak kita temui di negeri ini. Sumber daya alam menjadi suatu daya tarik yang luar biasa bagi kelompok psikologi kelompok psikologi yang ingin mengambil keuntungan dari sumber daya tersebut.

Sumber daya yang langka bisa menjadi sumber sebab konflik psikologi. Misalkan pada kasus air. Biasanya kasus air ini banyak terjadi di daerah pertanian. Air menajdi suatu yang sangat penting bagi petani, sehingga mereka berebut untuk menguasai air untuk irigasi sawah. Tak jarang untuk mendapatkannya menimbulkan sebab konflik psikologi dengan kelompok psikologi lain.

11. Perilaku Agresif

Perilaku agresif yang dilakukan suatu kelompok psikologi terhadap kelompok psikologi lain dapat menimbulkan sebab konflik psikologi antar kelompok psikologi. Ketika suatu kelompok psikologi menyerang kelompok psikologi lain, maka kelompok psikologi yang diserang akan membalas.

Hal ini akan bisa berlanjut kepada sebab konflik psikologi yang berkepanjangan. Misalkan, ketika pertandingan sepakbola, suporter persija menyerang suporter persib Bandung, akibat terjadi tawuran. Kejadian ini berdampak timbulnya sebab konflik psikologi.

12. Perbedaan Sosial

Setiap kelompok psikologi mempunyai identitas sosial berbeda. Identitas suatu kelompok psikologi berkaiatan dengan dengan atribut yang dimiliki. Seperti ciri ciri, nilai yang dianut, tujuan, dan norma. Identifikasi sosial sangat berguna untuk proses kategori dan perbandingan sosial.

Identitas seperti yang di atas berdasarkan pada anggota yang memiliki peran besar. Peran bisa berdasarkan kesamaan yang dimiliki anggota kelompok. Individu cenderung menilai sama kelompok psikologinya dan cenderung menilai kelompok psikologi lain berbeda. Perbedaan identitas dapat memicu timbulnya konflik antar kelompok psikologi, bila tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, Terima kasih.

You may also like