Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 7 Penyebab Anak Menjadi Penakut

7 Penyebab Anak Menjadi Penakut

by Raehatul Jannah

Orang tua tentu ingin anaknya menjadi seseorang yang pemberani dan percaya diri dalam hal apapun. Sebab dengan begitu, kemampuannya akan terasah dan anak anak mampu dalam menemukan jati dirinya sendiri. Akan tetapi, tidak semua anak memiliki sifat yang pemberani dan percaya diri. Ada beberapa anak yang selalu takut dalam melakukan suatu hal, tidak berani dalam bertindak dan selalu meminta bantuan orang tua ataupun orang lain dalam memutuskan sesuatu.

Pasti ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi penakut dalam memutuskan atau melakukan sesuatu dalam hidupnya. Oleh sebab itu, daripada orang tua selalu menyalahkan dan memarahi anak karena hal tersebut, ada baiknya untuk orang tua mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab anak menjadi penakut.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang membuat anak menjadi penakut.

1. Memiliki suatu trauma

Trauma bisa menjadi salah satu faktor mengapa anak menjadi penakut. Misalnya seorang anak yang pernah menjadi korban bullying biasanya akan selalu merasa takut apabila berada di tempat yang ramai dan juga anak akan terkena glossophobia (takut berbicara serta berinteraksi di keramaian) yang merupakan suatu phobia sosial.

Pengalaman tidak mengenakan yang pernah mereka rasakan akan membuat anak selalu merasa ketakutan dalam melakukan hal apapun, sebab anak merasa bahwa dirinya tidak akan di terima di lingkungan manapun dan selalu merasa terancam meskipun ia selalu bertindak baik.

2. Anak sedang dalam keadaan tidak nyaman dan merasa tidak aman

Terkadang, ada masa saat dimana anak akan merasa tidak nyaman dan tidak aman saat berada dalam lingkungan sekelilingnya. Dan pada saat itulah anak akan merasa ketakutan dan takut dalam melakukan sesuatu. Hal itu dapat terjadi apabila anak berada di lingkungan yang asing baginya, atau bisa juga di saat anak berada dalam ruangan yang gelap, sepi, tempat yang sempit(claustrophobia) ataupun terlalu ramai dan berisik.

3. Orang tua yang terlalu overprotektif dan selalu berada di sekitar anak

Orang tua yang terlalu overprotektif biasanya selalu berakhir dengan anak yang selalu berada di belakang orang tua dalam setiap tindakan ataupun persetujuan. Hal itu dikarenakan orang tua terlalu keras dan mengatur(strict parents) dan tidak memperbolehkan anak melalukan sesuatu hal dengan kemauannya sendiri.

Oleh sebab itu, apabila orang tua terlalu mengatur anak dalam bertindak dan mengambil keputusan, maka hal tersebut akan membentuk anak menjadi seorang yang penakut dalam bertindak karena merasa takut salah. Selain itu, orang tua yang selalu mengikuti dan berada di sekitar anak juga menjadi sebab lain anak menjadi penakut.

Hal tersebut akan membuat anak menjadi selalu bergantung kepada orang tua. Maka dari itu, alangkah baiknya apabila orang tua mengajarkan bagaimana cara meningkatkan keberanian pada anak.

4. Meniru dari orang tua

Ketakutan yang dialami oleh anak juga bisa disebabkan oleh tindakan ketakutan yang dirasakan oleh orang tua. Misalnya saat orang tua berteriak atau bertindak ketakutan karena suatu alasan di hadapan anak, anak pun akan ikut berteriak dan ketakutan akibat hal tersebut.

Hal itu disebabkan oleh perasaan emosional anak yang sangat sensitif terhadap sesuatu. Oleh sebab itu, cobalah untuk selalu bertindak berani di hadapan anak agar tidak membuat sugesti ketakutan tersendiri untuk anak.

5. Cerita seram dan khayalan seram anak

Anak yang penakut bisa jadi disebabkan oleh daya khayalnya sendiri. Biasanya karena anak tersebut sering mendengarkan cerita-cerita seram yang diceritakan oleh orang-orang di sekitarnya dan berakhir dengan anak yang selalu mengkhayalkan segala sesuatu tersebut.

Misalnya anak yang sering diceritakan mengenai penculikan jika berada di tempat yang ramai ataupun sepi, akan membuatnya menjadi mengkhayalkan hal tersebut akan menimpa dirinya apabila ia berada di tempat yang ramai ataupun sepi. Hal itulah yang akan membuatnya selalu ketakutan apabila berada di luar lingkungan rumah.

6. Cedera dan bahaya

Anak yang pernah mengalami cedera karena kecelakaan juga anak membuat anak menjadi penakut. Misalnya, anak yang hampir tertabrak kendaraan akan membuatnya berpikir bahwa berada di dekat kendaraan akan membuatnya berada dalam bahaya. Atau saat anak yang sedang belajar mengendarai sepeda dan kemudian ia terjatuh dan mengalami luka-luka dapat dipastikan beberapa anak akan lebih memilih untuk tidak belajar mengendarai sepeda untuk beberapa saat.

7. Faktor genetik seperti agoraphobia dalam keluarga

Memiliki riwayat agoraphobia dalam keluarga juga dapat diturunkan kepada anak dan membuatnya menjadi mudah takut. Anak akan merasa mudah terkena gangguan kecemasan, detak jantung berdetak lebih cepat, banyak mengeluarkan keringat, dan juga mudah gemetar.

Hal tersebut juga akan membuat anak menjadi tidak percaya diri, pemalu, penakut dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Hal tersebut tentu akan mengganggu kehidupan anak dan membuatnya menjadi penakut dalam berbagai alasan apabila tidak ditangani dengan baik.

Ada berbagai faktor yang membuat anak menjadi penakut. Tapi biasanya yang paling banyak terjadi adalah karena dampak trauma akibat bullying yang pernah dialami oleh anak, merasa tidak aman dan tidak nyaman, serta orang tua yang terlalu overprotektif dan selalu berada di sekitar anak saat anak hendak mengambil keputusan ingin melakukan suatu hal dalam hidupnya.

You may also like