Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kognitif » 4 Contoh Atensi Dalam Psikologi

4 Contoh Atensi Dalam Psikologi

by Khanza Savitra

Jika berbicara tentang atensi, mungkin banyak orang yang mengakaitkannya dengan kata serapa dari attention. Sebenarnya atensi memang tidak jauh dari kata arti attention yaitu menjadi perhatian, pusat perhatian, memperhatikan, dan lainnya. Sehingga dapat disimpulkan jika atensi adalah pemusatan pikiran yang berbentuk jernih pada sejumlah objek atau pemikiran.

Pemusatan kesadaran menjadi inti dari atensi. Atensi mengimplikasikan jika adanya pengabaian dari objek-objek lainnya sehingga anda sanggup untuk menangani objek-objek tertentuk agar efektif. Jika dilihat dari sudut pandang psikologi kognitif, atensi adalah proses kognitif yang digunakan untuk menyeleksi informasi-informasi penting yang ada di sekeliling kita. Sehingga kerja otak tidak akan berlebihan serta dipenuhi dengan beragam informasi yang mungkin tidak terbatas jumlahnya. Proses kerja dari atensi sangat berhubungan dengan fungsi indera, yang mana sinyal yang berasal dari indera akan di bawa menuju otak dan kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah informasi yang bisa diinterpretasikan.

Dalam kehidupan sehari-harinya, atensi menajdi bagian yang penting bagi seseorang untuk dapat memproses segala informasi. Bayangkan saja jika anda harus fokus terhadap semua informasi yang didapatkan tanpa memprioritaskan mana yang lebih penting. Tentu saja seseorang akan merasa skebingungan ketika melakukan sebuah pekerjaan dengan merespon segala informasi dengan mebuuthkan perhatian yang sama.

Fungsi Utama Atensi

Berikut ini 4 fungsi utama atensi beserta contohnya yang perlu anda ketahui:

1. Atensi Terbagi

Anda dapat mengalokasikan sumber-sumber daya atensi yang ada dengan bijak untuk mengkoordinasikan pengerjaan tugas yang lebih dari satu secara bersamaan. Misalnya saja saat anda berkendara sambil mendengarkan musik dan memakan camilan. Atau anda sedang menonton televisi sambil menyemil.

2. Kewaspadaan dan Pendeteksian Sinyal 

Adalah upaya seseorang untuk dapat mengawasi sambil berusaha untuk mendeteksi penampakan stimulus target sesuai yang diharapkan. Proses atensi ini digunakan untuk mengatur pendeteksian sinyal yang dipengaruhi dengan tingkat pengharapan terkait kemunculan stimulus tertentu. Contohnya saja, saat anda lebih waspada terhadap bunyi kentungan tukang nasi goreng ketika kondisi anda sudah sangat lapar ditambah lagi jika anda mengharapkan memakan nasi goreng yang lezat.

3. Penelusuran 

Penelusuran mengkaitkan pencairan target yang dilakukan secara aktif dengan semua kemampuan yang anda miliki. Berbeda dengan kewaspadaan yang pasif dan hanya menunggu kemunculan stimulus. Misalnya saja saat anda pergi ke toko buku dengan tujuan untuk mencari judul buka tertentu. Namun karena ada banyak sekali pilihan buku yang tersedia, terkadang membuat anda kesulitan mendapatkan buku yang diinginkan.

Untuk mengatasi kesulitan  tersebut, orang memiliki kemampuan dalam melakukan penelusuran ciri. Sehingga misalnya, anda memiliki teman yang memiliki saudara kembar. Anda dapat membedakannya melalui ciri-ciri yang terlihat dan spesifik, seperti bentuk rambut, tahi lalat, dan lainnya. Begitu pula ketika anda ingin mencari buku yang anda inginkan, anda bisa melakukan penelusuran melalui ciri-ciri buku yang anda inginkan. Mulai dari tebal halaman, ukuran buku, warna sampul, dan lainnya. Namun bagaimana jika ciri-ciri benda yang anda cari tidak terlihat menonjol? Maka anda bisa melakukan cara melalui penelurusuran konjugasi.

Ada beberapa teori yang dapat anda gunakan saat penelusuran, antara lain adalah:

  • Teori integrasi ciri
  • Teori penelusuran terbimbing
  • Teori kemiripan
  • Teori penyaring gerakan

4. Atensi Selektif

Saat anda memilih mengikuti sejumlah stimuli serta mengabaikan stimuli lainnya. Misalnya saja ketika anda sedang mengerjakan tugas, anda akan mengabaikan suara-suara yang menganggu, seperti suara TV, suara anak-anak yang bermain dan lainnya. Ada teori-teori yang berkaitan dengan proses atensi selektif yaitu teori leher botol. Berikut ini beberapa pendapat mengenai teori leher botol antara lain adalah:

  • Pendapat pertama, proses pemblokiran atau lebih memfokuskan sinyal yang terjadi setelah alat indera menangkap stimulus dan sebelum terjadi proses persepsi. Misalnya saja ketika anda mendengarkan pembicaraan yang ada di dalam ruangan, maka telinga akan menyeleksi percakapan-percakapan mana yang ingin didengarkan.
  • Pendapat kedua, mekanisme yang terjadi setelah dilakukan proses persepsi. Misalnya saja saat anda mendengarkan percakapan di ruangan, meskipun telinga fokus untuk mendengarkan apa yang dibicarakan namun  anda masih bisa menyadari serta memberikan perhatian ketika nama anda disebutkan.

Sementara itu, teori mengenai sumber daya atensi menjelaskan jika individu yang dasarnya memang memiliki sumber daya atensi dalam jumlah yang pasti yang sudah dialokasikan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya ada beberapa tugas yang harus dikerjakan, maka seseorang harus dapat mengalokasikan atensinya pada tugas-tugas yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan. Nah itu tadi beberapa contoh atensi aplikasi psikologi kognitif. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like