Home » Psikologi Remaja » 10 Cara Menghadapi Remaja Pendiam

10 Cara Menghadapi Remaja Pendiam

by Arby Suharyanto

Dear sobat semua.. jumpa lagi dengan penulis ya sobat, seperti biasa penuis akan membagikan wawasan dan informasi terbaru mengenai dunia psikologi. Tentunya dunia psikologi sangat luas dan erat kaitannya dengan kehidupan sehari hari dimana tiap hal yang terjadi tentunya dapat diamati dan dipelajari dari sisi psikologinya. Setuju ya sobat?

Nah sobat, kali ini penulis akan membahas mengenai kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan remaja, jika sobat pernah menjadi remaja atau saat ini masih remaja, apakah sobat merasa sebagai orang yag pendiam? umumnya orang pendiam jika berhadapan dengan orang lain yang tidak memahami karakter merasa bingung karena tak tahu apa yang harus dilakukan ya sobat.

Sebab ada cara khusus untuk menghadapinya yang tentunya berbeda sebab orang pendiam cenderung lebih sulit untuk menyampaikan apa yang ia rasakan, yuk sobat simak cara mengatasinya selengkapnya dalam uraian berikut, 10 Cara Menghadapi Remaja Pendiam.

1. Beri Kebebasan

Umumnya nih sobat, remaja pendiam tidak banyak bicara dan tak banyak menuntut. Meski begitu, berikan ruang kebebasan bagi mereka untuk mengungkapkan apa keinginannya. Cobalah berikan mereka kesempatan untuk memilih mulai dari hal-hal sederhana, misalnya menanyakan kepada mereka mau makan apa hari ini sehingga mereka belajar bicara dan mengungkapkan keinginan walaupun sepele. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam mengatasi kesulitan belajar).

2. Jangan Terlalu Melindungi

Mengawasi aktivitas remaja boleh saja, tapi jangan sampai sobat terkesan terlalu ‘melindungi’ mereka. Sesekali berikan kepada mereka aktivitas yang lebih ‘menantang’. Keluarkan ia dari ‘zona nyaman’. Bersikap terlalu melindungi bisa membuat seorang remaja terus tergantung dan tidak mandiri karena terbiasa ditolong. (Baca juga mengenai contoh indepedensi dalam sikap mental).

3. Kembangkan Potensinya

Setiap remaja tentu memiliki potensi yang berbeda ya sobat. Cermati apa potensinya dan dorong ia untuk mengembangkannya. Hindari bersikap memaksakan diri sobat untuk menjadikan remaja pendiam menjadi diri yang sobat inginkan. Berikan mereka kesempatan untuk menekuni apa yang diminatinya sesuai bakat yang ada pada dirinya. (Baca juga mengenai contoh pengaruh agama dalam kesehatan mental).

4. Kenalkan dengan Sesobatr

Biasakan remaja mengikuti aktivitas-aktivitas sosial di sesobatrnya agar remaja dapat belajar bersosialisasi atau bergaul dan berlatih untuk berbicara dengan orang lain. Memang, remaja yang pendiam memiliki kecenderungan sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sesobatrnya. Oleh sebab itu, mulailah kenalkan mereka pada lingkungannya secara bertahap, misalnya bersilaturahmi ke rumah tetangga atau meminta mereka membeli sesuatu di warung. (Baca juga mengenai gangguan mental pada pegawai baru).

5. Sediakan Waktu

Ingat sobat, pada dasarnya, remaja pendiam itu memang pemalu. Dengan kata lain, mereka sulit mengungkapkan perasaan di hadapan orang lain melalui ungkapan sehingga hanya terlihat dari ekspresi mereka yang juga cenderung disembunyikan. Mereka akan cenderung menyembunyikan apa yang ingin mereka katakan. (Baca juga mengenai cara mengatasi depresi hutang).

