Pengertian Teori Empati dalam Psikologi
Empati secara umum dijelaskan dengan arti ikut merasakan atau ikut memahami apa yang dialami orang lain, namun, empati tentunya memiliki arti yang lebih detail secara psikologi, berikut selengkapnya.
- Berdasarkan pandangan Stein dan Howard (2002)
Teori empati dalam psikologi ialah kemampuan untuk menyadari, memahami dan menghargai perasaan dan pikiran individu lain. Teori empati dalam psikologi ialah menyelaraskan diri (peka) terhadap apa, bagaimana dan latar belakang perasaan dan pikiran individu lain sebagaimana individu itu merasakan dan memikirkannya. Sebuah sikap teori empati dalam psikologi artinya mampu membaca individu lain dari sudut pandang emosi.
- Berdasarkan pandangan Egan (1986)
Teori empati dalam psikologi ialah kemampuan untuk memasuki dan memahami dunia individu lain dan untuk mengkomunikasikan dengan individu itu. (Baca juga mengenai fungsi teori dalam pengukuran psikologi)
- Berdasarkan pandangan Adler (dalam Taylor, 1983)
Berpendapat bahwa teori empati dalam psikologi ialah menerima perasaan individu lain dan meletakkan diri individu itu pada perasaan individu yang merasakannya (to feel in). Kemampuan berteori empati dalam psikologi yakni kemampuan merasakan kesulitan atau penderitaan individu lain, termasuk kesanggupan memahami perasaan dan tergerak untuk berbuat sesuatu bagi individu lain. (Baca juga mengenai penggunaan teori psikologi dalam dakwah)
Teori empati dalam psikologi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan hubungan antar pribadi dengan mencoba memahami suatu permasalahan dari sudut pandang atau perasaan individu lain (lawan bicara). Melalui teori empati dalam psikologi, individu akan mampu mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai suatu permasalahan. Memahami individu lain akan mendorong individu saling berbagi (Moreno, 2004). (Baca juga mengenai fungsi teori dalam psikologi pendidikan)
Teori empati dalam psikologi ialah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang dihadapi individu lain. Teori empati dalam psikologi juga artinya kemampuan untuk mendengar dan sebuah sikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sebuah sikap yang positif (Hardiawan, 2007). (Baca juga mengenai teori bruner dalam aliran psikologi kognitif)
Berdasarkan teori dan ulasan yang diberikan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa teori empati dalam psikologi ialah suatu kemampuan untuk memasuki dan memahami dunia individu lain, merasakan dan menangkap perasaan individu lain, meletakkan diri individu pada apa, bagaimana, latar belakang perasaan dan pikiran individu lain serta berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan individu lain. (Baca juga mengenai teori empirisme dalam psikologi)
Proses Teori Empati dalam Psikologi
Berdasarkan pandangan Schultz (1991) proses teori empati dalam psikologi bertahap antara lain:
- Membayangkan diri dalam kedudukan individu lain.
Individu yang tidak pernah membayangkan betapa susahnya menjadi petani, maka dirinya tidak akan dapat menghargai hasil kerja dari petani itu. Membayangkan diri seolah olah menjadi individu lain yang sedang melakukan pekerjaan berat atau merasakan seolah oah sedang mendapat bencana akan mampu menumbuhkan teori empati dalam psikologi dalam diri terhadap suatu peristiwa yang disaksikannya
- Membandingkan sebuah sikap diri sendiri dengan sebuah sikap yang dialami oleh individu lain.
Memahami kondisi yang dialami individu lain sangatlah sulit, maka dibutuhkan suatu pembelajaran bagaimana seandainya diri sendiri menjadi atau dalam posisi itu, apakah juga akan berbuat seperti yang dilakukan individu itu atau mempunyai tindakan lain.
- Mengambil kesimpulan kesimpulan dari sebuah sikap individu lain dan membandingkannya dengan reaksi khayal apabila berada dalam keadaan yang di alami individu lain
Apabila individu dapat membayangkan suatu peristiwa atau keadaan dan dirinya berada dalam situasi itu, maka individu itu akan mempunyai sebuah sikap yang lebih nyata untuk mengambil tindakan terhadap situasi dan kondisi yang dirasakan secara langsung.
Hal yang Mempengaruhi Teori Empati dalam Psikologi
Shapiro (1997) menjelaskan beberapa hal hal yang mempengaruhi teori empati dalam psikologi yakni:
- Hal hal kognitif
Bertambah matangnya wawasan dan ketrampilan kognitif, anak anak secara bertahap belajar mengenali gejala gejala kesedihan individu lain dan mampu menyesuaikan kepeduliannya dengan sebuah perbuatan yang tepat.
- Hal hal bawaan
Anak laki laki sama sosialnya dengan anak perempuan tetapi anak cenderung lebih suka memberikan bantuan fisik atau bertindak sebagai pelindung. Sedangkan anak perempuan lebih suka memberikan dukungan psikologis misalnya menghibur anak lain yang sedang sedih.
- Hal hal pendidikan
Pendidikan khususnya pendidikan agama mengambil peranan penting dalam pelaksanaan teori empati dalam psikologi itu. Penerapan akan pendidikan agama dalam kehidupan sehari hari justru efektif dalam mempengaruhi anak.
- Keluarga
Penerapan peraturan keluarga yang jelas, konsisten dan tidak mudah memberikan memberikan keringanan kepada anak serta tuntutan akan tanggung jawab kepada anak tanpa adanya imbalan apapun akan mempengaruhi serta menghasilkan anak yang peduli, tanggung jawab, peka dan lebih penyayang
- Pelajaran masa lalu akan sebuah perbuatan teori empati dalam psikologi
Praktek akan sebuah perbuatan simpatik dapat mempengaruhi hidup individu. Pelaksanaan kebaikan secara acak dan melibatkan diri dalam kegiatan bermasyarakat akan mengajari anak akan pelajaran masa lalu untuk melakukan sebuah perbuatan teori empati dalam psikologi serta lebih peduli pada individu lain.
Kemampuan dalam Melakukan Empati dalam Psikologi
Egan (1986) menjelaskan bahwa ada dua kemampuan dasar dalam melakukan empati. Kemampuan dasar tersebut merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dan selalu berjalan bersama sama. Kemampuan dasar dalam berempati tersebut ialah antara lain:
- Attending
Sebelum individu memberikan respon kepada individu lain dan segala hal yang berhubungan dengannya, maka individu tersebut pertama kali harus memperhatikan individu lain dan mendengarkan secara hati hati pada apa yang akan dikatakan. Apa yang ingin dicapai ini bukanlah kemampuan individu untuk mengulangi kata kata individu lain
- Active listening
Attending yang baik akan memudahkan individu untuk mendengarkan secara hati hati pada apa yang dikatakan oleh individu lain baik secara verbal maupun non verbal (Egan,1986).
Nah sobat, itulah segala teori dalam psikologi yang berhubungan dengan empati, tentunya rasa empati memang diperlukan dalam kehidupan sehari hari ketika berhubungan dengan orang lain, sebab empati berhubungan dengan hati dan respon akan apa yang dialami oleh orang lain, orang yang tidak memiliki rasa empati akan sulit untuk berhubungan dengan orang sebab seacra langsung ia tidak bisa memahami orang lain.
Oke sobat, semoga apa yang disampaikan bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.