Ilmu Psikologi

Hakikat Asesmen Psikologi dalam Konseling

Selain psikologi pendidikanpsikologi sosial dan psikologi lain psikologi konseling juaa termasuk dalam cabang cabang psikologi yang perlu diketahui.

Dalam, konseling terdapat adanya asesmen. Asesmen adalah salah satu jenis terapi dalam psikologi yang berhubungan dengan kegiatan pengukuran. (Ratna Widiastuti 2010) menyebutkan bahwa dalam ilmu konseling, asesmen merupakan suatu pengukuran dari proses konseling yang dilakukan oleh konselor sebelum, selama dan setelah proses konseling berlangsung.

Proses asesmen dalam konseling merupakan bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dilakukan dalam menggali latar belakang suatu masalah yang mungkin saja terdiri dari berbagai jenis seperti macam macam tingkah laku dalam psikologi yang wajib Anda ketahui.

Sesuai dengan prakteknya, asesmen dapat dijadikan alat dalam menilai keberhasilan sebuah konseling atau terapi untuk menyelesaikan masalah pasien.

Biasanya, asesmen dalam konseling dapat dilakukan dengan laporan diri, performance test, tes psikologis, observasi,wawancara dan lainnya. Asesmen harus dilakukan secara hati-hati, sebab kesalahan dalam menemukan masalah akan mengakibatkan treatment gagal bahkan merugikan bagi klien itu sendiri. Tujuan asesmen dalam psikologi konseling menurut Hood dan Johnson (1993) adalah sebagai berikut :

  • Orientasi masalah yakni mengenali dan menerima masalah yang sedang dihadapi
  • Identifikasi masalah yakni membantu konselee ataupun konselor mengetahui permasalahan secara detail
  • Memilih berbagai alternaif solusi dan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh konselee
  • Membuat keputusan alternatif pemecahan masalah yang paling baik dari beberapa alternatif yang tersedia
  • Menilai apakah konseling telah berjalan efektif mengurangi beban masalah konselee
  • Melihat dan mengembangkan cara konselee dalam menjawab pertanyaan yang diberikan konselor
  • Melatih konselee dalam memecahkan masalah
  • Membentuk konselee menjadi lebih mandiri
  • Melatih konselee selalu bercerita tenatng apa yang dipikirkan dan dirasakan
  • Mengajak konselee untuk selalu terbuka dengan berbagai hal
  • Bekerja sama dalam memecahkan masalah yang dihadapi
  • Membiasakan konselee untuk melaksanakannya secara konsekuen

Kedudukan Asesmen Psikologi dalam Konseling

Asesmen psikologi memiliki kedudukan yang strategis dalam konseling. Ia adalah dasar dari perencanaan program konseling sesuai dengan konsep diri dalam psikologis dan kebutuhan konselee sebab hal ini akan mendorong tercapainya tujuan pelayanan psikologi konseling. Gambaran permasalahan yang diperoleh dari asesmen bisa dijadikan acuan untuk menyusun program layanan konseling.

Bentuk asesmen psikologi dalam konseling dibedakan menjadi asesmen teknik nontes dan asesmen teknik tes. Yang paling sering digunakan oleh konselor adalah asesmen teknik nontes sebab perancangan, pengadministrasian, pengolahan, analisis dan penafsirannya tidak rumit seperti asesmen teknik tes.

Bentuk-bentuk asesmen teknik nontes adalah Daftar Cek Masalah (DCM), Alat Ungkap Masalah (AUM), Alat Ungkap Masalah Belajar (AUM PTSDL), Sosiomentri, Wawancara, Observasi Dan Inventori Tugas Perkembangan (ITP).

Sedangkan asesmen teknik tes dilakukan konselor yang telah memiliki sertifikat asesmen teknik tes. Konselor yang belum atau tidak memiliki sertifikat dapat bekerja sama dengan lembaga psikologi konseling yang telah memiliki kewenangan tersebut. Bentuk asesmen teknik tes adalah tes bakat, tes minat, tes kperibadian, tes kemampuan kerja , tes kematangan sosial dan lainnya.

