Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » 9 Metode Belajar Dalam Psikologi Pendidikan

9 Metode Belajar Dalam Psikologi Pendidikan

by Khanza Savitra

Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu dari psikologi yang mana memiliki bahasan dan penelitian tentang bagaimana ilmu psikologi dapat ditinjau dari sisi pembelajar ataupun  peserta didik. Dalam kajian psikologi pendidikan, ahli psikologi pendiidkan dan praktisi memiliki berbagai metode dalam penerapannya. Adapun beberapa pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli adalah:

  • Menurut Whiterington (1982), psikologi pendidikan merupakan studi yang sistematis kepada proses dan fakro yang berkaitan dalam dunia pendidikan
  • Menurut Muhibin Syah (2003), psikologi pendidikan adalah disiplin ilmu psikologi yang membahas tentang masalah-masalah psikologis yang ada di dalam dunia pendidikan.

Jika dapat disimpulkan  menurut pengertian para ahli adalah psikologi pendidikan merupakan disiplin dalam ilmu psikologi yang memiliki pengaruh dalam proses belajar mengajar di daam dunia pendidikan. Maksud dan tujuan dari psikologi pendidikan adalah menerapkan ilmu psikologi ke dalam proses-proses pengubahan tingkah laku atau mengajar. Sedangkan arti dari ilmu psikologi pendidikan sendiri merupakan ilmu yang mempelajari mengenai belajar, pertumbuhan, serta kematangan individu dan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah ke dalam reaksi manusia.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam proses belajar mengajar tentunya dibutuhkan metode khusus yaitu metode psikologi pendidikan agar dapat mencapai tujuan belajar yang efisien dan efektif. Metodologi pembelajaran ini adalah cara-cara yang digunakan dalam aktivitas pengajar dan peserta didik saat dalam proses belajar. Sebagai pendidik perlu emmahami dan mengetahui tentang metode pengajaran sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh peserta didik. Nah berikut ini beberapa metode-metode belajar dalam psikologi pendidikan yang perlu anda ketahui.

1. Metode Experimental

Yang dimaksud dengan eksperimen dalam ilmu psikologi dapat didefinisikan sebagai sebuah pengamatan yang dilakukan dengan telitir terhadap gejala-gejala jiwa yang ditimbulkan secara sengaja. Hal yang dimaksudkan adalah menguji hipotesa pembuat eksperimen mengenai reaksi individu maupun kelompok di dalam kondisi-kondisi tertentu. Sehingga tujuan dari contoh metode eksperimen adalah untuk dapat mengetahui sifat-sifat umum dari gejala kejiwaan. Mulai dari pikiran, kemauan, perasaan, ingatan, dan lainnya. Kelebihan dari metode eksperimen ini dapat melakukan pengontrolan dengan ketat kepada faktor-faktor yang memiliki kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Adapunlangkah-langkah yang digunakan dalam metode penelitian ilmiah ini adalah:

  • Adanya masalah atau problem
  • Mengumpulkan teori maupun konsep yang berkaitan dengan problem
  • Mencari hipotesis
  • Diuji dengan cara empiris sesuai dengan data-data yang ada di lapangan
  • Menampilkan kesimpulan secara general

Menurut Robert E. Slavin, dalam bukunya yang berjudul Pskologi Pendidikan Teori dan Praktik, metode eksperimen terbagi menjadi 2, yaitu eksperimen laboraturium dan eksperimen lapangan acak. Melalui metode eksperimen yang dilakukan, akan banyak sekali hal-hal dalam pembelajaran yang dapat diteliti dengan baik, hasilnya dapat memperlancar proses interaksi edukatif saat di dalam kelas.

Aspek-aspek yang dimaksudkan antara lain seperti keefektifan komparatif dalam metode-metode mengajar yang berbeda satu sama lainnya yang digunakan untuk dapat mempelajari informasi yang faktual, pengaruh praktek bagian vs praktek keseluruhan pada belajar ketrampilan, progress sejauh mana transfer belajar tersebut terjadi, kelas yang optimal, penyusuna kurikulum yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, baik individu maupun sosial, pengaruh overleaning kepada ingatan, asas kesiapan saat melakukan tugas dalam proses belajar, dan lainnya. Studi eksperimen tidak hanya dapat dilakukan di lapangan namun juga dapat dilakukan dalam suasana kelas.

