Al Qur’an merupakan kitab suci umat Islam, wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup bagi individu agar bahagia dunia dan akhirat. Sebagai pedoman hidup (way of life), Al Qur’an berisi konsep konsep ajaran dan sistem hidup yang sangat luar biasa.
Segala aspek kehidupan individu dapat diatur dan diarahkan oleh Al Qur’an, termasuk watak, karakteristik, dan kepribadian psikologi individu, serta penggolongannya. Dalam Al Qur’an terdapat penjelasan tentang kepribadian psikologi individu dan karakteristik umum yang membedakan individu dengan makhluk lainnya.
Selain itu, juga terdapat model atau pola umum kepribadian psikologi individu yang dibedakan dengan beberapa ciri utama. Salah satu keistimewaan yang diberikan Allah kepada individu adalah bahwa individu merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di muka bumi.
Individu diberikan amanah sebagai khalifah Allah di muka bumi karena individu mempunyai kecenderungan dengan Allah sebab itu psikologi memang berhubungan dengan apa yang ada dalam Al Qur’an yakni yang berhubungan dengan ketenangan dan keyakinan jiwa. Berikut 12 Hubungan Psikologi dengan Al Qur’an.
1. Pengenalan Diri Sendiri
Alasan mempelajari Hubungan psikologi dengan Al Qur’an atau pengetahuan perilaku individu itu, karena untuk lebih mengenal diri, mengenal siapa “aku” ini sebenarnya, dan dengan pengenalan ini, dia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan individu lain lingkungan masyarakat dan pengaruh pengaruhnya. Disini, kemudian muncul alasan lain, yaitu keinginan untuk bergaul dengan individu lain. (Baca juga mengenai hubungan psikologi dengan seni)
2. Mengetahui Alasan Adanya Kehidupan
Individu harus tahu mengapa individu itu berpikir, berkebiasaan, dan berbuat menurut caranya sendiri sendiri. Ada yang berbuat kebaikan, kejahatan, asusila dan perilaku peilaku yang lain. Bagaimana pun, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dapat memberikan (Baca juga mengenai hubungan psikologi dengan ilmu politik)
pengertian yang lebih baik mengenai sebab sebab individu berpikir dan bertindak seperti yang individu lakukan, dan memberikan pandangan untuk menilai sikap dan reaksi, baik yang kita lakukan sendiri atau individu lain. (Baca juga mengenai hubungan psikologi dengan statistika)
3. Dibutuhkan Untuk Berhubungan dengan Sesama
Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dibutuhkan oleh individu yang dalam kehidupannya selalu berhubungan dan bersama individu lain. Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dibutuhkan atau dipelajari oleh individu yang dalam tugas dan jabatannya akan bekerja bersama individu lain. Dengan demikian, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an selalu dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan, (Baca juga mengenai hubungan sistem endokrin dengan psikologi)
pengurus organisasi massa, pengurus lembaga sosial, para pejabat pemerintah, para elit politik, komandan pasukan, wartawan, hakim, khatib, guru, dosen, pelajar, mahasiswa, dan sebagainya. Juga dibutuhkan oleh setiap individu dalam fungsi dan perannya sebagai rakyat biasa, suami, istri, ayah, ibu, dan anak dan lain sebagainya. (Baca juga mengenai hubungan psikologi dengan genetika)
4. Sebagai Jalan Memahami Orang Lain
Jadi, dengan mempelajari hubungan psikologi dengan Al Qur’an, berarti ada usaha untuk mengenal individu. Mengenal berarti dapat memahami, berarti pula kita dapat menguraikan dan menggambarkan tingkah laku dan kepribadian psikologi individu beserta aspek aspeknya. Dengan mempelajari hubungan psikologi dengan Al Qur’an, kita berusaha mengetahui aspek aspek kepribadian psikologi (personality traits).
5. Terbuka Terhadap Berbagai Perilaku dalam Sudut Pandangan Psikologi dan Agama
Salah satu sikap kepribadian psikologi itu, sikap keterbukaan, yaitu terbuka terhadap dunia luar, bersedia memahami perasaan individu lain. Dan sikap ini bersifat menetap serta menjadi ciri bagi individu yang bersangkutan, yang merupakan sifat yang unik, yang individual dari individu tersebut.
