Home » Teori Psikologi » 7 Hakikat Perasaan dalam Psikologi

7 Hakikat Perasaan dalam Psikologi

by Tiffany

Psikologi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari megnenai perilaku manusia dan juga proses mental serta pemikirannya. Psikologi termasuk ilmu yang masih muda, mengingat dulu tidak ada kajian terkait manusia. Banyak yang merasa bahwa manusia hanyalah salah satu makhluk yang sama-sama berlomba mencari makan dan juga berusaha untuk mengatakan bahwa mereka sama seperti makhluk lainnya dan perbedaannya hanya untuk pikiran atau otak saja.

Psikologi sendiri merupakan dua kata yang terdiri dari jiwa dan juga ilmu. Dimana ilmu ini lumayan dibutuhkan dan juga diharapkan keberhasilannya. Lalu jika hanya membicarakan jiwa maka bagaimana dengan perasaan manusia. Bagaimana ilmu psikologi mempelajari perasaan manusia dan hakikatnya seperti apa perasaan dalam lingkup ilmu psikologi ?

  1. Ciri Perasaan

Pertama yang isa anda kenali adalah ciri dari perasaan. Dimana perasaan memang digolongkan menjadi beberapa ciri yang bisa anda kenali. Pertama perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lan khususnya persepsi. Sebagai contoh dalam diri seseorang biasanya timbul perasaan gelisah karena tiba-tiba mengingat akan hal secara mendadak atau trauma di masa lalu. Selain itu contoh lainnya adalah perasaan gembira jika anda mendapatkan apa yang anda inginkan.

Selanjutnya adalah perasaan yang sifatnya individualis atau subjektif. Dalam hal ini ciri perasaan selanjutnya yang bisa terjadi adalah adanya perasaan subjektif, dimana pada saat menonton sebuah pertandingan sepakbola anda bisa saja sedih karena tim lain kalah. Padahal sudah terbukti permainannya baik, namun anda juga bangga karena tim lainnya yang anda dukung mendapatkan kemenangan. Selain itu biasanya terjadi di keluarga, karena hubungan darah menyebabkan adanya perasaan yang subjektif.

  1. Keadaan Jasmani atau Fisik Individu yang Bersangkutan

Selanjutnya adalah perasaan yang biasa terjadi jika berkaitan dengan seseorang yang tengah sakit. Biasanya perasaan akan menjadi lebih sensitif ketika seserorang sedang sakit. Mereka akan merasa dikasihani, tidak diberi kesempatan, tidak di percaya dan menurunnya kepercayaan diri. Terutama jika hal ini dialami oleh anak-anak yang telah mengalami hal berat atau masalah. Untuk itu banyak orang yang mencoba menjaga perasaan mereka mengingat mereka tidak bisa melakukan apapun pada rasa sakitnya.

Selain itu mereka yang harus terlahir memang tidak lengkap secara fisik dan merembet ke arah Gangguan Kepribadian dalam Psikologi Klinis. Sehingga sikap atau perilaku yang bisa anda lakukan yakni menghargai karena bukanlah salah mereka, sehingga menjaga perasaan merupakan jalan satu-satunya.

  1. Struktur Kepribadian Individu dalam Mengalami Suatu Perasaan

Selanjutnya adalah perasaan yang bergantung pada struktur kepribadian seseorang, dimana banyak orang yang terlahir dengan jenis emosi yang berbeda-beda. Anda jelas tidak bisa memaksakan seperti apa orang lain dan bagaimana perasaan mereka. Namun anda juga bisa menyatakan nyaman atau tidak dengan respon orang lain khususnya respon pada perasaan anda. sebagai contoh mereka yang mudah marah atau tempramen, mudah tersinggung akan hal yang simple dan juga sederhana. Kemudian mereka yang terlalu halus dan juga mudah tersentuh atau tersinggung membuat banyak orang sulit beradaptasi dengan mereka.

  1. Suasana Hati

Kita bisa sebut suasan hati atau mood seseorang. Nyatanya perasaan juga bisa berpengaruh pada hal tersebut. Dimana keadaan temporer pada diri individu bisa sangat bergantung pada suasana hati seseorang. Untuk itu banyak orang sengaja menunggu suasana hati sampai baik agar bisa melakukan kegiatan dengan baik. Namun jika ada yang bermasalah dengan suasana hatinya, maka sudah masuk ke Gangguan Psikologi dalam Komunikasi

Biasanya ketika sedang kalut atau sedang peka, jelas anda tidak akan bisa melakukan hal yang membahagiakan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan keputusan tepat maka akan berbahaya. Baca macam pola asuh anak menurut psikologi.

  1. Intensitas Perasaan

Selanjutnya adalah bergantung pada intensitas perasaan masing-masing individu. Berikut ini beberapa hal yang termasuk kedalam intensitas perasaan :

