Home » Ilmu Psikologi » Metode Proyeksi dalam Psikologi Belajar

Metode Proyeksi dalam Psikologi Belajar

by Arby Suharyanto

Metode Proyeksi dalam Psikologi Belajar

Pengertian

Metode proyeksi dalam psikologi belajar ialah sebuah teori dalam psikologi dimana seseorang membela dirinya terhadap desakan desakan yang tidak menyenangkan dengan menyangkal keberadaan desakaan desakan tersebut di dalam diri mereka sendiri dan sekaligus menunjukkannya ke individu lain. Misalnya individu yang kasar bisa terus menerus menyalahkan individu lain karena berperilaku kasar. (Baca juga mengenai metode pemecahan masalah dalam psikologi agama)

Menurut beberapa penelitian psikologi, metode proyeksi dalam psikologi belajar kualitas kualitas negatif individu terhadap individu lain ialah proses umum dalam kehidupan sehari hari. Perintis utama dalam perumusan prinsip metode proyeksi dalam psikologi belajar ialah giambattista vico (23 juni 1668 23 januari 1744)/ dan formulasi yang lebih awal lagi ditemukan dalam tulisan yunani kuno oleh xenophanes (Baca juga mengenai metode fenomenologi dalam psikologi)

yang mengamati bahwa para dewa individu etopia pastilah berkulit hitam dengan hidung rata sementara para dewa individu thracia berkulit blonde dan bermata biru.” pada 1841, ludwig feurbach (juli 28 1804  13 september 1872) ialah yang pertama kali menggunakan konsep ini sebagai dasar untuk kritik agama secara sistematis. (Baca juga mengenai metode cross sectional dalam psikologi)

Perkembangan

Metode proyeksi dalam psikologi belajar dirumuskan oleh freud dalam surat surat yang dia kirim kepada wilheml filles dan kemudian diperbaiki oleh karl abraham dan ana freud. Freud menganggap bahwa dalam pandangan pandangan (Baca juga mengenai metode intuitif dalam psikologi)

metode proyeksi dalam psikologi belajar, motivasi, keinginan dan perasaan yang tidak bisa diterima sebagai miliknya sendiri ditangani dengan melimpahkannya kepadad unia luar atau menyandangkannya kepada individu lain. Yang ditolak oleh ego ini memisah dan ditempatkan pada ego yang lain. (Baca juga mengenai contoh metode diferensial dalam psikologi pendidikan)

Freud kemudian meyakini bahwa metode proyeksi dalam psikologi belajar ini tidak terjadi secara arbitrer, namun merebut dan memperburuk sebuah elemen yang sudah ada pada skala kecil pada diri individu lain. (pertahnan terkait dengan identifikasi proyektif berbeda dari metode proyeksi dalam psikologi belajar di mana individu lain

diharapkan teridentifikasi dengan desakan atau keinginan yang di metode proyeksi dalam psikologi belajar di luar sehingga diri mempertahankan hubungan dengan apa yang di metode proyeksi dalam psikologi belajar, hal ini berbeda dengan penolakan total terhadap metode proyeksi dalam psikologi belajar yang memuaskan.

Melanie klein memandang metode proyeksi dalam psikologi belajar bagian bagian yang bagus dari diri sebagai menyebabkan idealisasi yang berlebihan terhadap obyek. Demikian juga ini bisa berupa kesadaran diri individu yang dimetode proyeksi dalam psikologi belajarkan, untuk melepaskan kontrolnya, versi yang lebih jinak dari hal ini ialah otoritas pihak luar.

Penerapan

Metode proyeksi dalam psikologi belajar bisa dialami oleh individu individu normal di saat saat krisis, baik krisis pribadi atau politik, namun lebih sering ditemukan pada penderita neurotik atau psikotik pada kepribadian kepribadian yang berfungsi pada level primitif seperti pada masalah kepribadian narsistik atau masalah kepribadian ambang batas (borderline).

Carl jung menganggap bahwa bagian bagian kepribadian yang tidak bisa diterima yang direpresentasikan oleh arketip shadow kemungkinan memunculkan metode proyeksi dalam psikologi belajar, baik pada skala kecil atau pada skala nasional/internasional.

Marie louise von franz memperluas pandangannya tentang metode proyeksi dalam psikologi belajar dengan mengatakan bahwa “… ketika realitas yang diketahui berhenti, dimana kita menyentuh realitas yang tidak dikethaui, di sinilah kita memmetode proyeksi dalam psikologi belajarkan sebuah gambaran arketip (dasar).

Metode proyeksi dalam psikologi belajar psikolgois ialah salah satu dari beberapa penjelasan medis tentang gejala kerasukan yang digunakan untuk menjelaskan perilaku anak anak yang menderita di salem pada 1692. Sejarawan john demos menegaskan bahwa gejala gejala kerasukan yang dialami oleh para gadis yang mnderita tersebut disebbakan oleh mereka melakukan metode proyeksi dalam psikologi belajar psikologis atas agresi yang ditekan.

Contoh dalam Keseharian

  • Menyalahkan korban

Korban kecelakaan atau kemalangan individu lain bisa menjadi sasaran kritis, teori bahwa korban mungkin salah karena menyebabkan permusuhan dari individu lain. Metode proyeksi dalam psikologi belajar kesalahan marital, pikiran pikiran ketidaksetiaan terhadap pasangan bisa di metode proyeksi dalam psikologi belajarkan dalm pertahanan diri terhadap pasangan tersebut, sehingga perasaan bersalah tersebut menarik pandangan pemikrian yang bisa ditolak karena melempar kesalahan, dalam proses yang berkaitan dengan penyangkalan.

  • Menggertak

Penggertak bisa memetode proyeksi dalam psikologi belajarkan perasaan rentannya sendiri kepada target yang digertak. Meski kenyataannya bahwa kegiatan memburuk burukkan oleh penggertak dimaksudkan pada target gertakan, sumber sebenarnya dari sikap ngatif tersebut hampir selalu ditemukan dalam perasaan ketidakamanan

pribadi si penggertak dan atau kerentanan pribadinya. Metode proyeksi dalam psikologi belajar metode proyeksi dalam psikologi belajar agresif dari emosi emosi negatif yang bergeser ini bisa terjadi mulai dari tingkat hubungan pribadi level mikro atau bahkan konflik bersenjata internasional.

  • Pertahanan diri

Metode proyeksi dalam psikologi belajar rasa bersalah secara umum, metode proyeksi dalam psikologi belajar kesadaran parah ialah bentuk lain pertahanan diri, di mana bisa dikaitkan dengan membuat tuduhan palsu, baik secara pribadi atau politik. Metode proyeksi dalam psikologi belajar juga dalam pemahaman yang lebih positif, pasien kadang kadang mungkin memetode proyeksi dalam psikologi belajar perasaan perasaan harapannya kepada terapist.

Kritik

Beberapa studi sangat kritis terhadap teori freud. Penelitian psikologi mendukung adanya efek kesadaran palsu dimana seseorang memiliki kecenderungan yang luas untuk percaya bahwa individu lain mirip/ sama dengan dirinya,

dan dengan demikian memetode proyeksi dalam psikologi belajarkan ciri ciri kepribadiannya kepada individu lain. Ini bisa berlaku pada karakter karakter baik dan juga karakter karakter buruk dan bukan merupakan mekanisme pertahann diri untuk menyangkal keberadaan karakter tersebut di dalam diri individu.

Malahan newman, duff dan baumeister (1997) mengusulkan sebuah teori metode proyeksi dalam psikologi belajar defensif baru. Dalam pandangan ini, individu individu mencoba menekan pandangan pemikrian dari karakter karakter yang tidak diharapkan dari mereka dan upaya upaya tersebut membuat kategori kategori karakter tersebut

menjadi sangat mudah diakses sehingga kemudian pandangan pandangan tersebut lebih sering digunakan ketika membentuk kesan kesan tentang individu lain. Metode proyeksi dalam psikologi belajar hanyalah sebuah produk samping dari mekanisme pertahanan diri yang sebenarnya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like