Home » Gangguan Psikologi » Trauma » 12 Cara Menghilangkan Trauma Setelah Operasi

12 Cara Menghilangkan Trauma Setelah Operasi

by Arby Suharyanto

Jika terdapat seseorang mengalami trauma mental setelah menjalani operasi. Misalnya karena pembiusan total yang dialaminya tak cukup membuatnya mati rasa. Selain masih merasakan sakitnya sayatan pisau bedah, ia pun mampu mendengar komentar-komentar tak sopan para petugas medis. Mengapa ini bisa terjadi?

Psikolog menyimpulkan, pada seseorang yang trauma setelah operasi yang mengalami trauma mental ini menanggung gejala kelainan medis yang disebut Post Traumatic Disorder, suatu gangguan trauma mental. Kelainan ini ternyata memakan waktu cukup lama untuk dapat disembuhkan.

Gejala yang sering timbul ialah, sulit melupakan pengalaman traumatis di meja operasi, rasa takut yang tidak wajar, dan seringkali gejala insomnia alias gangguan sulit tidur. ” Pengalaman operasi yang sangat menegangkan bisa menimbulkan trauma mendalam.

Hal ini cenderung dihadapi para seseorang yang trauma setelah operasi yang menjalani prosedur medis yang cukup menguras emosi saat operasi. Bisa karena prosesnya yang lama, perdarahan yang banyak, tak didukung oleh pendamping atau fasilitas medis yang tak memadai,” Namun hal itu bukan akhir dari segalanya, dapat diatasi dengan 12 Cara Menghilangkan Trauma Setelah Operasi Berikut :

1. Pencegahan Awal

Dengan melakukan konseling sebelum dan sesudah operasi, dipastikan gejala trauma seperti depresi, stres, rasa sakit yang dialami, dan perasaan menyalahkan diri sendiri bisa dikurangi. Supaya bisa melakukan pendekatan secara psikologis, perlu pula pelatihan agar tenaga kesehatan bisa melbih memahami perasaan para seseorang yang trauma setelah operasi baru. (Baca juga mengenai cara mengatasi trauma tenggelam).

2. Peran Orang Terdekat
Anggota keluarga dan teman turut berperan penting mengatasi trauma yang dialami seseorang yang trauma setelah operasi. Misalnya saja dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, dan bersedia menjadi tempat bagi seseorang yang trauma setelah operasi mencurahkan perasaannya.

“Jika lingkungan sekitar tidak peka dengan kondisi seseorang yang trauma setelah operasi, bisa jadi si seseorang yang trauma setelah operasi bingung apa yang harus dilakukan. Ia hanya terjebak dalam perasaan gundahnya, tak bisa tidur, dan tidak bisa menunjukkan respons emosional yang baik”. (Baca juga mengenai cara menghilangkan trauma saat melahirkan).

3. Jika Terjadi karena Trauma Petugas Kesehatan

Jangan samaratakan perlakuan rumah sakit. Tidak semua orang merasa mendapatkan perlakuan sama dengan Seseorang yang trauma setelah operasi saat menjalani proses operasi. Cari informasi sebanyak mungkin agar bisa menentukan rumah sakit yang bisa memenuhi  atau menanggapi keinginan Seseorang yang trauma setelah operasi dengan sikap yang baik selama proses operasi. (Baca juga mengenai cara menghilangkan fobia darah)

4. Beritahu Operasi Memberi Dampak Baik atau Kesembuhan pada Penyakit

Pahami bahwa operasi meskipun melalui proses yang menyakitkan adalah pengalaman yang memberi kebahagian pada akhirnya. Seseorang yang trauma setelah operasi akhirnya juga mengalami kesembuhan atas penyakitnya karena menjalani operasi tersebut. (Baca juga mengenai cara menghilangkan phobia buah)

5. Relaksasi

Lakukan relaksasi sebelum tidur. Mungkin Seseorang yang trauma setelah operasi akan kesulitan melakukannya. Coba berbagi tugas dengan anggota keluarga lain saat Seseorang yang trauma setelah operasi melakukan relaksasi sebelum tidur. Jika trauma tetap dialami setelah 12 minggu, Seseorang yang trauma setelah operasi harus segera menemui psikolog. (Baca juga mengenai cara menghilangkan phobia terhadap orang)

6. Perbanyak Membaca Buku Kesehatan

Mulai timbalah ilmu, knowledge is power, dengan ilmu Seseorang yang trauma setelah operasi memahami kondisi tubuh seseorang yang trauma setelah operasi, Tidak cukup dengan kunjungan ke dokter atau psikolog. Banyaklah membaca baca buku-buku kesehatan.

