Mendatangi wawancara menjadi bagian yang penting dalam setiap proses karier. Dengan mencapai wawancara, artinya kita sudah selangkah lebih dekat dengan pekerjaan yang kita impikan. Akan tetapi, tentunya kita harus mempersiapkan proses ini, termasuk dengan mencari informasi maupun mempelajari pertanyaan yang mungkin ditanyakan.

Namun, perlu diketahui bahwa dua hal tersebut tidak cukup untuk membuat HR lebih tertarik. Berikut adalah 8 cara meyakinkan HRD saat interview atau wawancara yang dapat kita perdalam lagi agar lebih siap mengikuti wawancara.

1. Berlatih untuk Meningkatkan Kemampuan Wawancara

Selain mempersiapkan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman, kita juga harus mempersiapkan proses wawancara itu sendiri. Hal ini penting karena sebagus apa pun kompetensi kita, akan berkurang nilainya jika kita tidak dapat melakukan proses wawancara dengan baik.

Oleh karena itu, sebelum melakukan wawancara yang sebenarnya jangan lupa untuk berlatih. Kita dapat latihan menjawab pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan. Kita juga dapat mempelajari terkait perusahaan melalui LinkedIn, situs perusahaan, maupun media sosialnya. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan pertanyaan lanjutan yang dapat menunjukkan bahwa kita benar-benar tertarik untuk bekerja.

2. Membuat Impresi Pertama yang Baik

Bagi setiap orang, impresi pertama merupakan hal yang penting. Meskipun tentunya kita tidak boleh melihat seseorang dari sampulnya saja, tetapi  impresi pertama tetaplah penting setidaknya untuk proses wawancara pada hari itu.

Impresi pertama tidak hanya berpengaruh pada bagaimana HR menanggapi kita, tetapi juga memberi mereka gambaran bagaimana kita akan berinteraksi dengan pelanggan atau pihak lain yang berkaitan dengan kita ketika bekerja. Oleh sebab itu, gunakan pakaian dan pelengkap yang baik, bersih, serta enak untuk dipandang.

3. Menunjukkan Bahasa Tubuh yang Mendukung

Tidak hanya bahasa verbal yang penting dalam proses wawancara, tetapi bahasa tubuh juga tidak kalah penting sebagai pelengkap dari apa yang kita sampaikan. Lakukan jabat tangan ketika bertemu, menggunakan gerakan tangan yang yakin ketika berbicara, serta mempertahankan kontak mata adalah beberapa bahasa tubuh yang menunjukkan kita percaya diri.

4. Menghapus Hal yang ‘Berisiko’

HR tidak ingin menerima calon karyawan yang berisiko. Sebelum melamar kerja, coba lakukan pencarian di Google dengan nama kita dan lihat situs atau gambar apa saja yang muncul. Hasil tersebut kurang lebih dapat menjadi informasi tambahan bagi HR sebagai bahan pertimbangan keputusan.

Apabila kita menemukan foto, konten, atau hal lainnya yang berisiko membuat impresi HR menjadi buruk, segera hapus saja atau gunakan akun pribadi yang hanya ditujukan untuk orang-orang terdekat. Di sisi lain, sebelum melamar pekerjaan kita juga dapat membuat profil yang baik di media sosial agar menarik perhatian HR.

5. Menawarkan Referensi yang Kuat

Tidak ada hal lain yang dapat membuat HR yakin selain dari rekomendasi yang diberikan oleh sumber terpercaya. Ketika ditanya, sampaikan HR mengenai informasi kontak yang tepat dari pihak-pihak yang terpercaya, seperti karyawan yang dibawahi sebelumnya, mentor, atau orang lain yang familiar dengan kemampuan dan pengalaman kita.

Selain itu, pastikan juga kita menyampaikan referensi yang dapat dihubungi, baik melalui telepon, email, maupun media sosial lainnya. Hal itu dapat memudahkan HR untuk mengonfirmasi mengenai kemampuan kita dan juga dapat semakin meyakinkan HR untuk menerima kita.

6. Menggunakan Angka di setiap Kesempatan

Pada setiap wawancara tentunya kita harus menunjukkan pengalaman, kemampuan, serta semangat untuk bekerja. Salah satu tips untuk membuat ketiga hal tersebut tidak biasa saja adalah dengan menyertakan angka yang dapat menunjukkan karakteristiknya.

Dikutip dari Hauser dalam wawancaranya dengan INSIDER, beliau menyampaikan bahwa dengan angka yang konkrit sebagai data, apa yang kita sampaikan menjadi lebih kredibel. Misalnya, “Saya dulu bekerja untuk situs penjualan dan dapat memiliki pengunjung hingga 10 juta orang dalam satu bulan”. Tentu berbeda dengan ketika kita hanya menyampaikan pernah bekerja di situs penjualan.

7. Menunjukkan Pencapaian yang Spesifik

Tidak jarang ketika sesi wawancara, kita diberikan pertanyaan studi kasus mengenai suatu kondisi atau masalah. Berdasarkan kondisi tersebut, kita harus mampu memberikan solusi yang terbaik, tetapi tetap rasional. Namun, jika jawaban kita hanya sekadar perencanaan atau perkiraan, cara tersebut masih kurang dapat meyakinkan HRD.

Cara yang lebih tepat untuk menjawabnya adalah dengan menyampaikan gambaran konkrit berdasarkan pengalaman kita. Coba ceritakan peristiwa di mana kita menghadapi kondisi yang kurang lebih sama beserta solusinya saat itu dan ceritakan juga bagaimana hasilnya. Dengan begitu, pewawancara tahu betul pencapaian kita secara spesifik terkait kondisi yang mereka minta.

8. Menjadi Solusi yang Segar

Saat ini pastinya sudah banyak orang yang mendaftar pekerjaan, bahkan dengan gelar S-1 pun masih perlu berusaha lebih keras agar dapat memiliki pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya. Dengan demikian, perusahaan pada dasarnya sudah mengetahui secara umum hal apa saja yang dimiliki calon karyawan dan lebih membutuhkan sisi yang berbeda.

Kita harus dapat menunjukkan keunikan atau kelebihan yang spesifik dari diri kita dan tentunya dapat menjadi solusi efektif bagi perusahaan agar dapat membawa keuntungan. Bahkan ketika kita sudah mengetahui permasalahan perusahaan atau lingkungan dan dapat menawarkan diri kita untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang fresh, hal itu tentunya akan membuat HRD semakin yakin.

Demikianlah 8 cara meyakinkan HRD saat interview. Kesimpulannya, wawancara atau interview menjadi bagian dari usaha kita untuk mencapai pekerjaan sehingga harus dipersiapkan dengan baik, tidak hanya dengan mencari informasi perusahaan ataupun mempelajari pertanyaan yang mungkin diajukan. Lebih dari itu, kita harus dapat membuat HR yakin untuk menerima kita.

Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu berlatih meningkatkan kemampuan wawancara, membuat impresi pertama yang baik, menunjukkan bahasa tubuh yang mendukung, menghapus hal yang ‘berisiko’, menawarkan referensi yang kuat, menggunakan angka dan data, menunjukkan pencapaian spesifik, serta menjadi solusi yang fresh.

Share
Published by
Gendis Hanum Gumintang

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago