Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 4 Ciri Ciri Anak Diskalkulia Yang Perlu Diperhatikan

4 Ciri Ciri Anak Diskalkulia Yang Perlu Diperhatikan

by Agil Antono

Setiap anak tercipta dengan kondisi yang unik dan berbeda satu sama lain baik secara fisik maupun psikis. Kondisi kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anakpun juga berbeda satu sama lain sehingga ada anak yang dapat menerima pelajaran dengan mudah dan cepat serta ada juga anak yang membutuhkan waktu lama dan kerja lebih keras untuk dapat menerima pelajaran. Ketidakmampuan anak dalam menerima pelajaran tertentu dalam psikologi ada banyak jenisnya.

Salah satu jenis gangguan belajar pada anak yang spesifik dapat terjadi pada seorang anak disebut sebagai diskalkulia. Kondisi tersebut dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam mengolah informasi matematikan terutama yang berkaitan dengan aritmatika. Kesulitan belajar ini secara kualitatif dibagi lagi menjadi bentuk kesulitan berhintung atau counting dan bentuk kesulitan mengkalkulasi atau calculating. Anak dengan kondisi tersebut dapat dikenali melalui tanda yang ada. Berikut beberapa ciri ciri anak diskalkulia yang dapat diketahui dari tingkatan pendidikannya dalam penjelasan di bawah ini.

  1. Anak pra sekolah

Ciri ciri anak diskalkulia dapat dipahami sejak anak pra sekolah melalui beberapa tandan diantaranya seperti kesulitan untuk mengingat alamat dan nomer telepon maupun angka lainnya, Tidak dapat menghubungkan perintah jumlah dengan benda seperti saat disuruh mengambil sendok 3 namun yang diambil sangat banyak, kesulitan mengerti panjangnya waktu, serta butuh waktu lama untuk belajar berhitung dari angka 1 sampai 10. Kondisi yang disebutkan tersebut menjadi salah satu bagian dari faktor psikologis dalam kesulitan belajar.

  1. Anak usia Sekolah Dasar

Pada usia Sekolah Dasar atau SD, beberapa ciri yang ditunjukkan ketika ada tanda anak mengalami diskalkulia sebagai salah satu hambatan psikologis dalam belajar, diantaranya seperti keenganan untuk bermain mainan yang memiliki dasar berhitung (monopoli, dll), butuh waktu lama mengerjakan PR matematikan sendiri atau pelajaran lain yang berdasarkan angka, kesulitan untuk menulis dengan tangan, tidak dapat membaca jam analog dengan tepat, tidak paham dengan sebutan lebih besar dari atau lebih kecil dari, kurang memiliki nilai yang baik pada semua pelajaran matematikan dan yang berbasis dengan angka.

  1. Anak usia Sekolah Menengah Pertama

Ciri ciri anak diskalkulia akan terus dapat dikenal melalui tanda yang perlihatkan ketika memasuki usia Sekolah Menengah Pertama atau SMP. Ciri yang ditunjukan pada usia ini seperti kesulitan mengingat skor pertandingan olahraga, sulit mengikuti semua konsep berhitung dan pelajaran matematiika yang lebih rumit, tidak bisa bermain permainan yang berkaitan dengan angka, mudah lupa dengan ilmu matematika yang sudah dipelajari, dan bermasalah dalam menyusuk kata ketika berbicara maupun menulis.

  1. Remaja SMA

Masa remaja dengan kondisi diskalkulia biasanya sudah mulai mendapatkan penanganan karena sudah dipastikan memiliki kondisi diskalkulia. Remaja dengan gangguan diskalkulia sebagai salah satu gangguan psikologi pada dewasa awal dapat memiliki ciri seperti sulit membuat perkiraan waktu mengerjakan sesuatu, tidak mudah mengingat semua hal yang berkaitan dengan angka, masih butuh bantuan untuk dapat menghitung dengan benar, tidak mampu mengingat dan menyaling angka, masih membutuhkan kalkulator untuk perhitungan yang sangat sederhana sekalipun, dan sering terlambat masuk sekolah.

Itulah beberapa penjelasan mengenai ciri ciri anak diskalkulia yang dapat ditunjukan pada usia usia dari anak yang sudah dijalani. Kondisi kesulitan belajar matematika ini harus ditemukan sedini mungkin agar ada upaya untuk membantunya belajar lebih baik.

You may also like