Home » Gangguan Psikologi » Ketakutan Berlebihan dalam Psikologi : Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Ketakutan Berlebihan dalam Psikologi : Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasi

by Raehatul Jannah

Merasa takut terhadap sesuatu memang hal yang wajar. Akan tetapi, ada suatu kondisi dimana seseorang akan merasa sangat ketakutan terhadap situasi atau objek tertentu yang ada di pandangannya. Apabila sudah berada di titik itu, tentu saja hal tersebut tidak bisa untuk kita sepelekan sebab akan mengganggu kehidupan sehari-hari para pengidapnya. Dalam

Psikologi, ketakutan yang berlebihan terhadap suatu objek atau situasi disebut juga dengan istilah fobia. Fobia merupakan suatu ketakutan yang berlebihan terhadap objek, benda, atau terhadap situasi-situasi tertentu. Seperti misalnya, ada seseorang yang takut saat melihat kancing-kancing yang ada pada pakaiannya, ada juga seseorang yang takut saat melihat darah, takut di suntik, dan juga seseorang yang akan merasa sangat takut saat melihat hewan seperti ayam, kupu-kupu, dll.

Selain itu, ada pula seseorang yang memiliki ketakutan terhadap ketinggian, ataupun ruangan sempit, yang kemudian apabila mereka berada dalam situasi tersebut, maka akan dapat memicu fobia yang mereka alami. Mengalami ketakutan yang berlebihan juga tidak bisa disepelekan begitu saja, sebab dampaknya bisa membuat seseorang menjadi stress, depresi, panik dan gangguan kecemasan yang bisa terbilang parah.

Jenis gangguan dalam fobia

Ada beberapa macam jenis gangguan pada fobia (ketakutan yang berlebihan) . Berikut ini merupakan jenis fobia yang dikelompokkan berdasarkan jenis ketakutannya.

Fobia Spesifik

Fobia jenis ini umumnya terjadi dan berkembang sejak pengidapnya masih kecil atau remaja. Seperti misalnya ketakutan saat melihat lubang-lubang yang saling berdekatan, takut untuk pergi ke dokter, takut terhadap ketinggian, ataupun takut terhadap suara petir, hujan, dan cuaca yang mendung dan gelap.

Dan berikut ini merupakan beberapa jenis yang termasuk ke dalam fobia spesifik ada sebagai berikut.

Acrophobia

Acrophobia Merupakan sebuah ketakutan yang berlebihan terhadap suatu ketinggian. Biasanya, seseorang yang mengidap Acrophibia akan cenderung menghindari tempat-tempat yang tinggi seperti gunung, bukit, jembatan, atau gedung-gedung pencakar langit yang tinggi.

Trypophobia

Trypophobia (fobia bolong), merupakan sebuah ketakutan yang berlebihan terhadap suatu objek atau gambar yang berbentuk lubang-lubang yang saling berdekatan, seperti misalnya sarang lebah, batu karang, gelembung-gelembung kecil, atau lubang pada potongan keju.

Latrophobia

Latrophobia merupakan sebuah ketakutan yang irasional dimana seseorang yang mengidap fobia tersebut akan sangat ketakutan dan menghindari untuk pergi ke dokter.

Obrophobia

Obrophobia merupakan sebuah ketakutan yang berlebihan terhadap petir dan hujan. Yang mana biasanya pengidap akan merasakan perasaan terancam dan cemas saat petir, hujan, dan mendung yang gelap sedang terjadi. Sebab mereka akan merasa bahwa hal tersebut akan mendatangkan sebuah bencana yang berbahaya.

Nomophobia

Nomophobia merupakan sebuah ketakutan yang berlebihan apabila pengidap jauh dari ponsel atau berada di luar jangkauan penglihatan atau genggamannya. Mereka yang mengidap fobia jenis ini akan merasa sangat khawatir setiap kali mereka tidak bisa mengecek atau menggunakan ponselnya sampai dapat membuatnya cemas dan panik.

Mungkin awalnya orang tersebut akan merasa wajar sebab di zaman sekarang ponsel memang sangat di butuhkan untuk sebuah pekerjaan. Akan tetapi, karena fobia ini berawal dari kecanduan ponsel, maka hal ini perlu diwaspadai karena dapat menganggu kesehatan fisik maupun mental.

Fobia Kompleks

Fobia kompleks dapat dikatakan memiliki dampak yang lebih berat dan menganggu daripada fobia spesifik, dimana kondisi seperti ini dapat berkembang sampai pengidap memasuki usia dewasa. Ada dua jenis fobia yang paling umum terjadi dalam fobia kompleks, yaitu:

Fobia sosial

Pada fobia jenis ini, pengidap memiliki ketakutan yang berlebih dalam situasi sosial. Hal ini dapat membuat pengidap menghindari beberapa situasi atau interaksi sosial yang ada di sekitarnya. Fobia sosial dapat membuat pengidapnya mengalami kesulitan berbicara atau berkelompok dengan orang-orang, bertemu dan berteman dengan orang baru, dan berada di tempat yang ramai.

Agoraphobia

Agoraphobia merupakan jenis ketakutan yang berlebihan terhadap situasi atau tempat yang membuat pengidap merasakan gangguan kecemasan seperti panik, sesak, pengap, dan tidak berdaya. Ketakutan seperti ini bisa datang karena berbagai hal seperti berada di tempat yang sangat ramai, tempat yang pengap dan sempit, ataupun suatu hal yang lebih spesifik takut akan hewan, darah maupun jarum suntik.

Penyebab Ketakutan Berlebihan

Ketakutan yang berlebihan (fobia) dapat disebabkan oleh suatu pengalaman atau peristiwa tertentu yang pernah dialami oleh pengidap. Diantaranya sebagai berikut.

Pernah mengalami trauma

Peristiwa yang pernah dialami oleh seseorang dapat menyebabkan trauma dan kemudian menyebabkan fobia terhadap situasi, objek, atau tempat tertentu. Misalnya ketika seseorang yang pernah hampir tenggelam kemungkinan akan mempunyai ketakutan yang berlebih terhadap air atau laut.

Atau misalnya ketika kecil seseorang pernah di culik atau disekap, maka akan dapat memicu terjadinya ketakutan yang berkelanjutan apabila seseorang berada di tempat yang sempit, gelap, dan pengap.

Stress yang tidak bisa diatasi dengan baik dan benar

Stress berat dapat memicu kondisi gangguan kecemasan dan depresi. Biasanya, seseorang yang mudah stress, cemas, panik, dan depresi akan udah mengalami suatu fobia tertentu. Hal ini dapat terjadi karena pengidap tidak bisa beradaptasi dengan situasi atau tempat yang membuatnya stress.

Dan jika kondisi tersebut tidak bisa ditangani dengan baik, maka kondisi tersebut akan menyebabkan cemas dan depresi menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Hal ini lah yang kemudian akan menjadi pemicu adanya ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu.

3. Lingkungan Faktor

Lingkungan juga dapat memengaruhi fobia yang seseorang alami. Misalnya, salah satu keluarga Anda memiliki fobia terhadap darah atau hewan tertentu, maka hal tersebut akan dapat memengaruhi Anda untuk memiliki fobia yang sama seperti saudara dekat Anda.

Cara mengatasinya

Apabila Anda merasa bahwa ketakutan berlebihan yang Anda alami masih sanggup untuk Anda hadapi sendiri tanpa bantuan Psikiater, maka beberapa cara di bawah ini dapat Anda lakukan untuk mengatasi fobia yang Anda alami.

  • Tantang ketakutan yang Anda alami

Biasanya, saat ketakutan menguasai diri kita, pikiran-pikiran negatif akan muncul dan malah membuat ketakutan yang Anda alami semakin para. Dan kemudian Anda akan merasa bahwa Anda tidak bisa mengatasi ketakutan yang Anda alami, meski pada kenyataannya Anda mampu mengatasi hal tersebut.

Jika pikiran-pikiran negatif bahwa Anda tidak bisa mengatasi masalah Anda, cobalah untuk berpikir lebih positif dan sugestikan diri Anda, bahwa Anda mampu mengatasi ketakutan yang Anda alami. Karena hal-hal positif seperti mengatakan bahwa Anda mampu mengatasi ketakutan tersebut akan membantu Anda mengurangi ketakutan dan kecemasan Anda terhadap fobia.

  • Lakukanlah teknik relaksasi

Mengatasi fobia secara mandiri memang tidak mudah. Butuh perjuangan yang ekstra dalam menghadapi suatu ketakutan sampai membuat seseorang tersebut mengalami jantung yang berdebar, sesak nafas, dan gemetar. Apabila Anda sudah merasa terbebani dengan fobia yang Anda alami, cobalah untuk melakukan teknik relaksasi untuk menenangkan diri.

Karena dengan menengkan diri, Anda akan lebih menguasai emosional, dan dapat mengelola rasa tidak nyaman saat Anda menghadapi fobia yang dialami.

  • Hadapi ketakutan berlebihan secara perlahan

Anda tidak bisa selamanya menghindar dari ketakutan yang Anda alami. Ada kalanya Anda harus menghadapi ketakutan Anda. Pada kasus seseorang yang memiliki fobia, menghadapi ketakutan berlebihan yang mereka rasakan memang tidak mudah.

Akan tetapi, cobalah untuk belajar menghadapinya, karena dengan begitu, Anda akan belajar untuk keluar dari kecemasan dan ketakutan karena fobia yang dimiliki. Hal ini bisa dimulai dari Anda yang dapat mengontrol diri saat mendengar fobia Anda disebut atau dibahas oleh orang-orang disekitar Anda.

Kemudian, setelah Anda mampu mendengar kata tersebut tanpa merasa cemas atau sesak, Anda dapat mulai melihat objek yang Anda takuti, setelah itu mulailah dengan melihat objeknya secara langsung, dan kemudian seterusnya sampai Anda mulai berani dan mampu menghadapi ketakutan Anda berada di hadapan Anda.

Namun, apabila Anda merasa bahwa apa yang Anda coba lakukan dari cara-cara pengendalian diri di atas di rasa tidak berhasil, dan ketakutan Anda masih belum bisa diatasi sendiri, maka ada baiknya untuk Anda segera berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater untuk mengatasi fobia. Biasanya, Psikiater akan meresepkan Anda obat-obatan dan psikoterapi untuk membantu rasa ketakutan berlebihan yang Anda alami.

You may also like