Metode-Metode Asesmen Psikologi dalam Konseling

Asesmen psikologi dalam konseling dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :

  1. Wawancara

Wawancara adalah salah satu metode asesmen untuk mendapatkan data klien denagn cara berhubungan langsung atau face to face relation. Komunikas ini berlansung dengan melakukan tanya jawab secara tatap muka. Dengan teknik wawancara, konselor dapat melihat gerak dan mimik yang dijadikan sebagai media untuk melengkapi ucapan mereka. Tidak hanya menangkap ide, wawancara juga digunakan untuk menangkap perasaan, pengalaman, emosi dan motif yang diperlihatkan oleh klien.

  1. Angket

Selain wawancara, angket juga termasuk metode asesmen psikologi. Angket adalah serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden untuk mendapatkan jawaban tertulis pula. Pertanyaan di dalam angket akan mengikuti maksud dan tujuan angket tersebut diberikan,

  1. Observasi

Obervasi merupala pengumpulan data dengan melakukan penagamatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan melakukan observasi, kita akan memperoleh tingkah lau yang tampak, arah pembicaraan serta apa yang ia lakukan. Terencana atau tidak, observasi tetap dapat dilakukan.

  1. Sosiometri

Sosiometri berasal dari bahasa latin socius (soscial) dan metrum (pengukuran) yang kemudian dikembangkan oleh psikiater Jacob Levi Moreno. Sosiometri adalah metode pengukuran kelompok sosial yang mempelajari hubungan sosial antar individu atau antar kelompok.

Ruang Lingkup Asesmen Psikologi dalam Konseling

Menurut Hood dan Johnson (1993) menyebutkan abahwa ruang lingkup asesmen psikologi dalam konseling terdiri dari :

  • Systems asessment

Adalah sistem yang berguna untuk mendapatkan informasi akan status dari suatu sistem. Dalam sistem ini, konselor akan membedakan antara apa ini dengan apa diinginkan berdasarkan kebutuhan dan hasil konseling serta apda tujuan yang ditetapkan dan diharapkan selama proses konseling.

  • Planning

Adalah metode perencanaan program dalam mendapatkan informasi pembuatan keputusan dan pemilihan program-program efektif saat melakukan pertemuan antara konselor dan konselee serta mengidentifikasi kebutuhan penting pada tahap pertama.

Dalam metode ini, muncul fungsi evaluator dalam asesemn yakni memberikan informasi penting. Dengan informasi tersebutl maka asesmen akan lebih efektif sehingga membuat klien dapat membedakan latihan dan bagaimana penerapan klien ketika membuat keputusan untuk menyelesaikan masalahnya di kehidupan nyata

  • Implementation

Penilaian pelaksaan progranm-program asesmen yang dilakukan dengan cara memberikan informasi-informasi nyata sehingga kita bisa melihat apakah program tersebut sudah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.

  • Improvement

Adalah sebuah metode asesmen dalam memperbaiki program yang berkenaan dengan evaluasi pada informasi nyata dan valid, tujuan yang akan dicapai, jenis program yang berhasil dan informasi pelakasaan program-program yang lainnya.

  • Certification

Adalah akhir kegiatan dari asesmen dalam psikologi konseling. Menurut Center for the Study of Evaluation (CSE), sertifikasi adalah evaluasi sumatif yang memberikan makna bahwa kegiatan yang dilakukan sudah berada pada tahap akhir. Sebelum memberikan sebuah sertifikat kepada klien, maka akan dievaluasi terlebih dahulu.

Evaluator akan memberikan informasi mengenai hasil evaluasi yang telah diberikan untuk dijadikan acuan dalam pengambilan sebuah keputusan.