2. Metode Questionare

Metode ini merupakan rangkaian dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik-topik pada ilmu psikologis, sosial, maupun pendidikan yang mana ditujukan pada sebuah kelompok individu dengan objek agar mendapatkan data-data dengan fokus memperhatikan masalah-masalah tertentu dan kadang-kadang juga digunakan untuk hal-hal yang sifatnya diagnostik ataupun untuk menilai kepribadian. Keunggulan dari metode ini dalam proses belajar antara lain adalah:

  • Tidak memakan banyak biaya
  • dengan menggunakan metode ini, akan banyak data yang dapat dikumpulkan dalam waktu singkat.

3. Metode Klinis

Menurut James Drawer, dalam The Penguin Dictionary of Psychology mengistilahkan “clinic” sebagai sebuah tempat diagnosa serta pengobatan untuk berbagai gangguan fisik, kelakuan, dan perkembangan. Sehingga dapat diartikan jika metode klinis merupakan metode yang digunakan dalam ilmu psikologi untuk menyelidiki secara teliti sejumlah individu yang mana memiliki gangguan atau kelainan dalam batas waktu yang cukup lama.

Ada beberapa macam-macam cara yang digunakan dalam metode klinis untuk dapat menyelesaikan sebuah masalah, antara lain adalah:

  • Studi kasus klinis, yang digunakan untuk dapat menyelesaikan masalah selain masalah kesukaran belajar, gangguan emosional, ataupun masalah kenakalan remaja yang kemudian dianalisis serta diintepretasikan untuk dapat menemukan penyebab-penyebab yang memicu permasalahan tersebut.
  • Studi kasus perkembangan, digunakan untuk dapat mengetahui bagaimana perkembangan dari sebuah aspek ke aspek tertentu lainnya. Misalnya saja bagaimana perkembangan emosi pada anak berusia 6-9 tahun, sehingga nantinya didapatkan metode pengajaran yang tepat yang tidak akan menimbulkan banyak kecemasan.

Dalam metode klinis juga menggunakan 2 pendekatan, yaitu:

  • Pendekatan longitudinal, yang digunakan dalam jangka waktu yang tertentu dengan subjek yang sama. Misalnya saja mengamati anak-anak tersebut dalam waktu 3 tahun dari usia anak6-9 tahun.
  • Pendekatan cross-sectional, yang dilakukan dengan menggunakan sampel-sampel yang mewakilkan dari usia-usia anak yang akan diteliti. Misalnya saja akan digunakan sekelompok anak-anak berusia 6 tahun untuk dapat mengetahui kondisi emosi dari anak-anak berusia 6 tahun. Menggunakan sekelompok anak-anak berusia 7 tahun untuk dapat mengetahui kondisi emosional dari anak-anak berusia 7 tahun, dan seterusnya.

4. Metode Case Study

Metode case study merupakan sebuah catatan mengenai pengalaman seseorang, mulai dari penyakit yang pernah dialami, lingkungan, pendidikan, perawatan, hingga fakta-fakta umum yang relevan untuk masalah-masalah tertentu yang berkaitan dalam sebuah kasus medis. Metode ini dapat memberikan hasil yang baik jika observasi dan pengambilan data-data dilakukan dengan baik. Dalam melakukan obeservasi, biasanya akan didata lebih kepada tingkah laku bukannya interpretasi yang berasal dari kelakuan tersebut.

5. Metode Introspeksi

Metode introspeksi merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan mengamati ke dalam diri sendiri dan melihat kondisi mental dalam waktu tertentu. Metode ini digunakan dan dikembangkan di dalam ilmu psikologi yang dilakukan kelompok strukturaklisme. Kelompok ini mendefinsikan psikologi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari mengenai pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh sadar individu. Menurut merek, introspeksi digunakan untuk dapat mengetahui proses mental yang ada di dalam diri seseorang. Mulai dari perasaan, pikiran, dan motif-motif yang ada di dalam diri seseorang dalam waktu tertentu. Melalui metode ini, individu mengamati proses mental yang ada, menganalisis dan melaporkan mengenai perasaan yang ada di dalam dirinya.