  • Intensitas perasaan persepsi lebih kuat antara individu dibandingkan yang lainnya, misalnya saja anda bertemu dengan seseorang yang anda cintai setelah lama. Atau mungkin bertemu dengan saudara kandung yang sudah lama berpisah. Jelas hal tersebut akan memberikan perasaan yang kuat dan saling terkait.
  • Selanjutnya adalah Intensitas perasaan yang bisa anda rasakan ketika menggunakan pengamatan indra pembau dan pengecap. Dimana tidak dipungkiri bahwa perasaan dan hal berbau biologis dan fisik memang berkaitan dan menghasilkan intensitas yang lebih tinggi dibanding perasaan. Jika anda melihat atau melalui sebuah kejadian menggunakan penglihatan dan pendengaran maka akan lebih terasa. Contohnya saja ketika anda mencium bau busuk disekitar anda lebih intens dari pada mendengar suara gaduh.
  • Selanjutnya adalah Intensitas yang telah dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Contonya adalah dulu ketika anda mendengar suara atau lagu yang mendayu-dayu maka anda langsung mematikan atau merasa muak. Namun sekarang ini karena banyaknya lagu tersebut diputar menjadikan anda semakin terbiasa dan akhirnya ikut menikmati alunan lagu tersebut. Baca peran sosiologi dalam psikologi.
  • Intensitas perasaan turun , biasanya ini terjadi jika anda kehilangan passion ketika anda menyuka sesuatu. Atau misalnya ketika anda pertama kali mendengarkan musik ada rasa yang sangat senang dan juga bahagia, namun ketika anda memutarnya berkali-kali akan timbul rasa bosan dan muak mendengarnya.
  1. Dimensi Perasaan

Membicarakan mengenai dimensi perasaan, ahli psikologi, Wund menyatakan bahwa perasaan itu memiliki 3 dimensi, yaitu :

  • Perasaan senang dan tidak senang. Contohnya yaitu perasaan yang berkebalikan dalam satu sistem. Dimana pasien senang karena penyakitnya dinyatakan sembuh atau pengobatan dinyatakan berhasil. Namun ada juga perasaan sedih dari dokter dan perawat yang telah merawat pasien tersebut selama jangka waktu yang lama sehingga merasa ditinggalkan.
  • Selanjutnya adalah perasaan excited atau inner feeling. Dimana perasaan tersebut bisa dialami oleh individu yang disertai perilaku atau perbuatan yang terlihat atau nampak. Misalnya dengan mewujudkan rasa senang anda melompat kegirangan atau menari-nari, jika merasa marah anda memukuli benda untuk melampiaskan kekesalan. Seperti itulah perasaan bisa berjalan
  • Perasaan expectancy atau release feeling, dimana perasaan ini lebih kepada harapan anda agar apa yang diinginkan tercapai. Sebagai contoh,anda akan merasa bahagia apabila kelak jika anda bisa meneruskan jenjang kuliah setelah anda lulus dari SMA. Dan hal tersebut benar-benar terbukti, sehingga anda merasa sangat gembira.
  1. Jenis Perasaan

Selanjutnya adalah jenis perasaan yang dirangkum menjadi 4 jenis oleh ahli Max Scheler, perasaan itu ada 4 macam diantaranya adalah :

  • Perasaan pengindraan/indriawi atau biasa disebut sebagai perasaan tingkat sensoris. Dimana pengertiannya adalah perasaan yang berhubungan dengan indra, rangsangan jasmaniah dan sejenisnya seperti bau, dingin, panas, geli, yang nantinya menimbulkan perasaan senang,sedih dan lainnya.
  • Selanjutnya perasaan kehidupan vital dimana perasaan tersebut memang berhubungan dengan fungsi hidup atau kondisi jasmaniah. Misalnya lelah setelah berolahraga, haus, lapar, kurang tenaga dan pusing yang akhirnya berdampak pada perasaan anda.
  • Perasaan kejiwaan atau psikis, yaitu perasaan yang dapat diberi motivasi, misalnya rasa gembira, susah, sedih, takut, kecewa dan perasaan lainnya yang lebih kearah kejiwaan.
  • Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan kepribadian, terutama biasanya terjadi pada pria misalnya harga diri, pengakuan akan status dan keberadaannya dan hal lainnya. Baca juga teknik dalam modifikasi perilaku.
  • Waktu Perasaan terjadi, Sebagaimana dipaparkan oleh Bimo Walgito (1989), dalam dimensi perasaan sebenarnya tertuang lagi paparan mengenai waktu dari perasaan. Menurut Stern ada beberapa waktu yang menggambarkan mengapa perasaan muncul.
  • Perasaan present, dari namanya saja tentu anda tahu bahwa perasaan yang berhubungan dengan situasi actual atau yang sedang terjadi saat itu juga. Sebagai contoh anda bisa merasakan senang karena anak anda mendapatkan beasiswa untuk sekolah selama 3 tahun berturut-turut. Hal ini akan berlangsung sampai seterusnya selama tidak ada kejadian yang memotong perasaan tersebut.
  • Perasaan yang menjangkau maju, yaitu perasaan yang sengaja diletakan untuk waktu yang selanjutnya. Seperti halnya orang tua yang merasa bangga dengan kepintaran anaknya sehingga mereka berharap bahwa anaknya bisa menjadi pilot dan membanggakan mereka.
  • Perasaan yang berhubungan dengan waktu lampau, misalnya merasa sedih apabila mengingat masa lalu terutama jika perasaan tersebut dibumbui kejadian yang menyebabkan anda trauma atau merasa sedih ketika mengingatnya.

Berdasarkan nilai-nilai hidup yang didapatkan oleh ahli Sranger jelas apa  yang kita kejar dalam hidup kita nantinya akan mempengaruhi pikiran dan tindakan ada kedepannya. Selain itu anda akan mendapat perasaan-perasaan psikis lainnya seperti halnya, perasaan ekonomis, perasaan estetis, perasaan kuasa, perasaan sosial dan perasaan lain yang dianggap bisa menimbulkan rasa puas dan tidak puas, senang dan tidak senang dan sebagainya. Mengingat stimulan perasaan memang datang dari luar bukan hanya dari dalam saja.

Demikian yang dapat kita sampaikan, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

You may also like