Psikopat secara umum dikenal sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang tanpa emosi, perasaan, bahkan hati nurani. Dalam ilmu psikologi, psikopat digolongkan ke dalam gangguan mental, yakni gangguan kepribadian. Terdapat berbagai penyebab psikopat yang perlu dihindari, sehingga kita maupun keluarga tercinta tidak menjadi seseorang yang psikopat.
Meskipun dianggap menyeramkan, tetapi sebenarnya psikopat juga memiliki kelemahan, sebab bagaimana pun juga psikopat tetaplah manusia. Terlebih ada pula ciri-ciri psikopat ringan yang mudah dikenali. Berikut adalah kelemahan psikopat yang tidak disadari oleh psikopat sendiri.
1. Kebutuhan Tinggi terhadap Kekuatan dan Kontrol
Seorang psikopat memiliki kebutuhan yang tidak mudah terpuaskan terhadap kekuasaan dan kontrol, di mana kedua hal ini dapat berbalik untuk melawan mereka. Dengan tidak mengikuti perintah yang mereka berikan serta menetapkan batasan yang tegas, kekuatan orang psikopat dapat berkurang, sehingga mereka merasa rentan atau lemah.
Kebutuhan ini juga berkaitan dengan pengakuan dari orang lain, sebab tanpa adanya pengakuan bahwa mereka memiliki kekuatan dan mampu mengontrol, maka tidak ada pula orang yang dapat dikendalikan oleh orang dengan gangguan psikopat.
2. Impulsif
Selain haus pengakuan, kelemahan signifikan lainnya yang dimiliki orang dengan gangguan psikopat adalah kepribadian impulsif. Keinginan mereka untuk mendapatkan kepuasan secara instan sering kali menurunkan kemampuan mereka untuk memikirkan konsekuensi yang mungkin mereka dapatkan dari tindakannya.
Impulsivitas ini biasanya ditunjukkan dengan perilaku sembrono dan gegabah yang dapat membahayakan kondisi mereka sendiri dan orang lain. Di sisi lain, impulsivitas juga dapat dilihat dari perilaku mengambil keputusan seenaknya, tanpa mempertimbangkan hasil jangka panjang.
3. Cenderung Menghancurkan Diri Sendiri
Psikopat yang berbuat kekerasan berisiko tinggi untuk menargetkan agresivitasnya kepada diri mereka sendiri, sama halnya terhadap orang lain. Psikopat pun mungkin merasa bahwa hidup itu sudah tidak berharga lagi, termasuk hidupnya sendiri, sehingga mereka melakukan apa saja yang benar menurut pikirannya. Hal ini berkaitan juga dengan sikap mereka yang cenderung impulsif.
Cukup banyak orang dengan psikopat yang meninggal dunia dalam kondisi yang cukup tragis, bahkan hal ini terjadi hanya beberapa saat setelah mereka menyelesaikan perawatan dari psikiater. Kematian tersebut bisa jadi disebabkan oleh tindakannya sendiri, seperti mengemudi berisiko atau terlibat dalam situasi berbahaya.
4. Memiliki Ambang Batas Ketakutan yang Rendah
Berdasarkan sebuah penelitian terdahulu, orang dengan gangguan psikopat akan mengalami lebih sedikit aktivitas pada bagian amigdala di otak. Hal tersebut menyebabkan mereka kurang peka terhadap rasa takut, sehingga ambang ketakutan mereka rendah. Artinya, mereka cenderung tidak mudah merasakan takut seperti orang-orang pada umumnya.
Meskipun di satu sisi kondisi ini terlihat sebagai kekuatan, tetapi di sisi lain juga dapat menjadi kelemahan sebab mungkin mereka akan cenderung meremehkan potensi risiko dan konsekuensinya. Akibatnya, mereka mungkin akan lebih sering menghadapi masalah karena tindakan yang dilakukan kurang berhati-hati.