6. Metode Ekstropeksi

Metode ekstropeksi merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan dalam diri seseorang melalui cara mempelajari peristiwa di dalam jiwa orang lain dan kemudian diteliti secara sistematis. Metode yang dilakukan secara sengaja dan sistematis yang dilakukan lebih dari satu orang. Arti sengaja disini merupakan pengamatan dilakukan secara sadar dengan memiliki tujuan yang jelas. Sedangkan sistematis berarti pengamatan dilakukan dengan terencana dan menggunakan cara-cara tertentu yang sudah dipersiapkan. Sehingga dnegan kata lain, pengamatan yang dilakukan dikendalikan dengan cermat dan hati hati lebih dari satu orang. Itulah mengapa pengamatan ini dikenal sebagai pengamatan yang objektif.

Melalui metode ini akan didapatkan laporan-laporan tertulis yang menghasilkan informasi yang lebih objektif, apalagi jika dilakukan oleh orang-orang yang memang sudah terampil dan terlatih. Studi observasi sudah banyak dilakukan pada hubungan-hubungan sosial yang ada pada anak-anak dengan kondisi situasi permainan yang bebas. Penggunaan metode ini dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa kesulitan belajar pada anak, sehingga didapatkan cara mengatasi anak susah belajar.

7. Metode Proyeksi

Merupakan metode yang mana digunakan pada penelitian pada seorang peserta didik dengan cara memberikan gambaran-gambaran atau tulisan ataupun bentuk khas semisal game sehingga nantinya dapat diterjemahkan untuk mengetahui proyeksi perilaku yang diperlihatkan oleh peserta didik.

8. Metode Genetik

Metode ini juga disebut sebagai metode perkembangan yang mana merupakan teknik observasi yang dipergunakan untuk dapat meneliti tentang masa pertumbuhan fisik dan mental seseorang dan kaitannya dengan anaka-naka lainnya serta orang dewasa, yaitu perkembangan sosialnya. Setelah itu dicatat secara cermat. Pendekatannya dapat dilakukan dengan menempuh 1-2 pendidikan sekaligus, baik iut cross sectional dan longitudinal. Perbedaan dari kedua pendekatan ini adalah jika pendekatan cross sectional digunakan untuk mendapatkan data-data, misalnya saja seperti pertumbuhan kecerdasan, perasaan anak, hingga gerak anak.

Sedangkan untuk pendekatan longitudinal digunakan seseorang maupun kelompok mulai dari lahir hingga seterusnya. Sekalipun keduanya akan menghasilkan data-data yang valid, khususnya yang berkaitan dengan perubahan dalam pertumbuhan pada umumnya, namun kedua pendekatan ini memiliki kelemahan tersendiri. Terutama untuk pendekatan longitudinal yang dianggap kurang praktis bahkan terkadang sangat sulit untuk dilakukan.

9. Metode Tes

Metode lainnya yang digunakan dalam proses belajar adalah metode tes, bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di dunia pendidikan metode ini memang seringkali digunakan. Dalam metode ini akan diajukan beberapa pertanyaan yang sudah dirancang untuk harus dijawab oleh peserta didik dan kemudian akan diamati kondisi psikologisnya. Tes yang dilakukan tentunya dengan menggunakan kaidah-kaidah tertentu dan biasanya dimanfaatkan untuk kebutuhan yang praktis.

Nah itu tadi beberapa metode-metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar, antara pengajar dan peserta didik. Meskipun satu sama lainnya berbeda, namun pada dasarnya semua metode tersebut digunakan untuk mendapatkan proses belajar yang efektif dan efisien. Sehingga tujuan dari proses belajar tersebut dapat terlaksana dengan baik. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like