Ada beberapa macam masalah yang dihadapi dalam penerapan psikologi olahraga yang tentu saja bisa menghambat kemampuan seorang atlet pada saat akan melakukan pertandingan. Psikologi olahraga merupakan cabang dari ilmu psikologi yang fokusnya adalah pada pengamatan perilaku terkait dengan motivasi dan dorongan seseorang pada saat mengembangkan kemampuan olahraganya. Psikologi olahraga ini penting, karena biasanya menjadi bagian dari persiapan pertandingan supaya seorang atlet bisa benar-benar memiliki kemampuan yang paling optimal. Tanpa adanya psikologi olahraga ini, seorang atlet mungkin bisa menurun performanya sehingga tidak dapat melaksanakan pertandingan dengan maksimal.
Tidak hanya berlaku pada atlet, kita pun juga sebenarnya membutuhkan psikologi olahraga untuk mendukung kemauan kita dalam menjaga tubuh yang sehat melalui olahraga. Apabila ada hambatan tertentu yang kemudian mengganggu psikologi olahraga ini untuk diterapkan, maka seseorang bisa saja mengalami demotivasi untuk berolahraga. Ini tentu saja bisa berakibat pada kurang sehatnya tubuh karena aktivitas yang kurang pula. Apa saja masalah yang biasa dihadapi? Berikut ini adalah ulasannya:
- Tidak Mampu Berpikir Positif
Seseorang yang memiliki pola pikir negatif biasanya akan cenderung mengalami permasalahan dengan kemampuannya dalam mengoptimalkan kemampuan fisiknya. Ia cenderung berpikir pesimis dan tidak mampu melakukan sesuatu. Ini adalah hambatan yang seringkali terjadi terutama jika psikis seseorang tidak dikelola dengan baik. Akibatnya, performa dalam berolahraga menurun dan hilangnya semangat untuk berlatih. Oleh karenanya, berpikir positif cukup penting untuk ditanamkan kepada individu khususnya yang berkecimpung di dunia olahraga. (Baca juga: Cara melatih mental agar berani)
- Tidak Adanya Sasaran
Tidak adanya sasaran atau tujuan yang ditentukan akan membuat seseorang menjadi kehilangan arah. Latihan yang dilakukan seakan tidak memiliki tujuan yang pasti. Di sini, peran psikologi olahraga akan sangat membantu untuk menetapkan sasaran yang diinginkan. Katakanlah seseorang ingin menurunkan berat badannya menjadi lebih ideal, maka penetapan sasaran dalam durasi yang tepat beserta strategi yang benar akan sangat membantu untuk membuat program yang diinginkan tersebut berhasil dilaksanakan.
- Emosi yang Labil
Emosi yang labil juga merupakan sebuah hambatan bagi seseorang. Seseorang mungkin juga akan mengalami perubahan mood yang dinamis, sehingga menjadikan dia tidak terlalu efektif dalam berlatih. Emosi yang labil ini akan sangat berpengaruh terhadap tujuan dari dilakukannya proses latihan. Mempertahankan emosi supaya tetap stabil bisa dilakukan dengan dukungan lingkungan sekitar. Selain itu juga diperlukan kesadaran diri yang baik untuk mampu berpikir secara rasional dan memperluas persepsi yang dimiliki.
- Komunikasi yang Kurang Baik
Percaya atau tidak, komunikasi ternyata bisa menjadi masalah yang dihadapi dalam penerapan psikologi olahraga. Komunikasi merupakan bagian dari proses interaksi antar individu. Manakala ini terjadi hambatan, maka penyampaian pesan yang diberikan tidak berlangsung efektif. Sebagai contoh, seseorang mungkin merasa kurang dihargai karena tidak pernah mendapatkan reinforcement (penguatan). Ini tentu akan berdampak pada semangat dan motivasinya.
- Kepercayaan Diri Rendah
Kepercayaan diri yang rendah bisa disebabkan oleh semua faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Perasaan yang semakin kehilangan kepercayaan diri tentu akan menghilangkan keinginan seseorang dalam berlatih secara maksimal. Ini akan berpengaruh banyak terhadap kemampuan fisiknya. Seseorang mungkin cenderung akan mulai meninggalkan kebiasaan berolahraganya dan memilih untuk berdiam diri hanya karena masalah kepercayaan diri yang semakin rendah ini. Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi seseorang biasanya juga terkait dengan kepercayaan diri.
- Gangguan Konsentrasi
Konsentrasi yang terganggu dan tidak bisa fokus juga bisa menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Apalagi dalam beberapa cabang olahraga, fokus dan konsentrasi ini sangat diperlukan. Gangguan konsentrasi bisa diakibatkan oleh beberapa faktor psikis yang sudah dialami sebelumnya. Perasaan tidak fokus ini bisa ditangani hanya apabila faktor penyebabnya teratasi. Oleh karenanya, penting untuk mengidentifikasi penyebab utama dari gangguan konsentrasi ini. (Baca juga: Jenis konsentrasi dalam psikologi olahraga)
- Kecemasan
Kecemasan atau ketegangan merupakan bentuk perasaan khawatir atau takut pada objek yang tidak jelas. Biasanya kecemasan disebabkan karena pikiran-pikiran negatif atau pun hal lain yang menyebabkan seseorang menjadi tidak nyaman untuk berkonsentrasi. Performa dalam berolahraga bisa saja menurun drastis akibat kecemasan ini. Diperlukan peningkatan kepercayaan diri supaya seseorang bisa menemukan cara menghilangkan kecemasan. (Baca juga: Cara mengatasi kecemasan menurut psikologi)
- Motivasi Kurang
Motivasi yang kurang bisa menghambat penerapan dari psikologi olahraga. Seseorang yang sudah tidak menaruh minat pada aktivitas fisik atau olahraga bisa menjadi tidak bersemangat. Akibatnya, seseorang mungkin tidak akan peduli dengan berbagai hal yang sifatnya latihan fisik. Motivasi yang kurang ini bisa diatasi dengan mengkaji kembali apa tujuan utama dari kegiatan olahraga yang akan dilaksanakan. (Baca juga: Teori-teori motivasi)
Itulah beberapa macam masalah yang biasa ditemukan kaitannya dengan penerapan psikologi olahraga. Dengan mengetahui banyak hal yang menjadi faktor penghambat tersebu, kita bisa mulai menelaah kira-kira apa saja yang bisa mendongkrak kembali kemampuan dalam berlatih dan berolahraga. Bagaimana pun juga, tanpa keadaan psikis yang sehat tubuh mungkin juga tidak bisa optimal dalam melakukan aktivitas yang baik. Dengan mengetahui masalah yang dihadapi dalam penerapan psikologi olahraga maka kita bisa mulai menyusun strategi untuk menghindari dan mengatasinya.