Home » Ilmu Psikologi » Metode Transversal dalam Psikologi Perkembangan

Metode Transversal dalam Psikologi Perkembangan

by Arby Suharyanto

Metode Transversal dalam Psikologi Perkembangan

Pengertian

Metode transversal dalam psikologi perkembangan yakni metode yang menyelidiki individu individu atau lingkungan individu dari tingkat usia yang berbeda beda. Dengan mengambil lingkungan individu dan tingkatan umur yang berurutan maka bisa ditemukan gambaran mengenai proses perkembangan satu atau beberapa aspek kepribadian individu.

Melalui  metode transversal dalam psikologi perkembangan itu  bisa diperoleh pengertian yang lebih baik akan  sebab yang khas atau kurang khas bagi lingkungan lingkungan yang bisa diperbandingkan , misalnya meneliti individu dari status masyarakat yang berbeda  beda. Keuntungan metode transversal dalam psikologi perkembangan yakni:

  • Menghemat Waktu
  • Memberikan gambaran karakteristik yang khas pada berbagai usia
  • Relative murah untuk dilaksanakan
  • Bisa dilaksanakan oleh seindividu ahli

Karakteristik

  • Sederhana dan lebih murah

Penyelidikan psikologi transversal lebih banyak dilakukan dibanding peneltian lainnya, sebab lebih sederhana dan lebih murah. Dalam penyelidikan psikologi transversal, psikolog hanya mengobservasi kejadian pada satu titik waktu tertentu. (Baca juga mengenai metode proyeksi dalam psikologi belajar)

  • Mampu menjelaskan variabel dengan jelas

Pada penyelidikan psikologi yang bersifat eksploratif, deskriptif ataupun eksplantif, penelitian transversal mampu menjelaskan hubungan  satu variable  dengan variable yang lainnya pada populasi yang diteliti, menguji keberlakuan suatu model  atau rumusan hipotesis serta tingkat perbedaan diantara lingkungan  sampling pada satu titik tertentu. (Baca juga mengenai metode pemecahan masalah dalam psikologi agama)

  • Dapat dikombinasikan dengan metode lain

Selain itu juga bisa diadakan kombinasi metode lainnya dan metode transversal dengan meneliti  beberapa tahun, tetapi diusahakn sedemikian rupa hingga usia lingkungan yang satu dengan yang lainnya saling menutupi. Misalnya lingkungan yang satu terdiri dari pada anak umur 12, 13 dan 14 tahun lingkungan yang lain berumur 14, 15, (Baca juga mengenai metode fenomenologi dalam psikologi)

dan 16 tahun. Sifat lainnya ada dalam mengikuti  lingkungan tadi selama 3 tahun berturut turut, sedangkan transversalnya bisa dilakukan dengan  membandingkan usia 14 tahun yang salaing menutupi tadi mengenai beberapa tingkah laku tertentu. (Baca juga mengenai metode cross sectional dalam psikologi)

  • Dilakukan dalam satu waktu

Penyelidikan psikologi transversal yakni penyelidikan psikologi yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (sebab resiko) dengan variabel dependen (efek). Kalau ditanyakan tentang dimana titik potongnya?

Bayangkanlah penyelidikan psikologi itu seperti lontong, dimanapun kamu memotong lontong itu, di tengah, dari ujungnya, di sisi manapun itu, lontong itu tetap memiliki isi yang sama, besar yang sama, dan rasa yang sama. (Baca juga mengenai metode intuitif dalam psikologi)

Desain Dasar Metode Transversal

Desain dasar penyelidikan psikologi merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penyelidikan psikologi. Desain penyelidikan psikologi yang umumnya digunakan di bidang keperawatan misalnya yakni rancangan penyelidikan psikologi transversal.

Rancangan transversal merupakan rancangan penyelidikan psikologi yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu). Rancangan penyelidikan psikologi ini juga biasa disebut rancangan potong silang atau lintas bagian.

Transversal yakni studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dengan paparan (factor penyelidikan psikologi) dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik terkait kesehatan lainnya, secara serentak pada individu individu dri suatu populasi pada satu saat.

Desain transversal merupakan suatu penyelidikan psikologi dimana variabel variabel yang termasuk sebab risiko dan variabel variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Studi transversal disebut sebagai studi prevalensi atau survey, merupakan studi yang sederhana yang sering dilakukan.

Dalam sebuah desain transversal , yakni sulit untuk menemukan apakah variabel paparan potensial mendahului keluaran (contohnya, perbedaan postur kerja berkonstribusi pada pengembangan sakit tulang belakang) atau apakah variabel paparan potensial eksis sebagaisebuah hasil dari keluaran (contohnya, pekerja yang berbeda dalam postur sebagai adaptasi dari sakit tulang belakang yang diderita).

Oleh sebab itu, studi transversal  sangat berguna untuk mengidentifikasi hubungan paparan penyakit yang potensial namun tidak untuk menentukan kausalitas. Penyelidikan psikologi lintas bagian (transversal) relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakanoleh psikolog dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada karakteristik masing masing individu.

Data yang berasal dari penyelidikan psikologi ini bermanfaat untuk: menaksir  besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dan populasi tersebut. instrumen yang sering digunakan untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian kuesioner.

Penerapan

Sebagai contoh, dalam salah satu bedah jurnal penyelidikan psikologi, tentang salah satu penyelidikan psikologi tentang fluorosis yang dilakukan pada anak usia 10 sd 12 tahun di Brazil yang tinggal di daerah yang belum memperoleh fluoridasi air minum. Sebenarnya penyelidikan psikologi itu yakni penyelidikan psikologi lanjutan, dan

penyelidikan psikologi dilakukan sebelum program fluoridasi air minum buatan dilaksanakan, mereka berusaha menyelidiki apa penyebab kecenderungan fluorosis tersebut, sebab utamanya yakni penggunaan pasta gigi berfluorida. Para psikolog melakukan pemeriksaan klinis rongga mulut dan aplikasi kuesioner. seperti itulah garis besarnya

Dalam penyelidikan psikologi transversal tersebut, titik potongnya terletak pada “anak anak usia 10 sd 12 tahun penderita fluorosis di daerah yang air minumnya belum terfluoridasi”. Jadi, dalam penyelidikan psikologi transversal, karakteristik sampel yang sama saat penyelidikan psikologi dilakukan yaknititik potongnya.

Kritik

Nah sobat, namun penyelidikan psikologi transversal tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan dinamika perubahan kondisi atau hubungan dari populasi  yang diamatinya dalam peirode waktu yang berbeda, serta veriabel dinamis yang mempengaruhinya. Kelemahan rancangan  transversal lainnya yakni ketidak mampuannya menjelaskan hubungan antara dua variable, namun tidak mampu menunjukkan arah hubungan  kausal diantara  kedua variable tersebut (Shklovski,et.al,2004).

Nah sobat, itulah selengkapnya mengenai metode transversal dalam psikologi perkembangan. Memang tiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing masing dimana hal tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan dan dapat menjadi bahan acuan untuk menentukan cara terbaik melakukan penyelidikan psikologi.

Metode transversal lebih banyak dipilih sebab dapat dilakukan dengan cepat tanpa membuang waktu atau biaya, contoh mudahnya ialah pada penelitian mahasiswa dimana dapat dilakukan dengan cepat melalui penyelidikan langsung dan pengisian angket atau kuesioner yang memberikan hasil cepat dan jelas.

Oke sobat, semoga dapat dipahami dan menjadi wawasan yang bermanfaat untuk sobat pembaca semua, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih. salam hangat.

You may also like