Home » Ilmu Psikologi » 12 Karakteristik Aktualisasi Diri

12 Karakteristik Aktualisasi Diri

by Arby Suharyanto

Kesehatan manusia atau individu adalah sehat fisik, mental, dan sosial. Mengenali orang yang sehat secara fisik dan sosial lebih mudah daripada mengenali sehat secara mental. Demikian pula lebih mudah mendiagnosa individu yang sakit secara fisik maupun sosial daripada sakit secara mental. Namun yang pasti antara ketiga aspek tersebut saling berkaitan.

Apabila salah satunya mengalami gangguan, maka yang lainpun ikut terganggu, lalu bagaimanakah 12 Karakteristik Aktualisasi Diri dilihat dari sudut pandang psikologi? yuk sobat simak selengkapnya dalam ulasan berikut.

1. Tidak menghakimi diri sendiri

Individu individu yang menderita gangguan aktualisasi diri, terlebih mereka yang mengalami depresi dan kecemasan, biasanya merasa semestinya mereka bisa menyembuhkan diri sendiri dengan mudah, sebab itu mereka sering menghakimi diri sendiri karena menderita gangguan aktualisasi diri tersebut. (Baca juga mengenai cara meningkatkan sifat adil)

2. Tidak memiliki emosi negatif

Menghadapi emosi negatif bukanlah hal yang mudah, tetapi hal ini merupakan bagian dari kehidupan sehari hari. Kemampuan mengendalikan emosi dan mengatasi penderitaan yang di rasakan sangat bisa dilakukan oleh orang yang sehat secara mental namun tidak bagi orang yang memiliki gangguan aktualisasi diri. (Baca juga mengenai cara meningkatkan semangat kerja)

3. Memiliki kesadaran atas respon

Tidak mampu menyadari respon emosional yang diberikan saat menghadapi apa yang sedang terjadi adalah ciri orang yang memiliki gangguan aktualisasi diri. Orang yang sehat secara mental mampu memikirkan dahulu reaksi yang akan diberikan atas situasi yang sulit sehingga sadar akan semua hal yang telah dilakuakan. (Baca juga mengenai cara meningkatkan harga diri)

4. Tidak mengalami susah tidur

Tidur dapat meningkatkan umur hingga 11 tahun. Jumlah tidur yang diperlukan setiap individu berbeda beda, tetapi kebanyakan individu memerlukan 6 hingga 8 jam tidur tanpa gangguan untuk dapat bekerja secara maksimal. Sebenarnya, tidak ada aturan untuk menentukan jam tidur yang sesuai.

Namun Efek samping dari kekurangan tidur di antaranya rasa tidak enak, kesulitan saat bekerja, lemahnya sistem imun, bahkan depresi yang semua itu merupakan ciri dan akibat dari adanya gangguan aktualisasi diri. (Baca juga mengenai cara meningkatkan wibawa dan kharisma)

5. Mampu fokus

Berkonsentrasilah pada hal yang tengah dilakukan tentu merupakan hal yang mudah bagi individu yang memiliki karakteristik aktualisasi diri, sebab fokus membutuhkan konsentrasi dan ketenangan pikiran yang hanya dimiliki oleh individu yang bermental sehat. Sedangkan pada individu yang memiliki gangguan aktualisasi diri, ia akan sulit menghadapi atau fokus pada apapun karena sering cemas akibat penyait mental yang dialaminya. (Baca juga mengenai sifat umum aktifitas manusia)

6. Memiliki hubungan sosial yang baik

Orang yang memiliki mental sehat pada umumnya bisa beradaptasi atau memiliki hubungan yang baik dengan sekitar, baik itu dengan keluarga terdekat, rekan kerja, tetangga, dan masyarakat pada umumnya.

