Gangguan mental tidak mengenal usia dan jenis kelamin, sebab siapa pun bisa saja mengalaminya. Berikut ini tanda dan gejala orang mengalami gangguan pada jiwa:
- Alam perasaan (affect) tumpul dan mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi. Baca juga mengenai : dampak prostitusi bagi kesehatan mental wanita
- Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn). Tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day dreaming).
- Delusi atau waham yaitu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya. Sering berpikir atau melamun yang tidak biasa (delusi). Baca juga mengenai : pentingnya olahraga untuk kesehatan mental
- Halusinasi yaitu pengalaman panca indra tanpa ada rangsangan, misalnya penderita mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara atau bisikan itu.
- Merasa depresi, sedih atau stres tingkat tinggi secara terus-menerus.
- Kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut telah dijalani selama bertahun-tahun. Baca juga mengenai : alasan tidak boleh mengabaikan gangguan mental
- Paranoid (cemas atau takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti atau dicemaskan.
- Suka menggunakan obat hanya demi kesenangan.
- Memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
- Terjadi perubahan diri yang cukup berarti. Baca juga mengenai : alasan pentingnya keluarga dalam menjaga kesehatan mental
- Memiliki emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah.
- Terjadi perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya.
- Pola tidur terjadi perubahan tidak seperti biasa.
- Gejala gila yang sangat mengganggu adalah kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya bicaranya kacau sehingga tidak dapat diikuti jalan pikirannya. Baca juga mengenai : alasan kenapa bernostalgia bisa menyehatkan mental
- Tanda-tanda sakit mental berikut juga sangat mengganggu, di antaranya membuat gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
- Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara, dan pendiam.
- Sulit dalam berpikir abstrak.
- Tidak ada atau kehilangan kehendak (avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada upaya usaha, tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas dan selalu terlihat sedih.
Sayangnya, ada beberapa gangguan mental yang terjadi tanpa disadari oleh si pengidapnya. Lantas, apa saja gangguan mental yang terjadi tanpa disadari? Berikut 10 Gangguan pada jiwa yang Tidak Disadari.
1. Trichotillomania
Ini adalah gangguan mental yang membuat pengidapnya ingin selalu menarik rambut. Tak jarang, gangguan ini menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan. Seseorang yang mengidap gangguan ini biasanya tidak dapat mengendalikan atau menahan keinginan untuk menarik rambut di tubuhnya. Gejala lain yang dialami pengidap gangguan ini adalah:
- Rasa tegang sebelum menarik rambut atau saat menahan keinginan untuk menarik rambut.
- Perasaan lega, puasa, dan/atau senang setelah menarik rambut.
- Munculnya perilaku lain, seperti keinginan untuk selalu memeriksa akar rambut, memutar-mutar rambut, menarik rambut dengan bantuan gigi, mengunyah rambut, atau memakan rambut (trichophagia).
2. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Anxiety disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan ketakutan dan kecemasan yang tak wajar. Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, para peneliti menduga bahwa gangguan ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, yaitu perubahan pada otak dan stres dari lingkungan. Pengidap gangguan ini biasanya mengalami kecemasan yang disertai dengan munculnya keringat berlebih, pusing, mual, sakit perut, jantung berdebar, sesak napas, dan lainnya.
3. Gangguan Pola Makan (Eating Disorder)
Gangguan ini bisa terlihat dari kecemasan yang muncul akibat berat badan dan makanan yang dimakan. Oleh sebab itu, pengidap eating disorder cenderung mengubah kebiasaan makan karena khawatir berat badannya bertambah meskipun hanya makan sedikit saja. Jika dibiarkan, gangguan ini bisa menyebabkan:
- Anoreksia, yaitu kelainan yang membuat pengidapnya terobsesi untuk memiliki tubuh kecil atau berat badan yang sedikit. Biasanya, pengidap anoreksia rela melakukan apa saja demi mendapatkan berat badan yang diharapkan, termasuk menahan rasa lapar dan melakukan ekstrem.
- Bulimia, yaitu kelainan yang membuat pengidapnya memuntahkan setiap makanan yang sudah dimakan. Ini dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan.
Selain anoreksia dan bulimia, gangguan pola makan juga bisa berupa binge eating disorder. Ini adalah gangguan makan di mana pengidapnya tidak bisa mengontrol porsi makannya. Mereka akan makan dalam porsi besar dan tidak dapat mengontrol kapan harus berhenti makan. Gejala yang ditimbulkan berupa keinginan makan terus-menerus, makan secara sembunyi-sembunyi, dan tetap makan meskipun sudah kenyang.
4. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan kecemasan dan perilaku berulang (kompulsi). Itu mengapa orang yang mengidap obsessive complusive disorder cenderung melakukan suatu hal secara berulang. Misalnya, memeriksa pintu dan jendela lebih dari tiga kali sebelum pergi ke luar rumah, merapikan barang berdasarkan warna, dan perilaku lainnya. Tiga ciri OCD antara lain menyukai keteraturan, takut kotor, serta takut salah dan disalahkan.
5. Eccedentesiast
Kamu yang selalu tersenyum meski sebenarnya menangis bisa-bisa sebenarnya terkena gangguan psikologis ini! Anehnya, seorang Eccedentesiast adalah penghibur yang sangat baik. Dia cenderung bisa menyelesaikan masalah kecil orang lain tapi justru tidak bisa mencari jalan keluar untuk masalahnya sendiri. Duh, sesekali terlihat menangis juga bukan hal yang buruk kok!
6. Eproctophilia
Gangguan psikologis yang termasuk kelainan seksual di mana seseorang menyukai bau kentut pasangannya. Nah, kamu begitu tidak?
7. Erotomania
Seseorang yang merasa orang lain menyukai dirinya tapi sebenarnya cuma ilusi semata. Inget ya, jangan cuma karena jomblo kamu kepedean berlebihan kayak gini.
8. Body Dismorphic Disorder (BDD)
Ketika seseorang merasa kalau tubuhnya tidak ideal, merasa gemuk padahal kurus dan prasangka negatif tentang bentuk tubuhnya sendiri. Kamu yang suka membanding-bandingkan tubuhmu dengan tubuh orang lain berpotensi kena gangguan psikologis ini loh!
9. Climomania
Merasa kalau kasur terlalu posesif sampai tidak mengizinkanmu untuk pergi ke mana-mana. Kalau kamu merasa terlalu cinta pada kasur, bantal dan selimut, hati-hati itu tandanya kamu terkena Climomania atau gangguan pada jiwa tidur!
10. Gamomania
Gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang sangat senang mengajak orang untuk menikah bahkan kepada orang asing sekalipun! Wah, gangguan pada jiwa kayak gini harus disembuhkan nih.
Semoga kita semua punya jiwa yang sehat ya.. sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.