Bermain adalah salah satu yang paling identik dengan anak-anak. Anak-anak biasanya bermain untuk mendapatkan kesenangan. Bisa dikatakan bahwa bermain adalah aktivitas yang paling banyak yang dilakukan oleh anak-anak. Lebih jauh lagi, bermain bagi anak-anak juga berarti mengakomodasikan dirinya keluar, ke lingkungan sekitarnya, ke teman-temannya, ke benda-benda di sekelilingnya serta pada aturan-aturan yang kadang-kadang ditemui dalam sebuah permainan.
Mental atau jiwa anak adalah salah satu hal terpenting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Tak jarang ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. (Baca juga mengenai cara mengatasi stress pada anak usia dini dengan tepat).
Pendapat ini kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Oleh sebab itu di dunia anak-anak bermain merupakan peran penting dalam perkembangan anak salah satunya masalah kejiwaan atau mental sang anak. (Baca juga mengenai ciri ciri anak kurang konsentrasi dan cara mencegahnya).
Beeikut pengaruh permainan terhadap perkembangan jiwa seorang anak.
1. Anak Jadi Lebih Kreatif
Salah satunya pada permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan. (Baca juga mengenai metode assesmen dalam psikologi anak).
Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka. (Baca juga mengenai metode dalam psikologi perkembangan anak).
2. Bisa Digunakan Sebagai Terapi Terhadap Anak
Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut.
3. Mengembangkan Kecerdasan Intelektual Anak
Banyak terdapat permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan intelektual. Salah satunya permainan tradisional seperti permainan Gagarudaan, Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan. (Baca juga mengenai tahap perkembangan berbahasa pada anak).
4. Mengembangkan Kecerdasan Emosi dan Antar Personal Anak
Ada beberapa permainan yang dimainkan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, nyaman dan terbiasa dalam kelompok.
5. Mengembangkan Kecerdasan Logika Anak
Beberapa permainan yang dilakukan melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya. Hal tersebut akan melatih kecerdasan logika pada anak.
6. Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak
Biasanya bermain menuntut anak untuk aktif bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan-gerakan lainnya. Dengan begitu anak akan aktif dan kuat fisiknya.
7. Mengembangkan Kecerdasan Natural Anak
Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam.
8. Mengembangkan Kecerdasan Spasial Anak
Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional Anjang-Anjangan. Permainan itu mendorong anak untuk mengenal konsep ruang dan berganti peran (teatrikal).
9. Mengembangkan Kecerdasan Musikal Anak
Bermain dengan sesuatu yang menghasilkan suatu suara atau bunyi yang akan mengasah kemampuan musikal pada anak. Anak akan mulai mengenal suara dan juga ritme.
10. Mengembangkan kecerdasan spiritual anak
Dalam beberapa permainanl mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa.
11. Bermain Bebas dan Spontan
Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.
12. Memahami Musik
Bermain musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya, yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi musik, menyanyi, atau memainkan alat musik.
13. Pengetahuan Umum
Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media. Kegiatan ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing.
Dalam permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara realistik dan sportif. Membaca merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan pengetahuan anak, sehingga anakpun akan berkembang kreativitas dan kecerdasannya.
Mendengarkan radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya. Pengaruh televisi sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun negatifnya.
Mental yang kuat harus dipupuk sejak dini. Maka dari itulah penting untuk bagi anak-anak untuk belajar mengenal dan mengasah mental yang baik. Salah satunya adalah lewat dunia anak yaitu bermain. Bermain menjadi salah satu cara efektif untuk melatih mental dan jiwa seorang anak sehingga di saat sudah dewasa mentalnya pun menjadi kuat dalam menjalani segala kehidupan dan menghadapi permasalahannya.
Dengan permainan yang sehat tentunya akan memberikan dampak positif terhadap jiwa anak. Tentunya semua itu perlu dan sangat penting peran orang tua. Dimana orang tua berperan untuk selalu mendampingi dan membimbingnya dalam segala aktivitas bermainnya. Sehingga anak pun akan merasa terlindungi dan aman.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat untuk anda. Terima kasih.