Orang yang memiliki gangguan aktualisasi diri akan memiliki gangguan dalam hubungan sosial sebab tidak mampu mengontrol perasaannya sendiri, misalnya ialah selalu memiliki kecemasan atas repon atau tanggapan orang lain, selalu mementingkan diri sendiri dan menganggap orang lain tidak benar, sulit

mengakui kesalahan diri sendiri dan tidak mau minta maaf, tidak mampu menjalankan kewajiban dalam hal apapun baik itu dalam rumah tangga atau pekerjaan, serta mudah sekali memiliki rasa benci dan dendam.

Gangguan aktualisasi diri tersebut membuatnya selalu memiliki hubungan yang buruk dengan orang sekitar sehingga orang yang memiliki ciri demikian umumnya memiliki sedikit teman, mudah stres, dan jarang bergaul atau berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain.  Untuk mengatasinya tentu harus menyembuhkan gangguan aktualisasi dirinya terlebih dahulu.

7. Tidak memiliki gejala fisik yang mengkhawatirkan seperti :

  • Kelelahan
  • Sakit pada punggung, dada
  • Detak jantung yang cepat
  • Mulut kering
  • Masalah pencernaan
  • Sakit kepala
  • Berkeringat
  • Perubahan drastis dalam berat badan
  • Pusing
  • Perubahan drastis dalam pola tidur

8. Jauh dari gejala depresi, yakni tidak memiliki :

  • Perasaan sedih atau kesal
  • Perasaan bingung atau tersesat
  • Perasaan apati atau kehilangan minat
  • Rasa cemas serta amarah/ kekerasan/ kebencian yang berlebih
  • Perasaan takut/ paranoid
  • Kesulitan dalam menghadapi emosi yang dirasakan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan dalam menangani tanggung jawab
  • Kecenderungan menutup diri atau menarik diri secara sosial
  • Masalah tidur
  • Delusi atau halusinasi
  • Ide yang aneh, muluk, atau lepas dari kenyataan
  • Penggunaan alkohol atau obat obatan yang berlebihan
  • Perubahan yang signifikan dalam kebiasaan makan atau dorongan seksual
  • Pikiran atau rencana untuk bunuh diri

Nah sobat, selanjutnya ialah karakteristik aktualisasi diri menurut beragam pendapat ahli mulai dari psikolog hingga dari WHO yang tentunya telah disusun berdasarkan penelitian yang mendasar.

9. Menurut WHO :

  • Bisa menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk baginya
  • Memperoleh kepuasan diri dari hasil jerih payah usahanya
  • Merasa lebih puas memberi dari pada menerima
  • Secara relatif bebas dari rasa gelisah dan cemas
  • Berhubungan dengan individu lain dengan cara tolong menolong dan saling memuaskan
  • Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran untuk kemudian hari
  • Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaiaan yang kreatif dan konstruktif
  • Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.

10. Menurut Psikolog Hanna Djumhana Bastaman :

  • Bebas dari gangguan dan penyakit jiwa
  • Mampu serta luwes menyesuaikan diri dan menciptakan hubungan antar pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan
  • Mengembangkan potensi potenbsi pribadi (bakat, kemampuan, sikap, sifat, dan sebagainya) yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan
  • Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan berupaya menerapkan tuntunan agama dalam kehidupan sehari hari.

11. Menurut Psikolog Abdul Aziz el-Quussy :

  • Keserasian yang sempurna atau integrasi antara fungsi fungsi jiwa yang bermacam macam
  • Kemampuan untuk menghadapi goncangan goncangan jiwa yang ringan yang biasa terjadi pada setiap individu
  •  bisa merasakan kesenangn dan kemampuan dirinya secara positif.

12. Menurut Psikolog D.S. Wright dan A. Taylor:

  • Senang dan terhindar dari ketidaksenangan
  • Efisien dalam menerapkan dorongan untuk kepuasan kebutuhannya
  • Kurang dari kecemasan
  • Kurang dari rasa berdosa (rasa berdosa merupakan reflek dari kebutuhan self-punishment)
  • Matang, sejalan dengan perkembangan yang sewajarnya
  • Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
  • Mempunyai otonomi dan harga diri
  • Mampu membangun hubungan emosional dengan individu lain  dan
  •  bisa melakukan kontak dengan realitas.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like