Langkah – langkah Pelaksanaan Asesmen

Apapun bentuk dan jenis asesmen, suatu perencanaan tetap harus dilakukan untuk memperoleh instrumen yang benar-benar valid dan dipercaya dalam mengukur dan menghasilkan sebuah keputusan. Langkah-langkah dalam pelaksaan asesmen adalah :

  1. Perencaan

Adalah hal yang paling mendasar dari sebuah pelaksaan asesmen. Hal-hal yang harus dialkukan selama kegiatan perencanaan adalah :

  • Memilih fokus asesmen pada hal tertentu yang terdapat pada diri klien
  • Memilih instrumen yang tepa untuk digunakan
  • Menetapkan waktu kapan asesmen akan dilakukan
  • Pengujian validitas dan reliabilitas pada instrumen yang digunakan
  1. Pelaksanaan

Dalam melaksanakan asesmen harus disesuaikan dengan manual masing-masing instrumen. Dalam sistem manual suatu instrumen biasanya akan memuat beberapa aspek berikut, seperti :

  • Cara pelaksanaan
  • Waktu melakukan asesmen
  • Kunci jawaban
  • Cara menganalisa
  • Interpretasi
  1. Analisis data

Ada dua jenis analisis data yakni analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Langkah yang harus diamnil ketika melakukan analisis data kualitatif adalah :

  • Menjamin bahwa semua data telah tersedia
  • Membuat salinan data jika data tiba-tiba hilang
  • Mengatur data dalam judul dan memasukkannya dalam file
  • Menggunakan sistem kartu dalam map
  • Memeriksa kebenaran hasil pelaksanaan asesmen

Sedangkan jika data tersebut bersifat kuantitatif, maka analisis data dapat dilakuakn dengan menggunakan statistik yang sekarang dapat dilkakukan dengan bantuan komputer seperti program excel, LISREL, SPSS dan lain sebagainya.

  1. Interpretasi data

Interpretasi data dilakukan untuk mengatur dan menilai fakta, menafsirkan pandangan dan merumuskan ringkasan yang mendukung secara hati-hati, jujur dan terbuka. Hal-hal yang harus ada dalam proses interpretasi adalah :

  • Komponen untuk menginterpretasi hasil analisis data
  • Interpretasi yang menilai objek serta dampak asesmen tersebut
  1. Tindak lanjut

Adalah menindak lanjut hasil asesmen psikologi dalam konseling. Misalnya, apakah konselee perlu melakukan konseling dari aspek yang berbeda, apakah klien perlu mendapatkan treatment tertentu atau konselee perlu mendapatkan rujukan berikutnya. Rujukan diberikan apabila konselor tidak memiliki kewenangan untuk menghadapi masalah klien.

Kode Etik Penggunaan Asesmen Psikologi dalam Konseling

Kegiatan asesmen psikologi dalam konseling harus mengikuti aturan dan ketentuan penerapan kode etik asesmen psikologi dalam konseling. Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) adalah menggunakan kode etik testing yakni jenis tes yang diberikan oleh petugas konseling yang memiliki wewenang untuk menafsirkan hasil pelaksanaan asesmen. Berikut adalah kode etik asesmen psikologi dalam konseling :

  • Testing digunakan untuk memperoleh data yang lebih lengkap tentang sifat atau kepribadian klien dalam proses pelayanan
  • Konselor harus memberikan konsep yang tepat kepada konselee maupun orang tua mengenai alasan pemilihan tes yang digunakan
  • Tes yang dilakukan wajib mengikuti pedoman dan petunjuk yang berlaku secaraketat
  • Data testing diintegrasikan dengan informasi lain yang didapat dari konselee atau sumber lain. Data hasil testing wajib setara dengan data tentang konselee
  • Hasil testing dapat diberikan kepada orang lain selama itu tidak menyalahi aturan

Demikian penjelasan terkait hakikat asesmen psikologi dalam konseling. Jangan lupa untuk menambah pengetahuanmu tentang ilmu psikologi seperti makna cinta dalam psikologi, teori cinta dalam psikologi sosial, jenis jenis cinta dalam psikologi, fakta psikologi tentang jatuh cinta, karakteristik anak bungsu dalam percintaan. teori dalam psikologi abnormal, macam macam abnormalitas dalam psikologi, macam gangguan perkembangan dalam psikologi abnormal, jenis – jenis gangguan tidur, cara mengobati susah tidur, cara mengatasi insomnia, depresi dalam psikologi dan ilmu psikologi lainnya. Semoga bermanfaat.

Share
Published by
Fitri Febri

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago