Home » Psikologi Remaja » 13 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Susah Diatur

13 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Susah Diatur

by Arby Suharyanto

Dear sobat semua.. jumpa lagi dengan penulis ya sobat, seperti biasa penuis akan membagikan wawasan dan informasi terbaru mengenai dunia psikologi. Tentunya dunia psikologi sangat luas dan erat kaitannya dengan kehidupan sehari hari dimana tiap hal yang terjadi tentunya dapat diamati dan dipelajari dari sisi psikologinya. Setuju ya sobat?

Nah sobat, kali ini penulis akan membahas mengenai kehidupan sehari hair yang berhubungan dengan remaja, seiring majunya teknologi dan kemudahan untuk mendapatkan akses kemana dan darimana saja, tentu hal ini juga berpengaruh pada remaja ya sobat, dimana remaja memang amat mudah terpengaruh dan ingin terlihat menonjol dan ingin diperhatikan. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam mengatasi kesulitan belajar).

Remaja seringkali menimbulkan kejengkelan tersendiri dengan sikapnya yang seringkali bertindak masa bodoh terhadap sekitarnya dimana mereka dalam melakukannya menganggap ahwa mereka mampu hidup sendiri padahal kenyataannya tentu tidak bisa sebab mereka dalam hidup sehari membutuhkan orang tua dsb. (Baca juga mengenai contoh indepedensi dalam sikap mental).

Tentunya harus dihadapi dengan cara khusus agar kejengkelan yang terjadi karena mereka tidak terus berlanjut ya sobat, kali ini penulis akan mengulasnya dengan detail sebagai wawasan untuk sobat semua, yuk sobat simak bersama, 13 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Susah Diatur. (Baca juga mengenai contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental).

1. Contoh dari Orang Tua

Salah satu sebab dari remaja yang susah diatur terkadang bisa berasal dari orang tuanya ya sebab, memang menjadi rang tua harus memberi contoh dan kebiasaan baik sejak dini. Misalnya ialah orang tua yang memang sibuk dan lelah sesampainya di rumah atau orang tua yang sering ada konflik suami istri sehingga emosi tersebut menular pada remaja, tentunya untuk sebab satu ini harus fokus pada orang tua dulu ya sobat. (Baca juga mengenai gangguan mental pada pegawai baru).

2. Sabar dan Jaga Emosi

Nah sobat, namun tak jarang pula ada kedua orang tua yang benar benar baik dan menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin pula namun tetap saja memiliki anak remaja yang susah datur, dalam hal ini bisa dilihat dari lingkungannya yang lain ya sobat, mungkin dari sekolahnya atau dari apa yang ditontonnya dan ia mencontoh dari hal tersebut. (Baca juga mengenai cara mengatasi depresi hutang).

3. Pahami Sebabnya

Sebelumnya untuk memberi penanganan yang tepat sobat wajib pahai sebabnya terlebih dahulu, mislanya ia tidak mau diatur karena memiliki keinginan pribadi, minta ia menjelaskan keinginannya dan beri ia pendapat balik mengenai keinginannya tersebut, jika memang pendapat atau keinginannya lebih baik tak ada salahnya untuk membantunya, namun jika buruk, jelaskan dan beri contok keburukan apa yang akan ia dapat.

4. Ubah Persepsi

Umumnya remaja merasa bangga jika ia bisa hidup bebas hingga susah diatur ya sobat, tunjukkan bahwa hal itu memalukan dan pasti akan menjadi penyesalannya di masa depan, ubah persepsinya bahwa remaja harus punya pengalaman menjadi anak nakal sebab masa depannya baik dan buruk dimulai dari sekarang.

5. Bantu Kesulitan yang Dialami

Jika ia susah diatur karena kesulitan yang dialami, misalnya sering dibully di sekolah atau susah dalam pelajaran tertentu, jangan dibiarkan ya sobat, bantu ia untuk mengatasinya yakni untuk menjadi remaja yang baik yang tetap berusaha mencoba dan tidak melibatkan diri dengan hal hal yang tidak ada manfaatnya seperti geng dsb.

6. Dukungan dan Perhatian

Beri ia dukungan dan perhatian ya sobat, dengarkan jika ia ingin menyampaikan sesuatu, jelaskan bahwa orang tua adalah seseorang yang terbaik untuknya yang selalu bisa menerimanya dalam keadaan apapun dan ia bisa menyampaikan apa saja yang menjadi bebannya kepada orang tua.

7. Jadi Orang yang Dipercaya

Jangan lupa berusaha untuk menjadi orang yang dipercaya ya sobat, sebab remaja cenderung nyaman kepada orang yang ia percaya, jika ia merasa nyaman, ia akan mudah bercerita dan mengungkapkan pendapatnya.

8. Luangkan Waktu Bersama

Luangkan waktu pula untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan dekatkan ia dengan anggota keluarga yang lain yang mungkin lebih sukses atau memiliki perangai yang lebih baik darinya agar ia memiliki rasa malu dan menyadari kesalahannya, terus tunjukkan bahwa menjadi remaja yang susah diatur benar benar tidak ada gunanya.

9. Beri Contoh Kenalakan yang Merugikan

Beri contoh yang sudah banyak beredar ya sobat, mengena remaja susah diatur yang akhirnya menyusahkan dirinya sendiri misalnya tidak mau diatur dalam pendidikan, maka di masa depan ia menjadi pengangguran yang miskin dan susah untuk hidup, sedangkan remaja yang rajin memiliki masa depan baik dengan pekerjaan baik dan uang yang cukup.

10. Jangan Menuruti Segalanya

Jangan terlalu menurut pada remaja yang nakal ya sobat, jangan selalu menuruti keinginannya yang akan membuat dia semakin manja dan menyusahkan, sekali waktu biarkan ia merasa susah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, jika ia bertindak lebih nakal lagi, maka sobat harus memberi ketegasan yang juga lebih besar lagi dan memberinya hukuman sebagai pelajaran.

11. Ajarkan Kesusahan

Jika sehari hari ia mendapatkan segalanya dengan mduah seperti makan tinggal makan dan tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, buat ia turut berperan dalam susah, tunjukkan bahwa hidup harus berjuang dengan bekerja dan menjadi remaja yang susah diatur di masa depannya akan menjadi orang tidak berguna yang hanya bisa menyusahkan orang lain bahkan diremehkan orang lain.

12. Beri Pelajaran Religi

Jangan lupa selalu ingatkan akan agama ya sobat, yakni apa saja yang menjadi kewajibannya yang tentunya baik untuk kehidupan kesehariannya dimana tidak ada satupun agama yang mengajarkan ajaran untuk remaja agar menjadi sosok yang susah diatur.

13. Tunjukkan Mereka Butuh Orang Lain

Tunjukkan bahwa mereka butuh orang di sekitarnya ya sobat, seperti butuh penghidupan dari orang tua, teman hanyalah akan bersamanya ketika senang dan belum tentu bisa menerima mereka di masa susah, tunjukkan bahwa jika mereka dalam kesusahan tidak ada yang bisa membantunya selain orang tua.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat untuk sobat pembaca semua dan menjadi motivasi untuk terus belajar mengenai dunia psikologi yang luas ini ya sobat. Terima kasih. Salam.

You may also like