Tak heran, sobat atau orang lain bisa dibuat bingung jadinya. Oleh sebab itu, sediakan waktu khusus antara sobat dan si remaja. Bila perlu, bawa ia ke ruang atau tempat yang tenang dan sepi. Ajaklah ia berbicara tentang banyak hal dan minta pendapatnya. Melalui cara ini, sobat akan mengetahui apa yang ia simpan di dalam dirinya.

6. Ajarkan untuk Kreatif

Ketika remaja masih bayi sebaiknya sobat sebagai orang terdekatnya memberikan pola asuh yang baik dengan cara banyak memberikan kesempatan kepada remaja untuk melakukan eksplorasi terhadap segala hal yang ingin diketahuinya. Namun tentu saja seorang remaja harus tetap berada dalam pengawasan sobat ketika dia sedang melakukan aktifitas atau eksplorasi yang bisa membuatnya berisiko atau berbahaya baginya. Biarkanlah ia sobat berkembang dengan membangun dirinya.

Hal itu bisa dilakukan dengan memberinya permaian permainan yang bisa memancing keaktifannya ya sobat, dalam hal ini sobat juga harus peka ketika remaja sedang bosan dengan apa yang alami maka sobat bisa memberikan hal lain sehingga bisa membuatnya lebih bersemangat dalam menjalani hair harinya.

7. Pahami Lingkungan Sekolah

Nah sobat, terkadang ada remaja yang menjadi pendiam ketika berada di lingkungan tertentu karena merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri, sebab itu sobat harus membantunya untuk keluar dari situasi tersebut jika memang remaja tersebut mengalaminya, misalnya jika remaja tidak cocok dengan lingkungannya di SMA karena guru SMA nya sehingga ia menjadi pendiam karena merasa tertekan.

Hal itu tentu bahaya ya sobat, sebab dapat membuat remaja tersebut menjadi introvert dan terus mengingatnya hingga ia dewasa. Salah satu contohnya ialah ketika seorang remaja bertemu guru SMA yang tidak pandai mendidik yang hanya bisa menyalahkan tanpa mengerti situasi dan tanpa mengerti bagaimana riwayatnya.

Tentu hal itu membuat remaja menjadi pendiam dan tertutup hingga ia menjadi remaja dan dewasa yang kurang bergaul serta takut untuk bertemu banyak orang, sebab itu sobat tentukan pendidikan yang terbaik untuknya, jangan sampai bertemu guru SMA yang tidak adil yang bisa mengubah karakter remaja dari baik menjadi buruk atau dari aktif dan pintar menjadi tidak bersemangat.

8. Ajaklah Bergaul

Ketika memiliki remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, maka sobat harusnya sering melakukan kunjungan ke tetangga, remaja saudara atau orang orang terdekat sobat. Ajaklah remaja sobat untuk menghadiri arisan, khitanan, atau kondangan di tetangga atau pun remaja saudara. Dengan demikian remaja sobat akan kenal dengan berbagai karakteristik orang dan akan bisa belajar dari sana.

9. Kenali Temannya

Sobat sebagai orang terdekat jangan malas untuk selalu mengundang teman-teman sekolah atau teman-teman sebayanya untuk bermain ke rumah. Atau undang mereka ke rumah ketika acara ulang tahun remaja, dengan demikian remaja sobat akan dapat belajar berinteraksi dengan orang lain di dalam dan luar rumah.

10. Kontak Mata

Sobat sebagai orang terdekat wajib untuk membantu remaja untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga dengan kontak mata. Pada saat sobat berbicara dengannya pastikan sobat memiliki kontak mata dengan remaja yang penuh kelembutan dan cinta. Mintalah pada remaja untuk menatap mata ketika berkomunikasi dengannya.Dengan adanya latihan yang teratur maka remaja akan terbiasa melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat untuk sobat pembaca semua dan menjadi motivasi untuk terus belajar mengenai dunia psikologi yang luas ini ya sobat. Terima kasih. Salam.

You may also like