7. Pola Hidup Sehat
Mulai pola hidup sehat sehingga risiko operasi selanjutnya dapat dihindari.  Lakukan exercise sebelum dan bahkan selama kegiatan harian. Supaya stamina badan Seseorang yang trauma setelah operasi tetap terjaga dan elastis,

8. Latih Napas dengan Nyaman
Latih napas Seseorang yang trauma setelah operasi dengan berbagai teknik relaksasi, berpasrah diri, ikhlas apapun ujung akhir cerita operasi Seseorang yang trauma setelah operasi, ketika Seseorang yang trauma setelah operasi sudah memberdayakan diri akan menuai hasilnya dengan lebih tenang menyambut kesehatan tubuh yang lebih baik.

9. Pahami Beragam Resiko Operasi

” Menggali informasi sebanyak mungkin dari sumber yang baik soal operasi memang sebaiknya dilakukan pendamping dan seseorang yang trauma setelah operasi jelang operasi. Dengan pengetahuan yang cukup mereka jadi tahu apa yang harus dilakukan jika operasi terjadi dan jika menghadapi kondisi yang buruk,”

10. Mengatasi Rasa Sakit Setelah Operasi

Saat di ruang perawatan, maka efek samping obat bius biasanya telah hilang sepenuhnya. Saat itu, Seseorang yang trauma setelah operasi akan mulai merasakan sakit di area tubuh yang dioperasi. Di tahapan ini, tentu Seseorang yang trauma setelah operasi akan diberikan obat untuk meredakan nyeri yang muncul. Tetapi,

Seseorang yang trauma setelah operasi juga harus menahan diri untuk tidak melakukan gerakan apapun, sebab hal tersebut akan meningkatkan rasa sakit. Bahkan batuk atau gerakan kecil saja bisa menyebabkan luka operasi Seseorang yang trauma setelah operasi bertambah sakit. Oleh karena itu, Seseorang yang trauma setelah operasi biasanya diminta untuk beristirahat total ketika masa pemulihan ini.

11. Perawatan di Rumah

Setelah beberapa hari, rasa nyeri pada bekas luka operasi Seseorang yang trauma setelah operasi akan menghilang secara perlahan. Namun, Seseorang yang trauma setelah operasi akan memasuki masa di mana Seseorang yang trauma setelah operasi mungkin mengalami komplikasi akibat tindakan medis yang sebelumnya dilakukan. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi seperti perdarahan pembengkakan di area luka operasi. Hal ini bisa terjadi akibat infeksi pada luka.

12. Perawatan Luka

Biasanya tim medis Seseorang yang trauma setelah operasi akan mengganti perban luka secara berkala untuk menghindari infeksi. Jika dalam 3-6 hari seseorang yang trauma setelah operasi tidak mengalami masalah apapun setelah operasi, maka pemulihan dapat dilakukan di rumah.

Tetapi hal ini memang tergantung dengan masing-masing kondisi seseorang yang trauma setelah operasi dan hanya dokter yang bisa memutuskan apakah Seseorang yang trauma setelah operasi dapat melanjutkan pemulihan di rumah atau tidak. Apabila Seseorang yang trauma setelah operasi diizinkan untuk pulang, maka tanyakan pada dokter Seseorang yang trauma setelah operasi terkait pantangan dan anjuran yang harus dilakukan selama pemulihan di rumah.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, intinya tetap tenang dalam kondisi appaun dan perbanyak berdoa agar mengurangi rasa cemas ya sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya. Terima kasih.

You may also like