5. Sensitif terhadap Paparan
Psikopat sering kali menghargai citra dirinya dan menggunakan taktik manipulasi untuk mempertahankan kemampuan pengendalian yang dimilikinya. Dengan cara mengekspos sifat aslinya, mereka akan menjadi lebih rentan sebab mereka kehilangan kekuatannya untuk mengendalikan orang lain.
Hal ini biasanya dapat dilakukan oleh orang-orang terdekat yang mengetahui karakter psikopat yang sebenarnya. Selain itu, bisa juga oleh orang lain yang membenci mereka, sehingga berusaha menjatuhkan dengan cara mengekspos titik kelemahan psikopat yang tidak diketahui oleh banyak orang.
6. Ketidakmampuan Dalam Membangun dan Menjaga Hubungan yang Tulus dengan Orang Lain
Orang dengan gangguan psikopat biasanya tidak mampu merasakan emosi atau perasaan yang sebenarnya. Hal tersebut menyebabkan mereka perlu mengeluarkan lebih banyak usaha untuk dapat membangun hubungan dengan orang lain. Setelah berhasil membangun hubungan pun, mereka mungkin kesulitan untuk menjaganya agar tetap terjalin lama. Keterbatasan ini menyebabkan munculnya rasa terasing dan kesepian.
Dampaknya, orang dengan psikopat dapat menjadi lebih rentan dari waktu ke waktu, sebab tidak ada orang yang dapat hidup sendiri dan sekecil apa pun bantuan dari orang lain, pasti akan sangat berarti dibanding tidak ada bantuan sama sekali. Di sisi lain, riset juga menyebutkan bahwa hubungan yang baik dengan orang lain dapat membuat seseorang hidup lebih sejahtera.
7. Kurangnya Kemampuan dalam Berempati
Tidak hanya mengakibatkan sulitnya membangun hubungan dengan orang lain, kurangnya pemahaman orang dengan psikopat terhadap emosi atau perasaan juga membuat psikopat memiliki kelemahan, yakni kurangnya empati. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk membentuk hubungan emosi yang mendalam dengan orang lain.
Pada teori empati dalam psikologi, penting untuk membangun hubungan satu-sama lain dan peka terhadap kondisinya. Psikopat mungkin tidak memahami sepenuhnya atau kurang peduli terhadap konsekuensi dari tindakannya pada hal-hal di sekelilingnya, sehingga menyebabkan mereka tidak berperasaan dan seperti terpisah dengan lingkungannya.
Ketidakmampuan untuk mengalami perasaan empati dapat menyebabkan hubungan yang dangkal dan kurangnya kepedulian yang tulus terhadap orang lain. Selain itu, kurangnya kedalaman emosional ini juga dapat membatasi kemampuan psikopat untuk dapat memenuhi hubungan pribadi dan dapat menyebabkan mereka memandang orang lain hanya sebagai objek manipulasi atau eksploitasi.
8. Kecenderungan untuk Sering Mencurigai Orang Lain
Psikopat sering kali melihat orang lain lemah dan mudah dieksploitasi, sehingga psikopat cenderung meremehkan kemampuan dan ketahanan target mereka. Pola pikir ini sebenarnya bisa saja menjadi bentuk kesalahan perhitungan yang dapat membuat mereka lebih rentan untuk diakali atau dikalahkan oleh orang lain.
9. Trauma di Masa Kecil atau Masa Lalu
Beberapa orang mungkin akan memiliki gangguan psikopat akibat pengalaman yang tidak menyenangkan yang terjadi pada mereka di masa lalu, khususnya ketika punya trauma masa kecil. Pengalaman tidak menyenangkan tersebut apabila tidak terselesaikan akan menjadi sumber dari trauma. Selain trauma secara psikologis, dampak secara fisik juga dapat menyebabkan trauma.
Trauma ini juga merupakan gangguan, sehingga ketika orang dengan psikopat berada pada situasi atau membahas tentang traumanya, mereka mungkin akan menjadi lemah kembali. Hal ini dikarenakan trauma yang dirasakan belum sembuh sepenuhnya.