6. Menyelesaikan Masalah yang Komplek
Masyarakat hari ini sedang mengalami sosial drastis, informational, dan perubahan teknologi. Kemajuan revolusioner dalam globalisasi dan teknologi elektronik adalah menjelmakan alam era baru yang menjangkau seluruh komunitas individu yang saling mempengarui serta dibarengi emosi. Pengembangan dan kemajuan yang meningkat, menuntut pada pribadi secara personal untuk membentuk tujuan global dan hidup masyarakat yang bertarap internasional.
7. Menjalani Kompetensi Hidup dengan Jalan Yang Lurus
Kompetisi ini dikawatirkan akan tumbuh berbagai tekanan tekanan dari aspek hubungan psikologi dengan Al Qur’an. Sehingga perlu penelitian sejauhmana pengaruh globalisasi terhadap hubungan psikologi dengan Al Qur’an. Hubungan psikologi dengan Al Qur’an adalah
disiplin yang integratif terbaik serta untuk pemahaman dan adaptasi individu yang selalu berubah. Disiplin ilmu Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dengan uniknya saling mempengaruhi secara kompleks antara intrapersonal, biologi, hubungan antar pribadi, dan sosio struktural individu.
8. Berhubungan dengan Tujuan Hidup Seseorang
Bidang Hubungan psikologi dengan Al Qur’an berusaha ikut andil pada visi dan misi individu yang lengkap dengan berbagai kesenangan dan konflik. Keunggulan individu di dalam semua lapisan hidup saat ini berusaha untuk adaptasi dengan sistem dan nilai individu
yang selalu berkembang dan berubah dari suatu perspektif lokal hingga lintas dimensi yang global. Corak individu era global memungkinkan individu untuk pengembangan individu sendiri secara personal dan pembaharuan akan berdampak negatif terhadap mental dan kejiwaan individu.
9. Berhubungan dengan Semua Ilmu
Hubungan psikologi dengan Al Qur’an bila ditinjau dari aspek global dari ruang lingkup kajiannya, tentu memiliki karelasi yang sangat dekat dengan ilmu ilmu lain, seperti hubungan psikolagi dan filsafat, hubungan psikologi, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan pendidikan terutama, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan sosial, hubungan psikologi dan kedokteran, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan agama,
Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan antropologi, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan politik, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan komunikasi, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan biologi, Hubungan psikologi dengan Al Qur’an dan ilmu alam dan masih banyak lagi ilmu ilmu lain yang berhubungan dengan hubungan psikologi.
10. Memberikan Solusi dalam Kehidupan
Membicarakan Hubungan psikologi dengan Al Qur’an sebagai suatu solusi hidup, tentu hal tersebut senada dengan kitab suci Al Qur’an. Maksud dan tujuan Al Qur’an diturunkan adalah untuk mengatur kepentingan hidup individu, serta berfungsi sebagai petunjuk dan pembeda antara benar dan salah.
Isi Al Qur’an sangat sesuai dengan keperluan hidup individu, karena yang membuat adalah Allah yang menciptakan dan mengatur individu. Oleh karena itu sangat mustahil bahwa isi Al Qur’an kontraproduktif dengan sistem kehidupan individu, dan Al Qur’an sanggup menjadi solusi setiap permasalahan bagi umat individu.
Hal tersebut sudah tersirat dalam surat al Baqarah ayat 2 yang intinya Al Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup untuk individu yang imgin memelihara diri dari segala keburukan. Sebaliknya, bagi individu individu yang zalim Al Qur’an tidak dapat mendatangkan kebermanfaatan hidup, bahkan menjadi sesuatu yang merugikan.
11. Menentukan Arah Kehidupan
Sejarah telah banyak membuktikan: bahwa kitab kitab suci yang dibawa oleh para Nabi / Rasul selalu mendapatkan perlawanan dan pertentangan, baik dari masyarakat sekitarnya atau dari keluarga nabi sendiri. Bagi setiap muslim selayaknya isi Al Qur’an harus dijadikan tuntunan bukan tontonan. Ayat ayat Al Qur’an hendaknya dapat dijadikan sebagai kompas kehidupan.
12. Wajib Dibaca dan Dipelajari untuk Ketenangan Hidup
Oleh karena itu bagi setiap muslim hukumnya wajib untuk membaca, mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an. Setiap ayat yang tertulis d idalam Al Qur’an memiliki makna dan maksud yang berbeda. Apabila kita banyak membaca ayat ayat Al Qur’an, maka kita akan makin banyak mendapatkan manfaat dan kebaikan sebagai solusi setiap kasus yang timbul dari diri individu dan memberikan ketenangan seara psikologi.